Maaf kalau ada typo ya gan^^
Selamat membaca!•••
"Hidup itu penuh akan kejutan. Tadi aku tertawa. Lalu beberapa jam kemudian, aku menangis. Sekarang aku terpuruk. Mungkin besoknya aku kembali bahagia. Begitulah hidup. Penuh teka-teki."
-Bintang Claudia
•••Bintang berlari di sepanjang koridor rumah sakit, diikuti oleh Langit, Bima serta Sakti. Keempat remaja itu berlarian di koridor rumah sakit dengan keadaan baju basah.
Tadi ketika Bintang ambruk setelah mendengar kabar bahwa Mama nya meninggal, Langit langsung menghampiri Bintang dan menanyakan apa yang terjadi. Lalu Bintang menjawab kalau Mama nya meninggal. Saat itu Langit langsung berteriak memanggil Bima dan Sakti lalu bergegas menuju rumah sakit dalam keadaan baju basah.
Air mata sudah bercucuran di wajah nya. Dan akhirnya di depan sebuah ruangan, ia menemukan Doni sedang menyandarkan tubuh nya di tembok depan sebuah ruangan. Bintang langsung berlari menuju Doni. Sesampainya di hadapan Doni, gadis itu menggenggam tangan Doni.
"PAH! MAMA MASIH HIDUP KAN?!! IYA KAN? PAPA MAU NGE-PRANK AKU KAN?! AYOLAH LAH JANGAN PRANK KAYA GINI! GAK LUCU TAU. SEKARANG DIMANA MAMA?"tanya Bintang sambil terisak. Doni terdiam. Hatinya nyeri melihat putrinya begitu terpukul. Doni pun sama terpukul nya dengan Bintang.
Bintang luruh di lantai. Gadis itu terduduk di atas lantai rumah sakit yang dingin. "TOLONG PAH! BILANG INI CUMAN BOHONGAN!"
Gadis itu bangkit lalu masuk ke sebuah ruangan. Dan disana ia melihat Mama nya terbaring kaku di atas brankar rumah sakit dengan kondisi banyak luka dan darah yang menyebar di sekujur tubuh nya.
Bintang menatap jasad Mama nya."Mah..."panggil Bintang bergitu lirih. Air matanya kembali menetes.
"Mah, ayo bangun. Aku pengen maen sama Mama kayak remaja lain. Ayo kita jalan-jalan kayak keluarga bahagia sama Papa. Aku mohon Mah, bangun ayo. Oke aku setuju kalau Mama mau cerai sama papa...hiks...tapi ayo Mama bangun dulu. Aku gak apa-apa kok pisah sama Mama...hiks...asal Mama masih ada di dunia ini. Tuh aku udah setuju Mama sama Papa cerai, jadi ayo sekarang Mama bangun...hiks." Bintang berucap pilu.
Gadis itu mengusap air matanya kasar."Aku tau Mama cuman mau prank aku supaya aku setuju Mama sama Papa cerai kan? Udah aku kabulin. Jadi sekarang Mama kabulin permintaan aku untuk bangun."
Bintang masih tetap teguh pada pikiran nya bahwa ini hanya sebuah prank semata. Gadis itu yakin Mama nya akan bangun. Langit yang berada di ambang pintu menatap sedih ke arah Bintang. Lelaki itu menghampiri Bintang, lalu memegang pundak nya.
"Bin. Ikhlasin kepergian Mama lo, biar dia tenang di alam sana,"ucap Langit. Bintang menepis tangan Langit yang berada di pundak nya lalu menatap tajam sang empu. "Oh jadi lo juga ikut andil dalam prank ini?"
Lalu tatapan Bintang berubah menjadi sendu. Gadis itu memegang tangan Langit. "Lang tolong kasih tau kalau ini beneran cuman prank. Gue...gue gak sanggup kalau ini beneran. Ini bohong kan ya?"
"ARGHHHH!! SIAL! KENAPA TAKDIR GUE SELALU GAK BAIK?! KENAPA?!"Bintang berteriak histeris. Lalu pingsan tak sadarkan diri. Langit yang sigap langsung membopong Bintang menuju sofa yang tersedia di ruangan.
Bintang hanya pingsan selama satu jam. Gadis itu membuka matanya, masih berharap bahwa yang tadi ia alami adalah murni sebuah mimpi. Tapi ketika pandangan nya menatap Mama nya yang masih terbujur kaku, Bintang sadar bahwa ini bukan lah mimpi
Hidup itu penuh akan kejutan. Tadi aku tertawa. Lalu beberapa jam kemudian aku menangis. Sekarang aku terpuruk. Mungkin besoknya aku kembali bahagia. Begitulah hidup. Penuh teka-teki. Batin Bintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall Into You [ end ]
Teen Fiction"Andai waktu bisa di ulang. Aku lebih memilih untuk tidak pernah mengenalmu. Aku lebih memilih untuk tidak dekat dengan mu."-Bintang Bintang Claudia. Hidupnya tak seindah namanya. Hidupnya gelap, tidak ada cahaya sedikitpun. Hidupnya sepi, tidak ada...