💀19💀

1.7K 155 21
                                    

Happy Eid Mubarak guyseu!🎉🎉
Mohon maaf lahir & batin atas segala kesalahan author, yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
______________________

Cinta adalah labirin sialan, tapi kau kagum yeah..
- Bangtan -
.
.
💀💀💀💀💀💀💀💀💀💀💀💀💀

❄HAPPY READING❄


Krik krik krik krik..

Jangkrik bersenandung ria, angin membuat tirai putih berlambaian didalam sebuah kamar pelayan mansion. Lexa menatap langit-langit kamarnya, ia mengerutkan dahi seakan sedang memikirkan sesuatu.

Sementara Velyn sibuk merapikan rambutnya didepan cermin. Pantulan Lexa terlihat dicermin, sehingga membuat Velyn terus memperhatikannya.

"Jangan membuat otakmu berpikir terlau keras, dia butuh ruang untuk rileks! Apa yang kau pikirkan Lexa?" Ucap Velyn kepada Lexa. Namun Lexa hanya menatapnya dalam diam.

Kenapa berat sekali? Aku ingin mengatakanya kepadamu tentang kebenaran itu, tapi kenapa aku tidak mampu? Batin Lexa.

"Hahaha kenapa wajahmu jadi muram sekarang? Ayolah ceritakan saja kepadaku!" Ucap Velyn, seraya menghampiri Lexa dan duduk di pinggir ranjangnya.

Tukk tukk tukk tukk

Hans berjalan menelusuri setiap ruang yang ada di mansion, hingga langkahnya melewati koridor kamar para pelayan.

Hufft.. Velyn, selama ini aku tidak tau siapa dirimu. Tapi setelah hari pelantikanmu itu, aku baru menyadari bahwa kau adalah putri dari Edmund Scoth. Aku mendengarnya dari perbincangan antara madam Willa dan Hans. Suara Lexa tak sengaja terdengar oleh Hans dari luar kamarnya.

Mendengar itu Hans memberhentikan langkahnya tepat didepan pintu kamar mereka. Ia menyampingkan tubuhnya didepan pintu mereka dan mendekatkan telinganya untuk mendengarkan perbincangan diantara mereka.

"Ya kau benar. Lalu apa yang membuatmu murung seperti ini?" Ucap Velyn.

"Aku.. ingin memberitahu sesuatu kepadamu tentang, mmm.." Jawab Lexa, ia masih merasa sulit memberitahukannya.

"Apa? Jangan membuatku penasaran Lexa!" Ucap Velyn.

"Velyn aku takut." -- Ucap Lexa dan Velyn hanya menatapnya penuh tanya-- "Ini tentang keluargamu, a-aku tau siapa yang telah membunuh keluargamu, tapi rasanya sulit sekali untuk mengatakannya kepadamu." Lanjutnya.

"Aku sudah tau siapa pelakunya." Jawab Velyn.

"Hah? K-kau sudah--" Sahut Lexa.

"Ya, pelakunya adalah musuh Bangtan yang bernama Louise. Mereka yang sudah memberitahuku." Ungkap Velyn.

"No! Bukan dia tapi--" Sahut Lexa.

Tok tok tok

Ucapan Lexa terhenti setelah mendengar suara ketukan dari pintu kamarnya. Sepertinya Hans sengaja menghentikan ucapan Lexa untuk melindungi tuannya, Bangtan. Mereka berdua pun menoleh kearah pintu.

Kreek

"Ini sudah larut malam, kenapa kalian belum tidur? Velyn besok pagi kau akan berangkat bersama Tony dan kau Lexa, bukankah besok pagi kau harus membantu madam Willa untuk merapikan persediaan pangan di gudang?" Ucap Hans.

"Hans kami hanya berbincang sebentar, kau ini pelit sekali! Setelah ini kami juga akan tidur." Ucap Velyn.

"Tidak tidak! Velyn kembali ke ranjangmu! Matikan lampunya sekarang dan tidurlah!" Ucap Hans, merekapun mematikan lampu diatas nakasnya dan berbaring di ranjangnya masing-masing.

The Bulletproof MAFIA || BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang