▫❄▫
"Dengerin gue baik-baik. Mulai sekarang, gue minta sama lo dengan sepenuh hati. Jangan pernah lagi jadi musuh gue. Jangan pernah lagi jadi pacar gue. Mulai hari ini, anggap kita nggak pernah saling kenal."
▫❄▫Sheryl memanjat pohon yang berada di halaman belakang sekolah.
Lagi dan lagi, Sheryl terlambat ke sekolah. Ini semua karena semalam dia tidak bisa tidur.
Sheryl menepuk-nepuk seragamnya yang sedikit kotor. Dengan pelan tapi pasti, dia melangkah pergi menuju kamar mandi yang dekat dengan halaman belakang sekolah.
Sheryl menghela nafas lega begitu sampai di kamar mandi. Beruntung, tidak ada pengurus osis apalagi Pak Gio.
Namun, baru saja dia ingin masuk ke dalam salah satu bilik kamar mandi, dia mendengar langkah kaki.
Sheryl buru-buru masuk ke dalam bilik itu. Dia jongkok diatas toilet duduk.
"Ziffan, tolong di cek! Pastikan tidak ada siswa di dalam!"
Gawat! Pak Gio!
Sheryl was-was. Dia memegang knop pintu kuat-kuat.
Jangan sampe Ziffan buka nih pintu.
Namun,
Brukkk...
Pintu terbuka dan Sheryl tertarik keluar dan jatuh.
Ziffan mengernyitkan dahi. "Apa-apaan lo? Ngapain disini?"
Sheryl berdiri. Mengatupkan bibir, menahan kesal. Dia menarik tangan Ziffan dan membawanya masuk ke dalam salah satu bilik kamar mandi dan mengunci pintunya.
"Dengerin gue! Kali ini aja, tolongin gue. Jangan kasih tau Pak Gio gua ada disini!" ucap Sheryl pelan.
Ziffan tersenyum sinis. "Sorry, gue nggak bisa!"
Ziffan membuka kunci dan keluar dari kamar mandi. "Ada satu siswi pak! Namanya Sheryl Amalia Stefani!"
Pak Gio mengangguk dan masuk ke dalam kamar mandi. Sheryl membeku di tempat.
"Sheryl Amalia Stefani, kamu ikut bapak!"
Sheryl mengikuti langkah Pak Gio. Hingga terhenti di lapangan. Tepat saat mereka datang, upacara dibubarkan. Para siswa berhamburan masuk ke dalam kelas masing-masing. Sheryl hendak kabur, namun tangannya dicekal oleh Ziffan.
Dia mengertakkan giginya, menahan kesal.
"Kamu lari lima kali keliling lapangan, abis itu squat jump sepuluh kali."
Sheryl memutar bola matanya malas.
"Terus berdiri di lapangan sampai istirahat pertama!"
"What?! Pa—
"Saya awasin kamu dari ruang guru! Jangan coba-coba kabur ya!"
Pak Gio pergi. Sheryl menarik tangannya dari Ziffan. Dia menatap laki-laki itu sengit.
"Lo dendam banget sama gue ya?! Gue salah apa?! Banci lo mainnya jabatan! Jijik gue liat muka lo! Kayak ta*!"
Sekali lagi, Sheryl menatapnya sinis lalu pergi ke lapangan dan mulai menjalankan hukumannya.
Ziffan menatapnya dari kejauhan. Hanya untuk memastikan bahwa gadis yang sudah mengambil alih dunianya itu, tidak jatuh pingsan.
Setelah melihat Sheryl baik-baik saja, dia pergi.
◽▫◾▫◽
Bel istirahat berbunyi. Sheryl langsung berjalan ke kantin. Dia memesan sepiring siomay dan jus mangga lalu duduk di samping Justin.
KAMU SEDANG MEMBACA
What's wrong with my enemy? (Completed)
Roman pour AdolescentsBagaimana jika musuh bebuyutanmu tiba-tiba menyatakan cinta padamu? Hal apakah yang melintas di kepalamu? Pasti, Permainan Truth Or Dare. Maka disaat itu juga, kamu pasti menerima cintanya. Benarkah itu hanya sebuah permainan, ataukah musuhmu mem...