Rania POV
Sekarang gue sama Fani lagi enak-enakan makan bakso. Apalagi si Fani, gimana kaga enak dia nya dapet gratisan.
"Ran, lo yang bayar."
"Aman kalo sama gue. Lo bakalan gue traktir tros kok," ucap gue. Gue emang gitu orangnya, lebih baik gue memberi daripada menerima.
Pas gue lagi makan enak-enak si Adit sama geng nya dateng. Dia duduk di depan gue. Senyum ke arah Fani.
"Hey, Kiki sayang," ucap Adit.
Astaga dia nyapa Fani pake Kiki goblok!"Ya Allah, Ka Adit nama aku Fani ka ga Kiki," Fani geleng-geleng kepala.
"Ini nih makanya Dit, pas kecil jan makan micin kebanyakan. Goblok kan lo," celetuk gue. Sambil nunjuk dia pake sendok gue.
"Wah, ga sopan anda ya Rania putri Alexander,"
"Uhuk, uhuk. Alexander?" Fani kaget dengernya.
"Iya, gue adeknya Bang Leon," jawab gue santai.
Bang Leon cuma diem aja sambil duduk di samping gue.
"Anjay gurinjay, lo adeknya Ka Leon ahhhhhh Ran, gue iri sama lo," kata Fani. Dia goyang-goyanngin bahu gue.
"Makanya Fan, seharusnya dulu tu emak lo ngewe sama bapaknya Leon" kata Ando santai.
Tlak! Bang Leon noyor pala Ando kuat. Mukanya kek sedatar jalan.
"Pala lo! Enak ae lo ya kalo ngomong," Bang Leon ngegas.
Kita semua ketawa ngeliat Ando yang megang kepalanya kesakitan.
*****
Sekarang udah balik sekolah
Adit dan gengnya dateng ke rumah gue. Santay bat gila, kakinya pada naik ke sofa semua. Bahkan, si Adit udah guling-guling. Sambil mainin handphone-nya.Sebagai Adek nya bang Leon yang baik gue bawain minuman ke mereka.
"Pembantu sapu rumah!" kata Kevin santai, dia nunjuk lantai.
"Wah sekate-kate lo ya Kevin!" gue emosi dong bisa-bisanya ya dia ngatain gue pembantu.
"Ampun Ran, ampun bercanda gue hehe,"
"Kok gak manis sih," kata Adit.
Bangsat dah di kasih minum malah protes semuanya. Sabar Rania sabar. Gue harus berakting nih kalo gini.
"Ya gak manis lah kan yang manis cuma gue," gue senyum lebar ke Adit. Bodolah, gue kan mau buat dia baper.
"Cuih, jadi tambah pait abis lo ngomong," kata Adit. Gelasnya di letakkan di meja.
"Anjir, bangsat lo ya!"
"Sabar dek. Udah ah kuy keluar,"
Bang Leon mukul-mukulin semuanya. Semuanya langsung bangkit."Mau kemana?" tanya gue.
"Kehatimu," celetuk Adit.
"Anti baper-baper klub," jawab gue. Di kira gue baper gitu? Ga bakalan! Liat aja lo yang bakalan baper sama gue.
"Mau jalan!" jawab Leon cuek.
"Ikut ya bang,"
"Yaudah, gapapa, Ran"
Dih malah si Ando yang jawab. Nyengir lagi dia, ganteng sih tapi gue ae yang ga bisa suka sama dia. Barusan bang Leon mau ngomong tapi gue potong.
"Yey, kuylah,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aditra [TAHAP REVISI]
Teen Fiction"Heh, lo belum tau ya gue siapa?!" tanya Rania, ia berkacak pinggang. "Siapa? Anak kang somay yang sering gue utangin ya?" Adit langsung ketakutan. "Enak aja! Bokap gue tuh bukan kang somay!" "Aduh- aduh sakit woi! Anak siapa sih lo?" Adit berteria...