Tubuh keduanya sudah sangat basah diguyur air shower yang mengalir cukup deras. Aliran air tersebut tidak menghentikan libido Mario yang masih memuncak, terlebih di depannya kini sudah tersedia Alvan yang sudah siap untuk melanjutkan romansa mereka. Mario yang memainkan lidahnya di lidah Alvan dengan sangat agresif, sesekali menggesekkan batangannya ke perut Alvan yang rata dan licin karena sabun tersebut. Pada saat itu, Alvan membiarkan Mario melanjutkan aktifitasnya dan sangat berfokus pada ciuman mereka yang cukup dalam.
Dengan erat, Mario memeluk Alvan yang tidak berkutik tersebut. Cumbuannya semakin dalam dan panas, membuat dia tidak tahan untuk melakukan hal yang lebih jauh lagi kepada Alvan. Dia kemudian menarik tubuh Alvan dibawah guyuran air tersebut, dimana dengan pelan, dia mendorong dan menekan tubuhnya ke dinding. Dia kemudian meludahi batangnya sampai sangat licin, sebelum dia mulai menekan batang itu untuk menembus Alvan yang sudah siap menantinya.
"Aku masukin ya sayang" ucap Mario dengan lembut di telingan Alvan.
Lelaki itu hanya mengangguk sembari menundukkan kepalanya. Dia dapat merasakan batangan yang panas dan keras tersebut mulai menggesek lubangnya perlahan-lahan, sebelum akhirnya batang itu menyentuh ujungnya. Ada sebuah desahan pelan yang keluar dari mulutnya ketika batang itu masuk sepenuhnya, dimana dia merasakan sesuatu yang penuh dibawah sana. Dengan pelan, dia mendorong batang tersebut dan merasakan sensasi lembut ketika batang itu keluar masuk ke dalam tubuh Alvan.
Ketika batang itu sudah menemukan ritmenya, Mario kemudian menekan tubuhnya kearah Alvan yang sedang diguyur air tersebut. Dia menatapi wajahnya yang basah tersebut, dimana bibirnya terlihat digigitnya kecil ketika dia memaju-mundurkan batang tersebut. Ada sebuah kepuasan ketika dia melihat Alvan menikmati setiap perlakuannya, yang akhirnya membuat dia semakin bersemangat untuk memompa batangnya tersebut semakin dalam. Kedua mendesah kecil menikmati rasa yang muncul dari kegiatan di kamar mandi tersebut, dimana sangat tidak disangka bagi Alvan bahwa Mario pada akhirnya melakukan hal itu kepadanya.
Mario kemudian mematikan keran air, dimana hal tersebut mengagetkan Alvan yang sedang menikmati tusukan batang keras tersebut,"Kita main diatas kasur aja yuk sayang, lebih enak disanan" ucap Mario yang kemudian mencium lembut bibirnya.
Alvan hanya mengangguk mengiyakan apa yang dikatakan Mario tersebut. Batang itu kemudian dikeluarkan perlahan-lahan dari lubangnya, sampai akhirnya dia dapat melihat batang yang keras dan berurat tersebut. Secara diameter, dia memperkirakan milik Habibie lebih tebal, namun secara panjang, milik Mario mungkin lebih panjang dari Habibie. Pantas saja dia dapat merasakan batang tersebut sampai ke ujung tubuhnya, dimana sesekali batang tersebut menyentuh sesuatu di dalam yang membuatnya keenakan.
Setelah Mario selesai mengelap tubuh Alvan dan juga tubuhnya sendiri, dia kemudian menarik Alvan menuju kasurnya dan kemudian mendorongnya dengan lembut diatas kasur tersebut. Mario kemudian meniduri tubuhnya, dimana dia kemudian naik keatas tubuh Alvan dan menatap mata lelaki tersebut dengan penuh nafsu,"Kamu ganteng banget sayang, kaka cinta sama kamu" ucap lelaki tersebut yang kemudian mencium lembut dan dalam bibirnya tersebut. Sebuah ciuman yang membuka permainan mereka diatas ranjang ini.
Mario lantas membuka kedua kaki Alvan dan menekan batangnya di depan lubang lelaki tersebut. Sesekali dia menggesek batang tersebut sembari mencium bibir lelaki tersebut semakin dalam. Tubuhnya yang terasa sangat panas dan mudah berkeringat mulai terlihat berkilat diterpa sinar lampu kamar ini, yang sesaat membuat Alvan menyadari betapa seksinya Mario yang sedang berada diatasnya tersebut.
"Ka, pelan-pelan ya, sakit" ucap Alvan dengan lembut seperti sedang menggumam.
Mendengar hal tersebut, Mario hanya tersenyum lembut dan mengangguk mengiyakan ucapan lelaki tersebut. Dia lantas kembali membasahi batangnya dengan air liurnya tersebut, sebelum akhirnya dia memasukkan batangannya ke dalam lubang tesebut. Kali ini dengan lebih lembut sampai dia dapat merasakan sedang memenuhi setiap sudut ruang lubang Alvan tersebut. Ketika batangnya benar-benar masuk sepenuhnya, dia merasakan tubuh Alvan sedikit bergelinjang ketika dia menekan batangnya itu lebih dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Habibie, Trainerku [Finished]
RomanceRATED 18+ Cerita ini hanya fiktif belaka, dimana terdapat berbagai adegan seksual sesama jenis yang diceritakan di dalamnya. Cerita ini tidak ditujukan untuk mencitrakan sebuah bidang pekerjaan tertentu, dimana cerita ini murni hanyalah sebuah fanta...