jangan lupa vomen ya😁🙏
"Hidup untuk memberi dan menerima,dunia itu adil kalo Lo adil ke mereka!"
-Rania Alexander
Author POVRania langsung berlari cepat-cepat, memasuki rumahnya. Bahaya jika Adit melihat pipinya yang memerah. Bahkan, mungkin jantung Rania berdetak sangat kencang.
Rania tersenyum memegangi pipinya yang memerah. Hari ini ia sangat bahagia rasanya ia ingin teriak ke semua orang.
Ck! senyum Rania pudar seketika saat melihat orang yang ia benci ada di depan nya sekarang!
"Ngapain ke sini hah?" tanya Rania sambil mengepalkan tangan sekeras-kerasnya.
"Ini rumah saya, apa kamu lupa?" tanya Alex— papa Rania.
"Kalo Papa cuma buat keributan mending balik!" ucap Rania santai, bahkan ia tidak ada niatan untuk melirik Alex, kaki nya sudah melangkah ingin naik ke lantai atas.
"Balik? Ini rumah saya, seharusnya kalian yang pergi, sudah saya kasih fasilitas masih saja melawan!" ucap Alex, matanya menatap tajam ke Rania, bukannya takut Rania malah tambah melawan omongannya.
"Ouh, jadi papa mau kita pergi dari rumah ini? Oke! Kita pergi!" balas Rania sambil tersenyum menantang, Rania mengambil kunci mobil lalu melemparkannya ke Alex, rip for akhlak !
"Rania!" teriak Alex sambil menggelengkan kepalanya.
"Kalian tidak perlu pergi, karena saya masih sayang sama kalian.""Sayang? hilih bacot! Gue ga percaya ketika mulut penuh dusta lo ngomong kayak gitu, Kalo sayang kenapa lo dari dulu gada waktu buat gue sama Abang gue? Sekarang aja katanya lo sayang," batin Rania
"SAYANG? HAHA PAPA BILANG SAYANG? ITU YANG NAMANYA SAYANG?" teriak Rania, mata nya memanas, menandakan sebentar lagi air matanya akan turun.
"Rania! Ini semua papa lakukan demi kalian! Papa kerja buat kalian nak!" ucap papa, matanya menatap Rania dalam-dalam, sejujurnya Rania sangat rindu dengan tatapan penuh kasih sayang papanya, ia rindu semua yang ia lakukan di waktu ia kecil, bukan saat beranjak remaja.
Rania langsung menjawab ucapan Alex sebelum ia menangis.
"Terus kenapa kalian berantem terus hah? Mama sama Papa? Aku sama bang Leon iri Pa ..." Rania tertunduk, dadanya terasa sesak mengucapkan ini.
"Ki-kita iri ... sama orang yang selalu dapet kasih sayang dari orangtuanya hiks,hiksss" tanpa ia sadari air matanya turun satu persatu membasahi pipi Rania.
Sial! Kenapa sih gue malah nangis,gue benci terlihat lemah di hadapan papa!batin Rania
Tanpa di sangka, Alex langsung memeluk Rania.
"Maafin papa sayang Papa kayak gini biar kalian kayak anak lainnya,punya segalanya," ucap alex
"PUNYA SEGALANYA? TERUS KASIH SAYANG MANA? PAPA KASIH GA KE AKU SAMA ABANG!" teriak Rania, air matanya semakin deras, ia langsung berdiri membelakangi Alex untuk masuk ke kamar, ia sudah lelah jika harus menangis lagi dan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aditra [TAHAP REVISI]
Подростковая литература"Heh, lo belum tau ya gue siapa?!" tanya Rania, ia berkacak pinggang. "Siapa? Anak kang somay yang sering gue utangin ya?" Adit langsung ketakutan. "Enak aja! Bokap gue tuh bukan kang somay!" "Aduh- aduh sakit woi! Anak siapa sih lo?" Adit berteria...