Jangan lupa vomen ya guys💁, sebelumnya terimakasih buat kalian yang udah mau baca cerita gaje ku😂
Author POV
Adit berjalan menelusuri lorong-lorong yang masih sepi. Hari masih pagi tapi rasanya ia ingin cepat-cepat bertemu dengan Rania.
"Woi thar!" Adit memanggil Athar ketua kelas Rania.
"Hm, paan? Tumben lo dateng jam segini haha," balas Athar.
"Gue mau ketemu Rania haha."
"Ck! Parah lo Dit, semua cewe yang mau gue gebet, lo ambil terus."
"Yeee salah lo, makanya lebih gans dari gue haha." Adit dan Athar tertawa bersama.
"Eh kasih ini ke Rania ya," pinta Adit lalu menyodorkan sebuah kotak.
"Astaga naga! Bucin bat lo!" ucap Athar
"Demi cewe! Gue beneran cinta sama dia Thar. Yaudah lah gue cabut dulu ye, jan lupa kasih dia." Adit menepuk pundak Athar lalu meninggalkan nya.
Ketika Rania datang Athar langsung memberikan barang tersebut pada Rania.
"Nih, dari cowo lo."
"Cowo? Gada cowo gue, dari sape ni?" tanya Rania bingung.
"Adit!" Athar langsung meninggalkan Rania, ada rasa cemburu di hatinya.
"Apaan ni?" Rania langsung membuka kotak itu, seketika senyumnya melebar.
Rania mengambil handphone nya yang berbunyi dari Adit.
Adit bangke=
[Gimana suka ga coklatnya 😂]Me=
[🤣Banyak coklatnya njer,ntaran gue gemuk gimana?]Adit bangke=
[Gapapa,gue tetap cinta sama lo haha😂]Rania=
[Alay lo!]Rania tersenyum, ia sangat senang dengan Adit yang bersikap manis, Rania berharap Adit terus begini, tidak hanya memberikan nya harapan palsu.
"Kenapa lo?" tanya Fani yang datang entah dari mana.
"Nih coklat dari Adit hehe,"
"Gila, banyak bat Ran, ihhh kapan ya gue di kasih sama ka Leon ..."
"Haha, sabar Fan entaran gue bantu lo." Rania menepuk pundak Fani pelan.
"Beneran?" Fani tersenyum ceria
"Iyah."
09.00
"Jadi begitu anak-anak, ibu harap kalian menjaga nama sekolah. Jangan mempermalukan ibu, faham?" ucap Bu Gendis. Matanya melirik ke arah Rania sebentar.
Rania yang mendengar itu hanya diam, jujur ia mengantuk bahkan Fani yang berceloteh panjang lebar tak di perdulikannya.
"Ran, liatin Bu gendut woi, jan tidur!" bisik Fani
"....."
"Ran!"
"...."
"Rania, bangun! Rania bangun!"
"BERISIK LO!" teriak Rania.
Semua mata langsung menuju ke arah Rania.
"Rania! Beraninya kamu bilang ibuk berisik!" ucap Bu Gendis.
"Buk, bukan ibuk kali!" jawab Rania santai.
"Innalilahi, Rania! Keluar kamu!"
"Huammm, ngantuk! Yaudah buk saya keluar dulu ya, assalamualaikum buk!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aditra [TAHAP REVISI]
Teen Fiction"Heh, lo belum tau ya gue siapa?!" tanya Rania, ia berkacak pinggang. "Siapa? Anak kang somay yang sering gue utangin ya?" Adit langsung ketakutan. "Enak aja! Bokap gue tuh bukan kang somay!" "Aduh- aduh sakit woi! Anak siapa sih lo?" Adit berteria...