Bab 17

62 6 1
                                    

Assalamu'alaikum
Masih setia kahh baca syaqilla?
Boleh yu vote and coment nya





Assalamu'alaikum Masih setia kahh baca syaqilla?Boleh yu vote and coment nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah Zaidan menutup telepon nya dia mengobrol lagi dengan qilla

"Qill gimana kabar bang Rey?" Kata Zaidan

"Baik ko bang Idan,bang Idan sekarang tinggal dimana?semenjak bang Idan pindah qilla ga pernah ketemu lagi"

"Iya sih ya qil udah lama ga ketemu ketemu ketemu kamu udah remaja gini bahkan udah dewasa" kata Idan

"Iya bang qilla teringat ucapan bang Idan waktu itu katanya bang Idan sayang sama qilla dan kata Abang kalau Abang ngilang qilla ga boleh lupain bang Idan"

"Qill kamu masih ingat ucapan itu?"

"Iya lah bang" kata qilla

"Ouh iya gimana kabar bi Ina?"

"Baik ko bang bahkan bi Ina sudah seperti ibu kandung bagi qilla karena sejak ibu ga ada qilla hanya mendapat kasih sayang layaknya seorang ibu kandung itu ya hanya dari bi Ina"

"Ouhh iya kamu kenapa ga lari sama bang Rey? Malah duduk disini" ucap Idan

"Kaki qilla kan baru di jahit bang jadi ya belum terlalu kuat buat olahraga apalagi lari,tadi qilla emang bandel sih bang malah lari ya jadi nya nyut nyut Tan ya tapi gapapa lah bang"

"Emang kaki kamu kenapa sampai di jahit gitu?" Tanya Zaidan

"Panjang bang ceritanya"

"Ouh iya Abang boleh minta no WhatsApp kamu ga? Buat jaga tali silaturahmi kita juga biar ga lost contact sama kamu kaya waktu kmrin"

"Boleh ko bang"

Setelah itu qilla membuka handphone nya dan membuka WhatsApp untuk melihat no WhatsApp nya setelah ketemu no nya dia memperlihatkannya kepada Zaidan dan lelaki itu pun langsung mencatatkan no nya di dalam kontak handphone nya.


Diseberang sana

Ada yang memperhatikan aktivitas mereka sendiri tadi dan seseorang ini berniat menghampiri keduanya ia berjalan perlahan juga pasti kemudian setelah dekat dia langsung saja mengejutkan keduanya.

"DORRRRR"

"ASTAGFIRULLAH ABANGGGGG" ucap qilla sambil memukul lengan abangnya

"ABANG INI KEBIASAAN NGAGETIN QILLA AJA HOBINYA GA DI RUMAH GA DIMANA MANA KENAPA SIHH"ucap qilla marah

"Ehh Dee maaf maaf jangan marah marah gitu dong diliatin orang" ucap Rey sambil memegang kedua bahu qilla

Syaqilla Alina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang