Ch. 12(b) | Kecelakaan

3.2K 189 4
                                    

Cerita sebelumnya: Nasib sial menghampiri Alvan, dimana dia digauli dengan paksa oleh Habibie, yang membuatnya merasa tidak aman lagi dimanapun dia berada. Diapun segera pergi menuju tempat kekasihnya, Jenifer, namun dia menemukan kekasihnya tersebut sedang berduaan dengan pria lain. Terlampau kesal, akhirnya dia melayangkan tinjunya yang membuat selingkuhan kekasihnya tersebut kewalahan. Namun, akhirnya dia harus menyerah karena dia terjatuh pingsan ketika sedang bertarung dengan lelaki tersebut.

Ketika dia selesai mengenakan seluruh pakaiannya, dia langsung membuka pintu toilet tersebut dan melihat bahwa orang yang ditidurinya tersebut sudah tidak ada di tempat. Di dalam sana, dia tadi sempat membersihkan seluruh tubuhnya dan membasuh tubuhnya sampai bersih. Niat awalnya, dia sebenarnya ingin mengajak lelaki tersebut untuk mandi bersamanya, namun melihat ruangan toilet tersebut yang cukup sempit untuk dua orang, dia akhirnya memutuskan untuk mandi sendirian saja.

Menyadari bahwa lelaki itu sudah tidak ada di tempat, diapun langsung mencarinya ke seluruh ruangan di lantai dua tersebut, sampai akhirnya dia mendengar sebuah suara deru sepeda motor yang hendak berangkat. Dia melihat seorang lelaki yang memiliki sosok sama seperti lelaki yang habis ditidurinya itu pergi menjauh dari tempat ini. Tak ingin mengulang kesalahan yang sama, diapun langsung mengejar lelaki tersebut.

Handuk yang masih ada di bahunya langsung dia gantungkan di belakang pintu, dia membiarkan kepalanya yang basah tersebut ditutupi oleh helm dan dia langsung mengambil kunci motornya untuk mengejar lelaki itu. Ketika dia sampai di tempat parkir, dia kemudian melihat kearah mana bayangan motor tersebut menghilang dan menghapal nomor plat kendaraan tersebut. Untungnya dia masih dapat melihat nomor plat tersebut dan menghapal bentukan dari si pengemudi, sehingga dia dapat mengikuti lelaki tersebut kemanapun dia pergi.

Lelaki itu tampak tidak sadar bahwa dirinya sedang diikuti dari belakang. Dia tampaknya masih asik saja mengemudikan motornya dan berlalu begitu saja dengan cepatnya. Tak mau ketinggalan, dia tetap menguntit lelaki tersebut di belakangnya di jarak yang aman, sehingga dia tidak ketahuan menguntitinya sampai akhirnya lelaki tersebut sampai di sebuah tempat yang tampaknya sebuah kosan. Dia dapat melihat lelaki tersebut memarkirkan motornya dan kemudian langsung naik ke lantai atas gedung tersebut.

Dia tidak berani untuk mengikuti lelaki itu sampai ke dalam gedung. Namun, ketika dia mendengar ada suara keributan dari dalam kamar, dia tidak mampu untuk menahan dirinya untuk menyaksikan secara langsung apa yang terjadi disana. Diapun segera naik ke lantai atas gedung kost tersebut, dimana dia dapat menyaksikan ada beberapa orang yang mulai keluar kamar untuk mendengar langsung keributan yang terjadi di lantai tiga gedung tersebut.

Ketika dia sampai di depan kamar tersebut, dia langsung mengintip apa yang sedang terjadi. Dimana pada saat itu, dia dapat melihat secara langsung Alvan dan seorang pria yang sedang bugil sedang adu jotos di kamar tersebut. Seorang perempuan yang dia duga adalah kekasih Alvan, hanya berdiam diri diatas kasurnya sambil meringkuk di pojokan menutupi tubuhnya. Dia melihat dengan jelas, bagaimana kekuatan amarah lelaki tersebut ketika sedang bertarung. Dan jika dipikir-pikir, untuk ukuran tubuh yang jauh berbeda dengan lawan mainnya tersebut, Alvan memiliki tenaga yang cukup besar.

Namun, sesaat kemudian, dia dapat melihat Alvan jatuh terjerembab, dimana dia mendengar bunyi dentuman yang sangat kuat di dinding. Awalnya, dia hendak merangsek masuk untuk menolong Alvan, namun dia merasa tidak mungkin untuk ikut campur sampai sejauh itu. Diapun lantas menantikan apa akan terjadi kemudian, sembari melihat kesempatan untuk menolong lelaki tersebut. Tapi, tampaknya pertarungan tersebut sudah benar-benar berakhir, dimana dia dapat melihat lelaki tersebut buru-buru untuk mengenakan pakaiannya ketika Alvan sudah terbaring lemas di lantai.

Habibie kemudian segera bergegas untuk turun kebawah, ketika pria tersebut sudah selesai menggunakan pakaiannya. Dia menanti pria tersebut di parkiran bawah, untuk melihat dia pergi menggunakan apa dan ke arah mana. Seperti yang dapat di duga olehnya, lelaki tersebut membawa motor dengan pelat yang sudah dihafalnya. Dia kemudian melihat lelaki itu pergi dari tempat tersebut dengan wajah yang sedikit lebam dan muka yang kecut,"Sialan!" gerutu lelaki tersebut sesaat sebelum dia menyalakan motornya dan pergi meninggalkan tempat tersebut.

Mas Habibie, Trainerku [Finished]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang