Sheryl mencari kontak seseorang lantas menelponnya.
"Lagi dimana?"
"Di samping lo!"
Sheryl menoleh. Dia sangat terkejut melihat orang yang di telponnya tengah berdiri di hadapannya.
Sheryl tersenyum haru.
"Nggak nyangka gue, lo peka banget!"
Ziffan tertawa lalu duduk.
"Gue tau Bang Victor itu sibuk. Gue si emang udah niat mao kesini, eh tiba-tiba bang Victor nelpon gue jam setengah delapan tadi. Ngabarin kalau dia nggak bisa dateng jadi minta gue gantiin dia deh."
Sheryl memutar bola matanya malas. "Yah, itumah berarti bukan inisiatif lo dong."
"Ya nggak apa-apa yang penting gue dateng? Dari pada lo sendirian? Mao?"
Sheryl menggeleng.
Ziffan mengangkat tangannya, memanggil pelayan.
Tak lama, pelayan datang sambil membawa daftar menu.
"Makan apapun yang lo mao, gue yang traktir!"
Sheryl tersenyum. "Okesip!"
▫▫▫
Setelah keduanya makan di restoran, Ziffan membawa Sheryl ke mall.
"Gue tau lo lagi bosen banget di rumah, jadi gue mao ngajak lo nonton."
Sheryl menghentikan langkah.
"Ngapain si nonton, gue bukan tipe orang pecinta drama. Gue lebih suka real life."
"Eh?"
Ziffan tertawa. "Lo emang cewek teraneh yang pernah gue temuin."
Ziffan melanjutkan langkah, diikuti Sheryl. "Yaudah lo mao kemana?"
"Ya kemana aja kek asal jangan ke tempat yang ngebosenin."
Ziffan menarik tangan Sheryl pelan untuk duduk di salah satu bangku.
"Kenapa sih Bang Victor tuh percaya banget sama lo, Fan?"
Ziffan terdiam cukup lama.
"Gue udah kenal Bang Victor lebih lama dari yang lo tau, Sher."
"Maksud lo?"
"Bokap nyokap gue pisah, terus mereka punya kehidupan masing-masing. Walaupun gue keliatan anak baik-baik, sebenernya nggak Sher. Gue sering bohong sama ortu pake nama osis. Gue ada di club, bokap nelpon, gue bilang gue lagi rapat osis. Bang Victor, dia juga sama tertekannya kayak gue. Apalagi pas hari itu...."
▶F L A S H B A C K◀
Ziffan melangkah gontai memasuki sebuah club. Masalah yang bertubi-tubi menghampirinya, teman yang tak benar-benar bersamanya, membuatnya sangat frustasi.
Sendirian, gelap, dan pengap. Itulah Ziffan.
Dia duduk di samping seorang pria yang sedang memainkan handphone.
KAMU SEDANG MEMBACA
What's wrong with my enemy? (Completed)
Novela JuvenilBagaimana jika musuh bebuyutanmu tiba-tiba menyatakan cinta padamu? Hal apakah yang melintas di kepalamu? Pasti, Permainan Truth Or Dare. Maka disaat itu juga, kamu pasti menerima cintanya. Benarkah itu hanya sebuah permainan, ataukah musuhmu mem...