10.

796 81 5
                                    

"Lisa! Lisa! Liiisaaaaaaa!" Jungkook berseru riang gembira, melompat kesana-kesini layaknya seorang bocah TK kegirangan mendapat permen dari ibunya. Sudah lebih dari tiga puluh menit Jungkook bertingkah seperti itu, membuat Somi kesal setengah mati.

Sudah ia duga ini akan terjadi jika Jungkook dan Lisa bertemu. Walau Somi tak tahu saat ini Lisa ada dimana, Somi dapat mengetahui pasti bahwa sahabatnya itu sedang kegirangan dan membayangkan banyak hal halu hingga bertingkah gila, sama gilanya seperti abangnya saat ini.

"Lisa siapa?" Tanya sang Mama yang dijawab Somi dengan diiringi helaan nafas kasar dan nada tak bersahabat. "Temen Somi."

Jungkook menarik kursi di sebelah Somi seperti biasanya untuk makan malam. Masih dengan senyum yang mengembang, Jungkook meraih lauk yang tersedia di atas meja makan sambil bersenandung. Penasaran, Papa mereka mencoba membuka topik pembicaraan tentang Lisa. "Anaknya kayak gimana? Eng, siapa tadi namanya?"

"Lisa," jawab Jungkook riang. "Dia masih gadis, Pa. Belum punya anak." Lanjut Jungkook sambil memasang wajah sok polos. Sang Papa menepuk jidatnya sendiri. "Bukan itu maksud Papa! Kamu itu anaknya siapa sih? Bego banget."

"Anaknya Papa," jawab Jungkook, Somi, dan Mama serempak.

Kepala keluarga Jeon itu hanya bisa tersenyum masam. Baru ingat kalau Jungkook itu putranya.

Somi mengetuk sendoknya di piring beberapa kali, menciptakan suara dentingan. Walau malas, ia mendeskripsikan sosok Lisa pada sang ayah. "Lisa itu baik. Cantik, pinter, idaman semua cowok pula. Tapi, sayangnya, dia ngefans sama curut yang satu ini."

Jungkook memasang tampang cemberut. "Abang seganteng ini kamu bilang curut? Kalo fans abang denger bisa dijadiin ayam geprek kamu, tuh."

Melihat perdebatan itu membuat Mama mereka terkekeh. "Itu tuh yang bikin Somi suka kesal sama kamu. Kamunya nyebelin banget."

Jungkook hanya bisa manyun walau tak lama kemudian kembali tersenyum. "Gapapa deh dianggap curut. Toh Lisanya tetap suka ke aku."

Jungkook memasang senyum lebar, melanjutkan makannya tanpa peduli papa, mama, dan adiknya berekspresi seakan ingin muntah karena perkataannya.

- J u n g L o o k -

Lisa tak bisa berhenti tersenyum sejak kepulangannya dari rumah keluarga Jeon. Idolanya itu terlihat lebih tampan dari yang ada di foto. Sepanjang hari gadis itu melamun, mengingat bagaimana Jungkook membuatkan minuman untuknya.

"Aaaaa Jungkookie-oppa, saranghae," gumam Lisa sambil tertawa sendiri membuat seseorang yang melihat hal tersebut khawatir. Bi Iyem menghampiri Lisa yang sedang melamun di meja makan, membawakan sirup yang diminta oleh Lisa.

"Non? Non gapapa?" Tanya Bi Iyem yang sudah tidak tahan melihat anak majikannya bertingkah seperti ini sepanjang hari. Lisa masih saja tersenyum, kemudian memeluk Bi Iyem erat. "Aaaaaa Bi Iyem! Saranghae!" Seru Lisa membuat Bi Iyem semakin bingung harus bagaimana. Setelah melepaskan pelukannya, Lisa menatap sirup yang tadi ia minta dengan senyuman yang semakin mengembang. "Sirup itu pertanda cinta," gumamnya membuat Bi Iyem semakin bergidik ngeri. "Non, makan dulu itu makanannya."

"Selagi ada sirup untuk apa aku makan, Bi? Aaaaa aku tak butuh apapun selain sirup dan..." Lisa menggantung ucapannya, terkekeh dan berekspresi malu-malu sebelum melanjutkan. "Jungkookie-oppa... Kyaaa!"

"Ada apa sih sama oppa-oppa itu, Non? Bibi jadi penasaran."

Pertanyaan itu disambut Lisa dengan otaknya yang menyiapkan penjelasan panjang lebar untuk asisten rumah tangganya itu. Ia menarik kursi di sebelahnya agar Bi Iyem bisa duduk disampingnya. "Sini, Bi. Lisa mau cerita."

Bi Iyem menurut. Mereka saling menghadap. Lisa berdeham, "Jadi, tadi Bibi inget gak Lisa pergi pagi-pagi?" Bi Iyem mengangguk, "Mau ngembaliin barang temennya Non Lisa, kan?" Lisa mengangguk semangat. "Bibi tau nggak? Lisa ketemu artis idola Lisa disana!"

"Temen Non adain konser?" Tanya Bi Iyem membuat Lisa berdecak. "Bukan, Bi."

"Jadi, Non?"

"Temen Lisa itu ternyata adiknya Jungkook!" Seru Lisa kegirangan yang direspon Bi Iyem dengan anggukan. "Terus, Non senyum-senyum karena itu?"

Lisa menggeleng, memasang tampang misterius. "Ada yang lebih dari itu, Bi." Bi Iyem ikut memasang tampang serius, mencoba menerka. "Ada apa lagi emangnya, Non? Non dicium?"

"Ci-ci-cium?!" Lisa terkejut sedangkan Bi Iyem mulai mengutarakan isi pikiran halunya. "Kalo di drama-drama Korea kan gitu, Non." Bi Iyem memonyongkan bibirnya, lanjut bicara. "Cium bukti cinta."

Wajah Lisa merah padam membayangkan perkataan Bi Iyem yang ternyata merupakan Bibi Gaul Tukang Halu. Menggeleng, Lisa berseru. "Gak gitu kok, Bi!" Bi Iyem menatap Lisa dengan tampang jahil, "Ah masa, Non?"

Lisa mengangguk, mengerucutkan bibirnya. "Iya, Bi. Sayangnya gak gitu." Bi Iyem mengangguk prihatin. "Sayang banget ya, Non. Jadi, apa yang spesial, Non?"

Menanggapi pertanyaan Bi Iyem, Lisa menatap sirup dengan senyuman yang mengembang. "Dia tadi bikinin Lisa sirup. Sirup spesial pake cinta." Jawab Lisa kembali tersenyum, memutar ingatan tentang bagaimana Jungkook membuatkannya sirup untuk yang kesekian kalinya. "Waktu dia buatin Lisa sirup juga dia kelihatan seneng banget. Dia senyum terus selama bikin sirup."

"Itu tandanya dia suka sama Non." Sahut Bi Iyem kembali berasumsi. "Kayak di drama tuh, Non. Nanti mereka makin sering ketemu, terus nanti ada pelakor, terus mereka tetap bertahan, setelah itu nikah, deh!"

Lisa hanya terkekeh merespon perkataan Bi Iyem, walau dalam hati ia berharap salah satu dari ucapan Bi Iyem menjadi kenyataan.

Semoga saja, ucapan mengenai Jungkook yang menyukai dirinya itu jadi kenyataan.

- J u n g L o o k -

Halooooo~

Bagaimana kabar kalian di hari yang indah ini?

Menurut kalian bagaimana sejauh ini?

Ku pengen tahu pendapat kalian'^')/

Oya jan lupa vote dan komennya manteman'^'♡

See you!

JungLookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang