Ch. 7 | Saudara Kandung

4.9K 226 13
                                    

Cerita sebelumnya: Markus kebingungan dengan pernyataan Alvan bahwa Habibie adalah seorang gay, sehingga dia menanyakan langsung hal tersebut kepada lelaki itu ketika berkunjung ke tempat gym. Gary juga tampaknya sangat penasaran dengan hubungan yang mungkin dimiliki oleh Alvan dan Mario, sehingga dia meminta Markus untuk membantunya mencari tahu kebenaran hal tersebut.

Tak ada yang menyadari ataupun menyangka sesuatu yang buruk akan terjadi. Ketika masanya tiba, hanya tinggal kita dan takdir. Mungkin saja kita tidak bisa menerima yang sudah digariskan, tapi kita dapat menolak apa yang sudah terjadi dan merasakan beban yang terjadi setelahnya. Ada yang tidak mampu menahan akibat dari takdir, tak jarang air mata, perasaan yang hancur dan kehampaan datang silih berganti. Ada sesuatu yang berubah, yang akhirnya kita harus memulai kembali hari dengan sesuatu yang baru yang melekat pada diri kita setelah takdir tersebut terpenuhi.

Begitu pula yang terjadi dengan Alvan dan takdirnya. Ada sebuah rasa penyesalan mengenai keputusannya untuk mendaftarkan dirinya di tempat gym yang disarankan temannya tersebut. Dalam hal ini, dia tidak menyalahkan temannya sepenuhnya, sebab semua keputusan masih ada pada tangannya pada saat itu. Hal yang disayangkan olehnya hanyalah kejujuran dari temannya tersebut tentang hal kotor yang seharusnya bisa diantisipasi olehnya, seperti trainer yang cabul misalnya. Jika sebelumnya temannya itu memberitahukannya, mungkin dia tidak perlu sampai sejauh itu dicabuli oleh trainer itu.

Ada sebuah trauma mendalam yang dirasakan olehnya, terlebih kepada pria yang memiliki bentukan dan paras seperti trainernya itu. Seperti ada sebuah bayangan kilas balik ketika dia melihat seseorang dengan rupa yang sama, sebuah bayangan yang ingin dilupakannya selamanya. Namun sayangnya, pagi ini dia mendapat telpon dari orang tersebut. Setelah sudah mem-block nomornya dan juga whatsapp-nya, lelaki itu tampaknya tidak kehilangan cara untuk menghubunginya. Dengan menggunakan nomor orang lain yang dikenalnya, dia terpaksa harus mendengar apa yang diucapkan lelaki tersebut.

Ucapan tersebut tidak banyak memang, namun mampu membuat hatinya menjadi sedikit lega dan bebannya terasa berkurang. Sekedar sebuah permintaan maaf dari orang yang telah mencabulimu tidak akan membuat rasa benci pada orang tersebut hilang, namun, setidaknya hal tersebut mampu membantu dirimu untuk menghilangkan memori buruk tersebut lebih cepat dari sebelumnya. Setidaknya, dia sudah minta maaf walaupun hanya melalui sambungan telepon, pikir Alvan.

Ada sebuah tangisan yang tak dapat dibendung Alvan ketika lelaki tersebut mengungkapkan permintaan maafnya. Hal itu membuatnya mau tak mau harus menyudahi pembicaraan mereka dan segera untuk mem-block nomor tersebut agar tidak menghubunginya lagi. Dia hanya ingin sedikit ketenangan, suasana yang diam tanpa adanya gangguan dari mereka berdua. Setidaknya, akhir pekan ini bisa diisi olehnya untuk melupakan berbagai hal buruk yang sudah terjadi akhir-akhir ini.

"Kamu lagi dimana?" sebuah pesan masuk ketika dirinya hendak tertidur kembali. Pesan tersebut tenyata berasal dari Mario, seniornya. Tak enak hati jika tidak membalas, diapun langsung mengetik balasan pesan tersebut,"Lagi di kost kak, kenapa?" tulisnya.

"Oh, enggak. Kamu ada jalan ga sama cewekmu, kalau enggak mau ga temenin gue jalan ke mall bentar, temen gua ga ada yang bisa temenin nih?" tulis Mario.

Alvan kemudian berpikir sebentar, apakah dia harus menerima ajakan tersebut atau tidak. Jika dia menerima, berarti dia harus merelakan waktu tidur siangnya yang panjang terbuang sia-sia. Namun, dia juga tidak enak hati untuk menolak ajakan seniornya tersebut. Setelah dipikir-pikir olehnya, diapun memutuskan untuk menerima ajakan tersebut. Tak ada salahnya untuk refreshing, membuang pikiran yang berat-berat sekaligus untuk cuci mata, pikir Alvan.

"Oke deh ka, saya ikut" tulis Alvan membalas pesan Mario tersebut.

"Sip, entar kak jemput ya sekitar jam 11-an" tulis Mario.

Mas Habibie, Trainerku [Finished]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang