Ch. 15 | Darah

3.6K 178 14
                                    

Cerita sebelumnya: Alvan kemudian tersadar ketika berada di rumah sakit, dimana dia bisa melihat Jenifer dan Mario yang sedang menjenguknya. Alvan yang kebingungan dengan keberadaan dirinya membuat Jenifer harus menceritakan ulang kejadian yang terjadi. Di ruangan tersebut, Alvan kemudian menangis bersama dengan Jenifer. Dirinya masih belum masih dapat menerima permintaan maaf Jenifer tersebut, sehingga dia mengusir wanita tersebut.

Dengan berat hati, diapun melangkah pergi ke depan sebuah pintu masuk ruang ICU, dimana di dapat melihat kondisi Alvan yang sangat memprihatinkan pada saat ini di dalam sana. Hatinya merasa sangat rapuh melihat lelaki itu harus berjuang keras di dalam sana sendirian, tanpa ada seorangpun yang menemaninya. Hanya jarum infus dan juga alat bantu kehidupan lainnya yang menemani lelaki tersebut. Perasaannya menjadi tidak enak, manakala dokter yang merawatnya menampakkan wajah yang khawatir ketika merawat lelaki tersebut.

"Dok, bagaimana keadaannya, lukanya cukup parah kah?" ucap lelaki tersebut dengan nada yang sangat khawatir manakala dokter tersebut baru saja keluar dari ruangan tersebut, setelah mengecek kondisi lelaki itu.

"Bapak siapanya tuan Alvan?" tanya dokter tersebut kepada lelaki itu.

"Saya sahabat dekatnya dok, Habibie" ucap lelaki itu dengan sangat lugas.

"Baik pak Habibie, yang dapat saya pastikan adalah teman bapak sekarang berada di dalam kondisi kritis. Banyak darah yang keluar dari tubuh teman bapak, sedangkan dirinya sendiri tidak dapat menghasilkan darah yang cukup untuk menetralkan keadaannya. Luka dalamnya juga perlu waktu lama untuk disembuhkan, dimana, mungkin ada beberapa efek sampingnya di masa depan teman bapak. Saya sudah check juga anggota tubuhnya yang lain, tidak ada yang benar-benar patah ataupun rusak parah, hanya saja saya menemukan ada sedikit gumpalan darah di selaput otaknya. Mungkin saja itu efek dari tabrakan, tapi kami akan memastikan untuk benar-benar menangangi masalah teman bapak ini dengan sangat serius" jelas dokter tersebut.

"Apa dia masih punya harapan untuk sembuh, dok?" ucap Habibie dengan wajah ketakutan. Dokter tersebut kemudian melihat dalam ke mata lelaki itu,"Bapak harus banyak berdoa, semuanya kita serahkan kembali kepada yang punya kehidupan ini" ucap dokter tersebut kepada Habibie dan kemudian segera berlalu meninggalkannya.

Habibie benar-benar merasa sangat rapuh, dia tidak dapat berkata-kata mendengar penjelasan dokter tersebut. Dia hanya mampu membayangkan kemungkinan terburuk yang mungkin akan terjadi kepada Alvan, dan untuk kasus itu, dia akan menjadi orang pertama yang merasa sangat bersalah karenanya. Dari kejauhan, seorang suster kemudian berjalan ke arahnya yang sedang jongkok sembari bersandar di dinding,"Bapak kerabat tuan Alvan?" ucap suster tersebut kepada Habibie.

"I-iya suster, ada apa ya sus?" ucap Habibie sembari berdiri ketika dia merasa terpanggil. Suster tersebut kemudian memberikan sebuah dokumen yang perlu untuk ditandatangani dan beberapa resep obat yang harus dibeli di apotik rumah sakit,"Apakah bapak golongan darah B?" tanya suster tersebut tiba-tiba sembari memberikan dokumen tersebut.

"I-iya sus, kenapa?" tanya Habibie dengan terbata-bata.

"Kebetulan kantung darah kami sedang habis pak, sedangkan kami membutuhkan donor darah untuk bapak Alvan karena kadar darahnya terlalu rendah. Jika bapak dalam kondisi sehat, tidak memiliki penyakit turunan dan bersedia untuk mendonorkan darah bapak untuk pak Alvan, kami memohon untuk bapak segera melakukan donor agar darah bapak bisa langsung di transfusi kepada pak Alvan" jelas suster tersebut dengan singkat.

"Tentu sus, saya bersedia, dimana saya harus donorkan darah saya" ucap Habibie dengan bersemangat menjawab ucapan suster tersebut.

"Bapak bisa ikuti saya pak, saya akan langsung membawa bapak, namun kita tetap harus melakukan beberapa prosedur dulu ya pak, untuk memastikan apakah darah bapak layak" ucap suster tersebut sembari mengarahkan Habibie menuju sebuah ruangan.

Mas Habibie, Trainerku [Finished]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang