Bab 10

119 9 5
                                    

Special update





Happy reading guys
Jangan lupa pencet bintang yang di pojok bawah sebelah kiri yaa (vote)thank you.


















"Datanglah untuk menuai kebahagiaan jangan sesekali datang untuk menuai kesedihan karena itu sungguh menyiksa"

-Syaqilla -

Di perjalanan menuju kewarung tiba tiba qilla melihat Zaidan lagu dia sepertinya balik ke warung lagi deh

"Ka idannn" panggil qilla dan berlari ke arah Zaidan

"Ehh kamu qil ko balik lagi?"

"Ini ka nganter bibi ke warung,Kaka juga ngapain balik lagi?"

"Tadi ada yang ketinggalan qil"

"Ohh begitu"

"Siapa ini non? Ko ganteng banget sih"

"Aku Zaidan bi tapi qilla suka manggil Idan bi" ucap Idan sambil Salim

"Ohh Idan yang tadi kok ceritain ke bibi di dapur yaa"

"Iya Bi diaa yang tinggal di sebelah rumah,iya kan ka Idan?"

"Iya Bi hehe,yaudah kalau gitu Idan pulang dulu ya bi qil ka Idan duluan ya" ucap Zaidan sambil melambaikan tangannya

"Hati hati den"

Setelah kepergian Zaidan bibi membeli penyedap rasa saja karena dia tak tahu ingin membeli apa dan setelah itu bibi dan qilla pulang.

🐣🐣🐣🐣

Sementara di rumah papanya qilla sedang menyiksa ibunya qilla,memang ayahnya qilla ini entah mengapa semenjak adanya qilla papanya ini menjadi orang yang sangat amat pemarah tetapi marahnya itu di lampiaskan ke ibu nya qilla padahal ibunya qilla tidak ada salah sama sekali.

Tetapi ibu Yanti atau ibu qilla ini sangat sabar dan pemaaf padahal dia sudah terkena KDRT oleh suaminya tetapi dia tetap selalu menerima keadaan dan memaaf kan semua kesalahan suaminya bahkan di saat suaminya melakukan kekerasan terhadapnya dia tak melawan sedikit pun hanya dia berpesan

"Mas boleh mas melakukan apa saja ke saya tapi jangan ke anak anak maupun itu ke Rey atau ke qilla sekalipun dan jangan memperlihatkan kekerasan kepada mereka biar saja saya yang merasakan semua ini"

Ya memang begitu kenyataannya hingga sampai akhir hayatnya ibunya ini tidak pernah lupa untuk mementingkan kedua anaknya,mengayomi,serta memberikan kasih sayang yang lebih.

Karena itu Rey dan qilla ini sangat amat menyayangi ibunya

Semenjak kepergian ibunya Rey dan qilla tidak pernah bersikap hangat kepada papanya.

Saat ibu Yanti pergi Rey itu baru memasuki perguruan tinggi dan qilla baru menduduki Sekolah Menengah Pertama tepat di kelas 8.

Dan saat itu pula Rey menyadari bahwa ada yang janggal dengan kematian ibunya ini karena setau nya ibunya tidak pernah menderita sakit yang serius oleh karena itu Rey mencari tahu ke rumah sakit yang mengurus jenazah ibunya diikuti juga dengan qilla dari situ Kaka ber adik ini sangat kompak dan saling menyuport, dan Rey menemui dokter yang pada waktu itu memeriksa ibunya karena ibunya ini tiba tiba tergeletak di kamar dan tak sadarkan diri.

Syaqilla Alina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang