40• Memburuk

263 25 11
                                    

Selamat membaca!

•••

Langit membeku.

"Jika Bapak Doni sudah sampai, tolong suruh dia keruangan Dokter Wira." Dokter tersebut berlalu.

Langit menyandarkan tubuh nya pada dinding. Tubuh nya terasa lemas mendengar penuturan dokter.

"Lang!"

Langit menoleh lalu mendapati Sakti, Bima dan Doni yang sedang berlari ke arah nya.

"Gimana keadaan anak saya?" tanya Doni khawatir.

"Memburuk, Om. Keadaan Bintang memburuk. Om disuruh ke ruangan Dokter Wira," jawab Langit. Doni mengangguk lalu berjalan menuju ruangan Dr. Wira.

Sakti menepuk bahu Langit. "Bintang akan baik-baik aja."

Langit menoleh lalu mengangguk lesu. Ia sadar yang sedih bukan hanya dirinya. Semuanya bersedih karena kondisi Bintang yang memburuk. Lelaki itu duduk di kursi yang di sediakan. Mengusap wajah nya kasar.

"Gue khawatir..." lirih Langit.

Bima dan Sakti turut duduk di dekat Langit. Bima menepuk pelan bahu Langit. "Kita semua khawatir sama kondisi Bintang. Yang bisa kita lakuin cuman berdo'a, semoga keadaan Bintang lekas membaik," ucap Bima.

Tentu saja Bima juga khawatir akan kondisi Bintang. Jika boleh jujur, Bintang itu teman perempuan pertama yang paling dekat dengan nya.

Langit masih memandang kosong lantai. "Gue takut Bintang ninggalin gue," ucap nya.

"Optimis Lang! Jangan malah mikir yang negatif! Optimis kalau Bintang akan sembuh dan kondisi nya membaik!" sentak Sakti.

"Gue udah coba buat optimis tapi gak bisa!" balas Langit. "Gue bener-bener takut..." lirih Langit.

"Lang dengerin ucapan gue. Kalo lo nya aja pesimis, gimana bisa lo nyemangatin Bintang? Lo harus optimis biar bisa nyemangatin Bintang. Bintang butuh dukungan lo, Lang. Lo gabisa dukung Bintang disaat lo pesimis kayak gini. Optimis kalo Bintang bisa sembuh," ucap Bima panjang lebar.

"Tumben lo bijak," celetuk Sakti.

Bima tersenyum kecil. "Gue bisa bijak disaat keadaan lagi serius."

•••

Doni keluar dari ruangan Dr. Wira dengan raut wajah sedih. Pria paruh baya itu menyandarkan tubuhnya pada dinding dan mengusap wajah nya kasar.

Perkataan Dr. Wira terngiang di kepalanya.

"Kondisi jantung Bintang memburuk. Harus segera di operasi. Jalan satu-satu nya adalah operasi transplantasi jantung. Tapi saat ini pendonor jantung belum ada," ucap Dr. Wira.

"Bukan kah operasi transplantasi jantung itu operasi besar?" tanya Doni.

"Ya."

"Operasi katup jantung memang nya tidak bisa? Kenapa harus transplantasi jantung?" tanya Doni.

Dr. Wira menghembuskan nafasnya. "Kondisi jantung Bintang sudah benar-benar rusak. Jadi jalan satu-satunya hanya dengan menjalani operasi transplantasi jantung. Untuk saat ini, Bintang dibantu dengan alat," jelas Dr. Wira.

Fall Into You [ end ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang