💀42💀

156 14 0
                                    

Jika aku adalah pemain dadu, aku akan memiliki semua dadu.

- Bangtan -
.
.
💀💀💀💀💀💀💀💀💀💀💀💀💀

❄️HAPPY READING❄️


Langit pagi begitu cerah, terdengar gemerisik dedaunan pohon bersama dengan cuitan burung-burung yang terbang di langit. "Caroline cepat kemasi barang-barangmu kita harus pergi secepatnya!!" Pinta Louise kepada istrinya.

"Baik sayang, tunggu sebentar lagi..." Sahut Caroline seraya mengemas semua pakaian ke dalam koper. Louise tampak berjalan mondar mandir di koridor rumahnya. Ia tampak tergesa-gesa.

Setelah selesai mengemas pakaian mereka pun pergi dengan menaiki mobil pribadinya menuju ke bandara. Ya, mereka akan menyusul Harlan ke Spanyol. Mobil mereka melaju dengan cepat. "Sayang, aku sangat khawatir dengan Harlan. Apa dia baik-baik saja disana? Ooh putraku..." Ucap Caroline seraya menangkup kedua tangan di dada.

"Akan ku pastikan, bahwa putra kita akan baik-baik saja!" Jawab Louise seraya melirik ke luar jendela mobil.

"Target ditemukan saat ini target berada di sisi barat Australia." Ucap seorang pria berpakaian serba hitam kepada Tony. Ia berdiri diatas sebuah gedung tinggi, sambil mengarahkan Laras sebuah sniper yang menargetkan keberadaan Louise dan Caroline. Sepertinya ia siap menembak.

"Tembak sekarang juga!!" Ucap Tony.

Dor!!

Ciiiiiiiittttttttt!!

Mobil yang dikendarai Louise hilang kendali karena ban mobil bagian depannya tertembak, kejadian itu menimbulkan kekacauan dijalan Australia. Orang-orang tampak berteriak di trotoar jalan. Caroline pun berteriak karena rasa takut yang ia alami, ia merangkul lengan Louise untuk berlindung sementara Louise tampak merangkul istrinya.

Anak buah Bangtan sengaja menembak ban mobil yang dikendarai oleh Louise, karena Tony ingin memperlambat keberangkatan Louise ke Spanyol untuk menjemput putranya. Setelah menembak pria itu pun pergi dari gedung tinggi itu untuk memata-matai Louise.

"Sial!! Apa yang terjadi?!!" Pekik Louise.

"Maaf, Tuan. Ban mobil pecah, sepertinya ada yang menembak bannya.  Kita tidak bisa melanjutkan perjalanan." Sahut supir pengemudi mobil tersebut ia terlihat panik.

"S***!! Kalau begitu ganti dengan ban mobil cadangan!!" Ucap Louise ia tampak marah.

Aku yakin pasti ini ulah anak buah Bangtan. Benak Louise.

"Maaf Tuan. Ban cadangan tidak tersedia. Aku tidak membawanya." Sahut supir pengemudi itu.

"Stupid!! Seharusnya kau selalu siapkan ban mobil cadangan untuk berjaga-jaga bila terjadi hal seperti ini. Argh!!" Pekik Louise seraya memukul kursi depan yang diduduki supir itu.

Akibat kejadian itu, Louise dan Caroline turun dari mobil dan mencari taxi dengan wajah yang tampak kesal Louise melambaikan tangan kirinya untuk memberhentikan sebuah taxi. Mereka pun masuk kedalam taxi tersebut hingga akhirnya mereka dapat berkendara dengan nyaman menuju bandara internasional.

Sementara keberadaan Harlan saat ini tidaklah aman, karena Tony mendapatkan misi dari Bangtan untuk menghabisi Harlan hari ini juga. Mereka sengaja memperlambat keberangkatan Louise untuk menyusul putranya, agar mereka dapat menjalankan misi dengan lancar.

Namun apa yang terjadi tidaklah seperti demikian. Tony beserta anak buahnya juga harus berhadapan langsung dengan anak buah Louise, yang juga mendapatkan misi dari Louise untuk menghabisi mereka, anak buah Bangtan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Bulletproof MAFIA || BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang