Alessia POV
Kok bisa ya cowok model Nando yang cuek itu dan bisa peduli dan perhatian sama gue yang notebene nya orang yang gak ia suka. Hari sudah sore, gue memutuskan untuk ke kuburan mama. Banyak hal yang ingin gue ceritakan ke mama.
Jam 15.00 WIB
Gue tiba di kuburan mama, gue pun mendoakan mama agar selalu tenang dan bahagia di surga. Mereka semua itu hanya melihat sisi "bad girl" gue, gue gak mau mereka melihat sisi gue yang hancur. Memang gue sengaja karena gue gak mau melihat tatapan menyedihkan dari mereka.Setelah mendoakan mama, gue keluar dari area pemakaman mama. Saat hendak masuk ke mobil, gue melihat Nando. Gue pun mengikutinya dari belakang. Gue lihat dia juga ke pemakaman seseorang yang mungkin kerabat dia. Hanya sebentar. Setelah itu, ia meletakan bunga dan berdoa. Saat dia ingin pergi, dia melihat gue.
Dia berjalan menuju gue, "lo, ngapain kesini?Apa jangan-jangan lo ngikutin gue!!?" Matanya menatap gue dengan tajam.
"Ehh, enak aja lo, kurang kerjaan banget ngikutin lo ke kuburan juga." Karena kesal gue pun pergi meninggalkannya dan pergi ke rumah Chloe.
Tiba di rumah Chloe,
"Permisi," gue mengetuk pintu rumah Chloe. Bi Ani yang merupakan ART di rumah Chloe yang membukakan pintu itu.
"Oh, non Alessia, nyari non Chloe ya? Non Chloe lagi di kamar, bibi panggilin non Chloe dulu ya, non silahkan duduk dulu, sekalian bibi mau bikin minum." Bi Ani membawa gue masuk ke rumah Chloe.
"Ehh, iya bi, gak perlu repot-repot bi."
Bi Ani tersenyum dan, "gapapa non, tunggu bentar ya non." Bi Ani pun meninggalkan gue dan menuju ke dapur.Sudah 5 menitan Chloe belum juga turun, bi Ani pun datang kepada gue sambil membawa minuman dan beberapa makanan.
"Non, tadi non Chloe bilang supaya non langsung aja ke kamar non Chloe."
"Owhh, oke bi makasih, soal minuman, nanti sudah dari kamar Chloe aja saya minumnya."
"Iya non, gapapa."
Kamar Chloe itu di lantai 2, gue udah kenal sama Chloe itu sejak SMP, dia adalah sahabat pertama gue di SMP. Orang tua Chloe lengkap, papanya bekerja sebagai direktur perusahaan minyak dan mamanya seorang dokter gigi. Ia adalah anak tunggal.
Setelah tiba di depan kamar, gue mendengar suara seseorang yang sedang berbicara di telepon dengan Chloe. Namun, setelah mendengar gue mengurungkan niat gue untuk masuk ke kamar Chloe.
"Udah tenang aja, gue bakalan mengusahakan dia dijauhi dan dibenci oleh orang banyak."
"Lo bantu doa aja, hehehe. Tenang deh, siapkan plan B. Bye!"
Deg..
Suara itu rasanya familiar bagi Alessia, tapi siapa?Kelihatannya sambungan telepon itu telah terputus. Alessia berusaha mencerna perbincangan Chloe dengan seseorang di telepon itu. Tiba-tiba Chloe keluar dari kamar.
"Heh, lo ngapain disini, bi Ani kan udah nyuruh lo masuk."
"Ekhh, ehh, gue tadi ditelepon sama sekretaris papa gue."
"Owhh, yaudah masuk sini!" Chloe tersenyum.
"Lo tumbenan ke rumah gue, gak ngasih kabar pula." Chloe pun duduk di kasurnya.
"Hmm, gue mau minta bantuan lo buat nyari tikus berandal yang udah bikin gue diskors."
"Gue sih bingung juga yaa, oke deh bisa gue bantu lo. Oh ya, yang masalah dengan Shasa?"
Alessia menaikkan alisnya. Ia pun sempat lupa dengan Shasa.
"Pending dulu deh, gue mau fokus sama orang yang berani macem-macem sama gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Alessia (ON GOING)
Teen FictionAlessia, siswi SMA tingkat akhir yang dalam satu waktu menghadapi banyak masalah. Pertama, dia dijodohkan papanya dengan seorang CEO muda. Kedua, dia mendapat teror dari seseorang yang merupakan masa lalunya. Ketiga, hubungan keluarga papa Alessia y...