20

1.7K 170 6
                                    

Awal tulis cerita ini mau bikin max 20 chapter tapi begitu sudah sampai 20 masih bingung mau bikin endingnya, hahaha....
















▪︎▪︎▪︎▪︎


Jisoo tampak sangat gugup di ruang rias. Hari ini adalah hari dimana dirinya dan Jennie akan tampil sebagai pembuka, memang bukan pertama kalinya dia tampil diatas panggung tapi saat ini semua seakan menjadi pertama kali baginya. Pertama kalinya dia menyanyi diatas panggung, pertama kalinya Lisa orang yang dicintai menyaksikannya, pertama kalinya keluarganya menyaksikan dia, pertama kalinya sahabatnya disana. Jennie menghampiri Jisoo dan memeluk kakaknya dari belakang.

" Tenang kak, jangan gugup. "

" Kakak hanya merasa.... yah gugup sangat. "

" Suara kakak bagus dan kakak sangat cantik malam ini. "

" Haha, itu tidak membantu sama sekali Jennie. "

" Haha, percayalah kakak. Semua akan lancar. "

" Bagaimana jika kakak terlalu gugup dan mengagalkan semua. Itu akan membuat namamu juga jelek. "

" Haha, ayolah kak. Kak Jisoo jauh lebih bagus dariku. Jangan berpikir seperti itu, aku disana nanti bersama kakak. Anggap saja hanya ada kita berdua disana atau kakak lihatlah pada kak Lisa dan seluruh keluarga kita disana. Mereka pasti bangga dengan kakak. "

" Bukan hanya kakak tapi kita Jen. "

Jisoo tersenyum dan berbalik memeluk Jennie berusaha melepaskan rasa gugup dan takutnya, demam panggung selalu datang padanya.

Jisoo dan Jennie berdiri diatas panggung terlihat penonton yang cukup ramai memenuhi seluruh lapangan kampusnya yang disulap menjadi seperti gedung theater tapi jauh lebih besar. Jennie mengenggam tangan Jisoo menyalurkan semangat pada kakaknya yang terlihat jelas sangat gugup. Jisoo memejamkan matanya sesaat sebelum akhirnya dia mulai bernyanyi.


(Anggap aja ini Jennie sama Jisoo yang nyanyi, ini mash up yang keren menurutku pribadi)


Lisa menatap kagum pada kedua sosok diatas panggung yang benar - benar sangat memukau. Tak jauh berbeda dengan Lisa tampak Irene dengan mata berbinar - binar menyaksikan penampilan kedua adiknya. Terdengar suara riuh tepuk tangan begitu alunan lagu mulai berhenti, hampir semua orang berdiri dan bertepuk tangan. Tuan Bae menatap dengan haru melihat kedua putrinya suatu hal yang istimewa, tak pernah terpikirkan olehnya atau bahkan tak pernah ada yang tahu bagaimana Tuhan menuliskan takdir hidup keluarganya. Disini saat ini dengan kedua matanya akhirnya dia bisa menyaksikan keduanya dan dengan bangga mengatakan pada dunia bahwa mereka adalah putrinya. Irene yang melihat ayahnya mulai menitikkan airmatanya, memeluk ayahnya dari samping.

" Suara mereka sangat bagus, ayah menangis karena bahagia. "

" Aku tahu Ayah. "

Lisa terburu - buru memasuki suatu ruangan dengan membawa dua bouquet bunga karena jika hanya satu Jennie pasti akan ribut dan merusak momentnya. Lisa menghampiri Jisoo yang masih di kelilingi oleh teman - temannya yang mengucapkan selamat sebelum mereka memulai acara utama. Dengan sabar Lisa menunggu sampai akhirnya mereka bubar satu persatu dan tampaklah Jennie dan Jisoo yang tersenyum puas bahagia. Lisa menghampiri keduanya dan memberikan bunga dan kecupan di pipi Jisoo yang membuatnya tersipu malu.

The Lost Child ( Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang