JungLook

18.

Jungkook tersenyum riang.

Sedaritadi begitu, membuat gadis yang berada di hadapannya kesal.

"Jeon. Jung. Kook." Panggil gadis itu sambil menekan nada bicaranya. Pemuda itu mendongak, masih tidak menyingkirkan senyum yang ada di wajahnya. Senyuman itu memang berhasil melelehkan hati sang gadis. Tetapi, gadis yang ditatap tetap mencoba untuk memasang wajah ngambeknya.

"Ada apa, Sayang?" Tanya Jungkook dengan nada manis, sukses membuat pipi gadis tersebut semakin merona. Ia menggembungkan pipi teringat dengan kekesalannya yang tadi. "Kamu asik banget sama hp. Buat apa kita makan bareng kalau kamunya begini?"

Jungkook terdiam.

Ah. Benar juga. Gadis mana pun pasti kesal jika pacarnya malah sibuk bermain ponsel ketika sedang kencan seperti ini. Jungkook paham. Ia memang salah. Menggaruk tengkuknya yang tak gatal, ia berucap. "Ah, maaf. Ada fans."

"Fans?" Ulang gadis itu terdengar tak terima. "Kamu cuekin aku karena fans? Tumben banget."

"Soalnya fans yang ini lucu banget."

"Hah?"

Mampus. Jungkook salah ngomong.

"Ah, gini. Kamu tahu adik aku, kan?" Tanya Jungkook membuat gadis dihadapannya ini mengangguk. "Terus?"

"Nah, sahabat dia itu fans aku." Sambung Jungkook mulai menceritakan tentang Lisa yang ia temui tempo hari. "Dia terkejut banget pas tahu aku itu abangnya Somi. Somi bilang sih kayaknya Lisa udah curiga dari dulu tapi Somi ngelak pas ditanya. Terus pas bisa ketemu di rumahku ya dia seneng banget. Waktu aku bikinin dia sirup juga dia seneng banget. Gak berhenti senyum!" Jungkook bercerita riang. Tanpa sadar, gadis dihadapannya itu mengepalkan tangan dibawah meja. Kesal. Tapi ia tetap mencoba bertahan. 'Terus, Kook?"

"Jadi aku coba usilin dia. Follow instagram dia terus pura-pura minta follback. Liat deh reaksinya." Lanjut Jungkook sambil menunjukkan layar ponselnya.

Lalisa.Manobunny : kyaaa><

Lalisa.Manobunny : aku kan follow oppa dari awal♡

"Oh, gitu." Gadis itu tanpa sadar bicara masam. Membuat Jungkook tersadar ia membuat kesalahan fatal lainnya. Jangankan perempuan, laki-laki pun tak suka jika gadisnya membicarakan orang lain. "Ah, maaf. Aku.. erm."

"Enggak apa-apa, kok." Balas gadis itu sambil tersenyum manis. Sejurus kemudian, gadis itu meraih tasnya dan berlalu pergi.

Jungkook hanya bisa terdiam, merutuki dirinya sendiri dan bergumam.

"IU pasti marah. Ya. Sangat marah."

- J u n g L o o k -

Bi Iyem hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah Lisa dan merasa sedikit kasihan pada Somi yang tampak jengkel.

"Dia gak setia kawan, kan? Masa rahasiain kalau dia adiknya Jungkook! Tapi karena Lisa baik Lisa maafin!" Seru Lisa seperti anak kecil yang melapor pada ibunya bahwa ia melakukan sebuah kebajikan besar. Somi mendumel. "Kamu kalau bahas Jungkook suka heboh, sih! Bisa-bisa tersebar ke satu sekolah kalau aku kasih tahu kamu di sekolah!"

"Sudah, sudah." Bi Iyem melerai. Ia menyajikan makan siang dihadapan kedua gadis remaja yang cantik itu. "Daripada berantem, mendingan makan, kan?" Bi Iyem berujar diangguki Somi semangat. "Bener tuh, Bi! Yey! Makasih makanannya!"

Somi menyantap hidangan itu perlahan karena masih panas sembari melihat betapa asyiknya Lisa bercerita pada Bi Iyem mengenai Sehun dan Bambam yang bertingkah aneh hingga dihukum BK, juga Jungkook yang mengikuti instagramnya. Bi Iyem sudah seperti ibu gadis itu sendiri. Diam-diam Somi merasa kasihan.

Lisa memang selalu ceria, meski tampaknya gadis itu kesepian. Papa dan Mamanya sibuk berbisnis. Ia selalu ditinggal dengan Bi Iyem dan supir-supir di rumah. Tidak peduli sebanyak apapun mobil yang dimiliki Lisa, gadis itu tidak menikmati bagaimana hangatnya keluarga.

Apa Jungkook masih suka nolak kerjaan karena mau selalu luangin waktu buat keluarga, ya? Batin Somi jadi kepikiran.

Tanpa sadar Somi langsung menggeleng kecil. Mana mungkin Jungkook semanis itu. Jungkook hanya malas dan ingin berleha-leha seharian.

Ya. Somi yakin itu.

- J u n g L o o k -

Mbak IU muncul wiuwiuwiuuuuuuuuuu:3