34• Postingan

304 24 15
                                    

Selamat membaca!

•••

"Gue sayang lo. Tolong, jangan berubah saat lo tau kebenaran tentang gue."

Langit mengerutkan keningnya kala mendengar ucapan Bintang. "Maksud lo?"

Bintang tersenyum lebar, lalu menggelengkan kepalanya. "Engga, lo ganteng banget."

"Dih najis, lo baru sadar kalo gue itu ganteng?" tanya Langit sambil membenarkan gaya rambutnya. Lelaki itu mengedipkan sebelah matanya pada Bintang. "Gue udah ganteng dari lahir."

"Nyesel gue muji lo," ucap Bintang lalu berjalan meninggalkan Langit yang sedang tersenyum melihat tingkah Bintang.

"Gue gatau apa yang lo sembunyiin dari gue, tapi satu hal yang harus lo tau. Gue, Langit Adiputro akan selamanya ada di samping lo, Bintang Claudia. Dan ga akan pernah ninggalin lo, kecuali lo yang ninggalin gue duluan," ucap Langit dengan suara agak keras agar Bintang yang sudah agak jauh di depan mendengarnya.

Bintang yang mendengar ucapan Langit membalikkan tubuhnya dan tersenyum tulus.

"Gue harap ucapan lo bener, dan bukan sekedar bualan," lirih Bintang. 

•••

"Lo mau tau ga sih? Di film itu sebenernya setannya tuh dikit, kebanyakan jump scare nya, makannya film nya jadi bikin kita tegang," oceh Bintang. Mereka kini sedang berjalan menuju parkiran setelah selesai menonton film horor di bioskop.

"Terus lo mau tau ga ekspresi lo pas setannya muncul?  Itu sumpah kocak banget, gue sampai ngakak liat muka lo," lanjutnya. Gadis itu terus mengoceh sampai mereka tiba ke parkiran. 

"Eh maaf, gue banyak omong ya?" tanya Bintang saat ia sadar bahwa dirinya terlalu lama mengoceh. Mungkin Langit muak mendengar ocehannya, bagaimana jika Langit memutuskannya karena ia terlalu banyak mengoceh?

"Lo mau mutusin gue? Lo gasuka cewe banyak omong ya? Lo sukanya cewe kalem ya?" tanya Bintang.

"Hey, kok ngomongnya gitu sih?" tanya Langit, lelaki itu memegang pundak Bintang dan menatap manik mata Bintang. 

"Gue suka lo cerewet kayak tadi dan gue suka dengerin semua ocehan unfaedah lo, jadi jangan berhenti ngoceh. Oghey?" tanya Langit. 

Bintang mengangguk. "Oghey."

"Yaudah sekarang kita makan pecel lele mang ujang. Itu pecel lele paling enak yang pernah gue makan, lo harus cobain. Sambel nya lumer di mulut," ucap Langit.

"GAS!" seru Bintang bersemangat.

•••

"Mang ujang!" panggil Langit saat berada di kedai Mang Ujang.

Seorang lelaki yang umurnya sekitar 40 tahun tersenyum kala melihat pelanggan setia nya datang. "Nak Langit! Sombong sekarang mah, jarang mampir kesini lagi. Dulu mah setiap hari kesini terus," sahut Mang Ujang.

"Hehe maaf mang, Langit sibuk," balas Langit.

"Bohong Mang. Dia mah sibuk ga ngapa-ngapain," ucap Bintang.

Fall Into You [ end ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang