Chapter 19

3.6K 235 1
                                    

Joan sedari tadi terus mondar-mandir, wajahnya pun terlihat gusar.

Tiara yang melihat Papanya bertingkah aneh pun merasa kebingungan.

Berkali-kali Joan melihat jam di pergelangan tangannya.

Hari ini ia terpaksa harus ke kantor karena pekerjaan yang tidak bisa di wakilkan oleh orang kepercayaannya ataupun Papanya.

Ia juga sudah menghubungi Mamanya untuk menggantikan dirinya menjaga Tiara.

Namun setengah jam sudah berlalu tapi Mamanya tak kunjung sampai. Di hubungi pun tidak ada jawaban.

Padahal hanya tinggal 30 menit lagi sebelum rapat dengan rekan bisnisnya di mulai.

Joan pun menghampiri Tiara. "Tiara, kalau Papa tinggal sebentar apa Tiara berani?"

Tiara pun mengangguk sambil mengembangkan senyumnya.

"Bener?" Tanya Joan lagi. Sejujurnya ia merasa tidak tenang jika harus meninggalkan putrinya ini sendirian.

Tiara kembali mengangguk. Kini ia mulai memahami kegusaran Papanya.

Joan menghela napasnya. "Maafin Papa ya. Oma udah dijalan, Tiara tunggu Oma ya. Kalo butuh apa-apa tekan bel ini ya. Nanti suster dateng."

Sambil mengangkat ibu jarinya Tiara mengangguk lagi.

Joan mengelus pucuk kepala Tiara lalu mengecup keningnya. "Papa pergi sebentar ya." Ucapnya.

Dengan berat hati Joan meninggalkan Tiara seorang diri di ruang rawatnya. Ia pun sempat menghampiri seorang perawat dan berpesan untuk sesekali menengok Tiara jika Mamanya masih belum sampai.

Begitu Joan sampai di parkiran seorang wanita yang berada di dekat taman rumah sakit tersenyum licik kearahnya.

***

Tiara mengembangkan senyumnya begitu melihat wanita yang di kenalinya.

Wanita itu pun menghampiri Tiara yang sedang berbaring di ranjangnya sambil menonton acara kartun.

"Hai Tiara kangen sama Kakak gak?" Tanya wanita itu.

Ia duduk di bangku samping ranjang Tiara. Tiara pun merubah posisinya menjadi duduk. Ia mengangguk antusias.

"Oiya Kakak bawain kue buat Tiara." Wanita itu pun membuka kotak bawaanya dan memberikan sepotong kue yang di bawanya pada Tiara.

Tiara langsung mengambil kue itu lalu langsung memakannya.

"Enak?" Tanya wanita itu.

Tiara mengangguk semangat, hingga tiga potong kue kini telah ia habiskan.

"Ini minum dulu." Ucap wanita itu. Sambil memberikan segelas air putih pada Tiara.

Klek..

Pintu ruang rawat Tiara terbuka. Yilia memasuki ruangan itu sambil membawa beberapa buah-buahan yang memang sengaja ia beli.

"Loh Netta? Kok kamu ada disini? Bukannya katanya kamu lagi ada acara diluar kota?" Tanya Yilia dengan penuh keheranan.

"Iya Tante. Aku baru sampe Jakarta pagi tadi. Dan langsung kesini." Sahut Netta, wanita yang tadi memberikan kue pada Tiara.

GOOD DADDY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang