18

1.8K 191 0
                                    

!
!
!
!
!
!
!
!
!










Jisoo diam memandang rumah Chaeyoung yang terbilang cukup besar mengingat hanya dia dan Alice yang tinggal disini. Mengedarkan matanya kesetiap sudut ruangan yang tertata dengan rapi. Sederhana tapi terlihat mewah setiap furniture dengan warna yang sesuai dengan dinding ruangan.

Sebuah piano klasik berada di satu sudut ruangan yang menghadap kearah jendela, Jisoo sangat menyukai jenis piano seperti ini klasik tapi elegant. Tampak dari raut wajahnya yang berbinar menatapnya. Tak lama diapun duduk dan mulai memainkan nada lagu dengan diiringi suaranya yang khas.



( anggap aja Jisoo yang nyanyi haha, adem )



Jennie dan Chaeyoung yang baru kembali dari berganti pakaian hanya menatap Jisoo tanpa berkedip. Jika awalnya Jennie sudah tahu Jisoo dapat bermain piano dengan indah tapi baru kali ini dia mendengar suara Jisoo bernyanyi.

" Ga usah kaget kan udah jelas mang garis keturunan ibu pandai menyanyi semuakan. " Irene berjalan masuk membawa minuman dan cemilan mendekati Jisoo yang sudah selesai dengan satu lagu nya.

" Kak Irene ga boleh sombong gitu. "

" Kok sombong Ji ? Kakak cuma bilang aja warisan dari ibu yang memang juga bagus suaranya kalau nyanyi, ya kan Jen, Chaeyoung ?"

" Eh iya kak, tante juga bagus kok suaranya. Kalau Chaeyoung jujur kak Jisoo ini bener - bener mirip tante dalam semua hal. "

" Bener Chaeyoung, kok aku baru sadar sekarang ya. " Jennie duduk disamping Jisoo

" Kamu mang lamban Jen, hahaha. " Chaeyoung tertawa puas yang dihadiahi tatapan tajam dari Jennie

" Sudah - sudah kalian mulai aja latihannya, tapi maaf ya kakak tinggal dulu, masih ada kerjaan nanti malam kakak jemput lagi. "

" Kalau repot ga usah kak, biar nanti Chaeyoung antarin aja pulangnya. "

" Ga repot kok Chaeyoung. Kalau kamu yang anterin mereka malah kakak yang repotin kamu. "

" Biasa aja kali kak kayak ma siapa. "

" Ya udah kakak tinggal dulu. Bye " seperti biasa Irene mencium kening ketiga adiknya sebelum melangkah pergi

" Chaeyoung yang main piano boleh kak daripada diem aja. "

" Boleh Chaeyoung, sini. " Jisoo beranjak dari tempatnya dan membiarkan Jennie dan Chaeyoung yang duduk dan memulai dengan sesi latihan mereka.

Setelah hampir dua jam mereka latihan saat ini Jennie terlihat duduk di tepi kolam sambil memainkan kakinya didalam kolam. Merasakan dinginnya air dan angin karena hari sudah beranjak malam. Sambil menunggu Irene yang akan datang menjemput mereka.

" Ngapain disini Jen ?"

" Nikmatiin sejuknya angin aja Chaeyoung. Kak Jisoo mana ?"

" Didalam sama kak Alice. Lagi asyik ngobrolin kuliah mereka, kayaknya kak Jisoo udah mau mulai ngampus lagi takut kalau ijin terlalu lama bisa hangus beasiswa dia. "

" Bagus deh biar ga terlalu larut sedih terus. "

" Dia sama kayak kamu ya. Kalau kamu lari ke Aussie sampai ga mau balas atau telepon kak Irene sama sekali. Terlalu larut sama kesedihan kalian sampai lupa masih ada orang lain yang peduli. Tapi setidaknya kak Jisoo ga jauhin orang - orang. "

The Lost Child ( Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang