Ch. 14 | Ketulusan Habibie

3.7K 162 4
                                    

Sebelum ada yang koment, cerita ini ga punya chapter 13, karena angka itu angka sial buat Alvan, jadi harap dimengerti ya guys!

Cerita sebelumnya: Diam-diam, Habibie mengikuti Alvan ke tempat kekasihnya tersebut, dimana dia menyaksikan bagaimana lelaki itu meluapkan emosi yang dimilikinya. Ketika Alvan terbangun dari pingsannya, dia kemudian menanyakan kebenaran apa yang sedang terjadi kepada Jenifer. Hati Alvan hancur, dimana pikirannya menjadi kosong dan kehilangan kesadarannya.

Dia dapat melihat lelaki tersebut turun dari lantai atas dengan wajah yang lesu dan menunduk lemas. Tampak di raut wajahnya ada kekecewaan yang mendalam, yang membuat dirinya merasa menjadi salah satu bagian dari kekecewaan tersebut. Lelaki itu lantas menaiki motornya dan langsung pergi dari tempat tersebut, entah ingin pergi kemana. Pada awalnya, dia mengira bahwa lelaki tersebut ingin kembali ke kosannya, namun tampaknya dia tidak pergi ke arah kosannya tersebut.

Diapun mengikuti lelaki tersebut diam-diam dari belakang, dimana dari jarak yang aman, dia memperhatikan lelaki tersebut mengemudikan kendaraannya. Tampak dari belakang, bagaimana gamangnya lelaki tersebut mengendarai kendaraannya, yang membuat dirinya menjadi cemas dengan kondisi yang dialami lelaki tersebut. Sesekali, dia harus mendengar dan menyaksikan orang mengumpat ke arah lelaki tersebut, namun tampaknya dia tidak mengindahkan kemarahan pengguna jalan lainnya tersebut.

Dari dalam dirinya, dia ingin sekali memberhentikan lelaki tersebut di tengah jalan dan kemudian memboncengnya untuk pulang ke rumah. Namun, hal itu tidak mungkin juga, sebab lelaki itu pasti akan sangat kaget dengan keberadaannya. Diapun memutuskan untuk tetap memperhatikan lelaki yang di depannya tersebut, masih mengendarai motornya dengan sangat gamang. Sampai akhirnya, sebuah mobil tiba-tiba berbelok ke sebuah tikungan, dimana lelaki itu akhirnya menabrak pintu mobil dan membuatnya terpental ke sisi sebelah mobil tersebut.

Dia benar-benar menyaksikan hal tersebut dengan kedua bola matanya. Dimana pada saat itu, dia seperti menyaksikan sebuah adegan film namun berada di dunia nyata. Untuk sesaat, dia hanya mampu melihat bagaimana kerasnya lelaki tersebut menabrak mobil itu dan membuatnya terbang jauh ke sisi sebelah mobil. Ketika kesadarannya kembali, diapun langsung mengebut menuju tempat lelaki tersebut sembari berteriak,"ALVAN!!" teriak lelaki tersebut dengan sangat kencang.

Si pemilik mobil juga tampak sangat terkejut ketika menyadari kejadian tersebut. Dia kemudian langsung bergegas membuka pintu mobilnya dan langsung melihat kearah lelaki yang sudah tergeletak di jalan tersebut. Dia tidak mengenali siapa lelaki tersebut, tapi sesuatu yang pasti adalah dia mengalami luka dalam yang cukup parah. Ada pendarahan di dalam, yang membuat lelaki tersebut mengeluarkan darah dari dalam mulutnya. Dia hanya bisa berdiri kebingungan tidak tau berbuat apa-apa, sampai akhirnya seorang lelaki datang sembari berteriak-teriak.

"Alvan, van. . ." ucap lelaki tersebut sembari meletakkan motornya di tengah jalan. Tampak di wajahnya, dia sangat khawatir dan juga ketakutan melihat kondisi lelaki yang tengah tergeletak tersebut. Lelaki itu kemudian mencoba untuk mengecek denyut nadi lelaki itu dan kemudian berusaha mengangkat tubuhnya, agar tidak tergeletak lagi di jalan.

"Mas, mas kenal orang ini?" ucap lelaki yang membawa mobil tersebut.

"Iya, dia teman dekat saya. Mobil kamu bisa bawa orang kan? Sekarang, anterin kami berdua ke rumah sakit terdekat, ayo!" ucap lelaki tersebut sambil mengangkat tubuh Alvan yang sudah lemas tak berdaya.

"Ta-tapi motor mas bagaimana?" ucap lelaki yang membawa mobil tersebut.

"Udah, buka dulu pintu mobil kamu, saya akan taruh ini orang ke dalam. Saya akan pinggirin motor kami berdua, nanti ada orang lain yang ambil. Buka pintunya sekarang, cepetan!" ucap lelaki tersebut sembari menyuruh lelaki itu membuka pintu mobilnya.

Mas Habibie, Trainerku [Finished]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang