🤸Baper

264 151 43
                                    

Jangan lupa vomen ya, ajak temen kalian juga yuk Mampir 😂

Di sinilah Rania sekarang, di rumah nya. Ia terpaksa pulang karena ancaman Leon. Bukannya mendapat kan tiket konser dia malah di ancam oleh abangnya sendiri.

"Bosen, bosen aaaaa bosennnn!" teriak Rania.

"Berisik lo!"

Pintu terbuka tiba-tiba muncul Adit dengan gayanya yang songong minta di lempar bakwan basi. Tangannya di masukkan ke dalam kantung celananya.

"Lo kok di rumah gue, Dit?" tanya Rania.

"Di suruh Abang lo, ngajak lo jalan," ucap Adit sambil memutar bola matanya malas.

"Oooh yodah kuy, gue bosen."

"Buruan turun! lima menit lagi lo ga turun, ga jadi pergi!" ancam Adit.

Adit keluar dari kamar Rania dengan senyuman. Entah kenapa ia senang, apa dia suka dengan Rania? Adit menggelengkan kepalanya.

"Ga! Jangan, Dit. Bahaya!" ucap Adit, bahkan ia sudah memukul kepalanya.

15 menit kemudian.

Rania turun ke bawah, di sana ternyata ada Ando, Kevin, dan abangnya. Mereka nampak berbicara
Sambil sesekali tertawa.

"Dit, kuy jalan!"

"Ekhem, jalan berdua nih cerita nya?" ujar Ando sambil menyenggol Adit.

"Diem lo! Ini namanya keterpaksaan batin," jawab Adit.

"Batin tersiksa, fisik harus bahagia yekan dit," ucap Kevin.

"Nah, itu lo tau!" jawab Adit

"Ga ikhlas ni pak haji?" tanya Leon

"Ya ngga lah!"

"Ya ampun, Dit. Harusnya lo bersyukur bisa pergi sama cewe cantik kaya gue! Kapan lagi coba lo jalan sama cewe secantik gue," jawab Rania dengan songongnya.

"Iyain! Udah ah kuy pergi!" balas Adit.

"Dit, jagain ade gue awas ae ada laler nemplok di mukanya!"

"Yawloh Leon! laler juga milih-milih kali, kalo tampang nya kaya ade lo yang ada laler nya ga bakalan mau, karena—" Kevin menggantung ucapannya.

"Karena apa?" tanya Leon

"Karena Adek lo galak kayak singa hahaha," jawab Ando dan Kevin bersamaan. Mereka tertawa keras.

"Bangsat lo berdua!" ucap Rania dan Leon.

"Jadi ga nih perginya?" tanya Adit

"Iya kuy,"

Di perjalanan, tak ada yang memulai pembicaraan. Adit yang fokus menyetir dan Rania yang fokus memainkan handphone-nya.
Adit bingung mau kemana mereka,
jadi ia memutuskan untuk memulai pembicaraan.

"Mau kemana nih woi?" tanya Adit

"Terserah lo," Rania tetap fokus dengan ponselnya.

"Ke mall lo mau?"

"Ga ah bosen!" jawab Rania

"jadi mau kemana?" tanya Adit berusaha untuk sabar.

"ke rumah lo aja, Dit."

"Hah? Lo gila mau ke rumah gue? Gak ga bisa!"

Adit heran dengan Rania. Jika biasanya gadis lain ingin ke mall kenapa Rania malah ingin ke rumahnya. Kenapa dengan Rania? Adit kan jadi mikir yang iya-iya kalo kayak gini.

Aditra [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang