Maaf kalau ada typo^^
•••
Langit pikir kejadian kemarin, dimana Langit membawa Bintang ke kantin bersama, ia bisa menjadi teman Bintang. Tapi nyatanya ia salah. Langit tetap menjadi orang asing bagi Bintang.
Bintang itu menarik. Bintang itu misterius. Bintang itu berbeda dari gadis yang lain. Dan Langit menyukai nya. Sejak pertama kali Langit melihat Bintang, rasa itu tumbuh tanpa bisa di cegah. Dan semakin lama, rasa itu semakin besar.
Dalam waktu sekejap, Langit langsung menyukai bahkan menyayangi Bintang. Sesimple itu. Dan sesederhana itu untuk jatuh cinta.
Hari ini, Bintang tetap sama. Tetap dingin. Tetap datar. Dan Langit akan berusaha untuk mencairkan hati Bintang yang dingin. Cepat atau lambat ,Langit yakin hati beku Bintang akan mencair.
Langit menghampiri Bintang yang sedang berada di rooftop dengan earphone yang menggantung di telinganya.
"Bin," panggil Langit sambil menepuk bahu Bintang. Gadis itu menoleh dan menaikkan sebelah alisnya seolah bertanya 'kenapa?'
"Kantin lagi yuk," ajak Langit. Bintang menggeleng. Mood nya sedang hancur. Dan tempat ramai hanya akan menjadikan mood nya semakin hancur. Ia butuh tempat sepi.
"Ayo lah." Langit tetap memaksa Bintang untuk ikut dengan nya.
"Pergi," usir Bintang. Mood nya semakin hancur karna adanya Langit.
Langit menggeleng," Gue gak akan pergi. Kecuali lo ikut gue ke kantin."
"Pergi."
"Gak."
Bintang menghembuskan nafasnya kasar,"Bisa tolong pergi?"
"Gak."
"Gue.bilang.pergi."ucap Bintang penuh penekanan.
"Gak."
"PERGI LANGIT!" Suara Bintang meninggi. Langit terkejut mendengar suara Bintang yang meninggi. Oke Langit akan mengalah. Ia pikir Bintang sedang butuh waktu untuk sendiri.
Langit bangkit," Oke gue pergi. Tapi bisa lo senyum? Muka lo cantik, tapi akan lebih cantik kalau lo senyum. Senyum itu ibadah loh, dapet pahala. Lo gamau dapet pahala?"
"Pergi Langit," usir Bintang sekali lagi .
Lelaki itu akhirnya membiarkan Bintang sendirian. Setidaknya Langit sudah berusaha untuk lebih dekat dengan Bintang.
•••
Bell masuk sudah berdering sejak 15 menit yang lalu. Tapi ketiga siswa ini masih belum beranjak dari kantin. Langit, Bima dan Sakti. Mereka berniat untuk membolos satu pelajaran.
"Lang, si Bintang gak gabung?" tanya Sakti sambil mencomot kacang yang ada di meja.
Langit menggeleng,"Gak. Kayaknya mood dia lagi ancur."
"Yah. Padahal gue yakin dia tuh sebenernya asik orang nya. Cuman ya sifat tertutup nya yang bikin dia kayak gini," ucap Bima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall Into You [ end ]
Fiksi Remaja"Andai waktu bisa di ulang. Aku lebih memilih untuk tidak pernah mengenalmu. Aku lebih memilih untuk tidak dekat dengan mu."-Bintang Bintang Claudia. Hidupnya tak seindah namanya. Hidupnya gelap, tidak ada cahaya sedikitpun. Hidupnya sepi, tidak ada...