Tok tok tok
"Dek, bangun lo buruan udah mau jam 8 ini woi, lo murid baru jangan telat woi!"
Terdengar suara teriakan dari luar yang membuat telinga Rania sakit."Iya, Bang, pergi ae lo duluan ntaran gue pergi kok," balas Rania dengan santai.
"Cepetan! gue berangkat ya."
Namanya Rania putri Alexander. Seorang murid baru di SMA Bintang Harapan. Jika sebagian besar dari kalian akan bertingkah baik di sekolah baru, tidak dengan Rania. Terkadang ia sengaja telat dan bolos hanya karena bosan.
Dan yang meneriaki nya barusan adalah abangnya ganteng sih tapi dingin. Namanya Leonardo putra Alexander.
Rania dan Leon dua saudara yang masing-masing tampan dan cans dari proses mengadon.
Dari kecil mereka sudah mendapat vitamin A,B,C
*Anak hits,*body mantul,*Cogan/cecans.
Siapa yang ga gila coba kalo ngeliat merekaCukup tentang biodatanya oke sekarang kisah cintanya check kuy guys.
Rania, seorang cewe yang ga percaya adanya cinta istilah nya Bullshit!
Kenapa? karena dia udah ngeliat sendiri dari kisah cinta papa mamanya. Kenapa mereka pisah kalo emang saling cinta, seharusnya cinta itu abadi. Tapi, tidak dengan mereka.
Karena itulah Rania ga pernah mau nerima siapapun cowo, lagian mereka juga suka sama Rania karena fisik bukan karena cinta beneran.
Lagian nih ya, kalo pun Rania mau deket-deket cowo ga bisa karena abangnya yang kayak singa."Ran lo kenapa ga pacaran sih?"
"Cinta itu Bullshit. Kalo pun ada yang cinta sama gue dari hati pasti itu imajinasi doang."
Itu jawaban favorit Rania dari ia SMP.
Mari kita simak kisah percintaan Rania.
Akankah berjalan mulus cem mukanya ato ga mulus kayak muka author
Dahlah check kuy!*****
Karena terlalu santai, Rania akhirnya telat. Bahkan, dia telat di hari pertamanya sekolah.
"Astaga, dah telat gue. Kelas gue mana yak?" tanya Rania, matanya sibuk mencari kesana kemari berharap ada orang yang dapat ditanyakan.
Saat sedang mencari-cari Rania bertabrakan dengan seorang cowok.
"Duh, kalau jalan pake mata dong bego!" ucap Rania ngegas. Gimana ga emosi coba kalo lo pagi-pagi udah nabrak mana lagi nyari kelas.
Dari yang Rania liat nih cowo cakep sih, Putih, tinggi bat kek tiang, mukanya blasteran bule, Pasti most wanted di sekolah barunya.
"Lo nya aja yang bego. Jalan itu pake kaki. Cantik- cantik tolol!" ucap Adit tak kalah ngegas. Sesekali, Adit nampak tak fokus dengan seragam Rania. Baju yang ketat dan kancing terbuka dua dari atas, rok span ketat. Lupakan itu, sekarang Adit sedang kesal. Biasanya ia baik kepada semua wanita apalagi julukannya yang terkenal yaitu fakeboy yang kerjaannya hanya menggoda wanita. Tapi kali ini ia seperti ingin memakan cewek di depannya.
"Eh, pake mata lah. Mata kaki maksudnya, " ucap Rania, Adit hendak tertawa. Tapi, ia segan. Saat ia hendak berbalik tiba tiba gadis tersebut berbicara lagi.
"Eh bentar, kasih tau dong di mana kelas X IPS 1," sambung Rania
"Lo cari aja sendiri,"ucap Adit. Tangannya di masukkan ke dalam kantung celananya. Biar kesannya kayak cowok-cowok di wattpad gitu pikirnya. Pret! Belum tau ae gimana bobroknya Adit.
"Lo tuh ya, udah nabrak gue gamau ngasih tau lagi di mana kelas baru gue," ucap Rania kesal. Rania menghentakkan kakinya kuat.
"Bodoamat, kalo gue ngasih tau lo. Emang lo mau jadi pacar gue hah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aditra [TAHAP REVISI]
Teen Fiction"Heh, lo belum tau ya gue siapa?!" tanya Rania, ia berkacak pinggang. "Siapa? Anak kang somay yang sering gue utangin ya?" Adit langsung ketakutan. "Enak aja! Bokap gue tuh bukan kang somay!" "Aduh- aduh sakit woi! Anak siapa sih lo?" Adit berteria...