Ch. 8 | Andro

4.7K 218 8
                                    

Cerita sebelumnya: Alvan menjadi sangat dekat dengan Mario, sehingga mereka sering menghabiskan waktu bersama.

Kehidupan malam memang menjanjikan banyak hal. Mulai dari kebahagiaan, kesedihan dan kesenangan sesaat dapat terlampiaskan di dunia malam. Yang dimaksud dengan dunia malam disini adalah dunia dimana tempat banyak anak muda, remaja tanggung ataupun para pria dan wanita yang mulai matang mewujudkan berbagai fantasi mereka yang fana.

Di usia yang masih produktif, tidak ada salahnya untuk bersenang-senang dan menikmati kehidupan yang demikian. Tubuh yang masih muda serta bertenaga kuda, membuat mereka menjadi kebal dengan berbagai minuman yang beralkohol, rokok serta musik yang berdengung cukup kencang di sebuah atap pusat perbelanjaan yang ada di bilangan Jakarta. Tempat itu disebut sebagai 'rumah nenek' oleh sebagian remaja tanggung yang baru mengenal dunia malam. Disebut demikian karena ketika kaki menyentuh lantai ruangan rumah nenek tersebut, maka penghuninya akan merasa seperti kembali ke rumah dimana mereka tidak dikekang oleh berbagai aturan, larangan ataupun amarah yang tertahan. Di rumah itu, mereka dapat bebas menunjukkan diri mereka dan bersenang-senang tanpa ada kekangan demikian, yang ada hanyalah kesenangan, kebahagiaan dan juga kesenangan.

Jika ditanyakan, tidak semua orang mengenal dunia tersebut ketika sudah cukup umur atau dewasa secara mental. Banyak yang hanya mencoba-coba, serta hanya terikut-ikut oleh teman mereka yang sudah lebih dulu mengenal dunia tersebut. Sehingga, tak jarang bagi mereka yang belum bisa mengontrol diri, terbawa terlalu dalam ke dunia tersebut. Mereka merasa bahwa semua masalah mereka dapat terselesaikan di dunia itu, dimana alkohol dan rokok termasuk di dalamnya.

Tak jarang pula bagi mereka yang terlalu dini masuk kesana menjadi incaran berbagai para predator yang sangat siap untuk menikmati kepolosan mereka dan mengambil sesuatu yang berharga dari mereka, tanpa mereka sadari. Beberapa yang benar-benar menjadi mangsa, sudah harus siap untuk benar-benar basah ketika sudah tercebur ke dalamnya. Beberapa yang hampir menjadi mangsa, sudah harus siap dengan ketakutan ataupun trauma yang mungkin takkan bisa dilupakan. Tapi, pada ujungnya, mereka yang terlalu dini harus benar-benar menjaga diri mereka dan bertanggung jawab atas pilihan mereka sendiri. Mereka yang harus benar-benar menempatkan diri mereka di dunia itu, ingin menjadi seperti apa dan sejauh apa itu sebuah pilihan, karena pada akhirnya dibalik setiap kesenangan ada sebuah lubang kesedihan yang ingin ditutupi oleh jiwa-jiwa muda yang selalu menyalahkan kehidupan.

Di malam itu, seorang pria tanggung baru saja menapakkan kakinya di lantai dansa sebuah club malam. Jika ditanya, umurnya memang sudah cukup untuk bertanggung jawab atas semua keputusan, di umur 21 tahun. Cukup telat memang, jika dibandingkan rekan-rekan seusianya yang sekarang berada bersamanya malam itu, beberapa diantara mereka ada yang sudah menjajali dunia tersebut di umur 18 tahun bahkan ada yang di umur 15 tahun. Tidak mudah memang, tentunya ada biaya yang tidak sedikit untuk tetap bisa masuk ke dalam tempat yang seperti itu di usia yang sedemikian muda.

Di club tersebut, mereka berlima datang sebagai pejantan yang sangat siap untuk melepaskan pesona mereka untuk memikat berbagai gadis yang mungkin saja terpikat dengan pesona yang mereka miliki. Dengan tatanan rambut dan pakaian yang menawan, serta rupa mereka yang tidak bisa dipandang sepele, tentu saja mampu membuat beberapa wanita memperhatikan mereka berlima dari kejauhan sembari memberi sedikit kode kepada mereka.

"Eh, lu pada, kayaknya ada yang ngelihatin kita deh" ucap seseorang dari ujung sofa yang sedang mereka duduki.

"Yang mana, cakep ga bray?" ucap seseorang yang berbaju warna merah yang sedang duduk di tengah-tengah, sambil melirik perlahan mencari orang yang memperhatikan kearahnya.

"Itu, arah jam dua belas elu, pas banget depan mata" ucap orang yang berada di ujung sofa tersebut. Kemudian, mereka berlima melihat ke arah yang diucapkan orang tersebut secara bersamaan.

Mas Habibie, Trainerku [Finished]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang