"Somi~ abang masuk ya~"
Cklek
Krieet...
"SOMI?!"
Pemilik nama hanya menaikkan alis heran, sedangkan orang yang menyerukan nama itu tampak benar-benar terkejut dengan apa yang dilihatnya.
Dramatis, Jungkook menutup mulutnya sendiri dan menggeleng pelan, persis seperti akting sinetron azab ketika sang istri memergoki suaminya selingkuh di kebon. "Somi, abang gak nyangka kamu berani ngelakuin ini... kamu---"
"Bang, alay banget sumpah! Kalo mau syuting sinetron azab yaudah sana ke Indosiar! Tolong ya, ini saingan abang liat abang kayak gini jadi makin percaya diri buat bisa dapetin Lisa!" Omel Somi kesal sambil berkacak pinggang. Jungkook mengubah ekspresinya, mendadak terlihat kalem.
Sehun dan Bambam saling bertukar tatap.
Andai Lisa lihat, Lisa masih bakal tetep ngefans gak ya?
"Somi, kamu tahu ini dimana?" Tanya Jungkook pada Somi yang dijawab santai oleh Somi. "Kamar."
"Terus, ini dua makhluk jenis kelaminnya apa?"
"Cowok."
Jungkook tersenyum penuh arti, mendekat pada Somi dan menjewer telinga gadis itu kuat. Masih dengan wajah tersenyum, Jungkook mendekatkan wajahnya ke telinga adiknya itu. "Somi... KAMU BERTIGAAN SAMA COWOK, LOH! KAMU BILANG CUMA MAU NGERJAIN TUGAS BARENG! KENAPA NGERJAIN TUGAS HARUS DI KAMAR?! KAMU MAU NGERJAIN TUGAS APA KUMPUL KEBO?!"
Somi melepas jeweran Jungkook, menatap abangnya sinis. "Abang apaan sih?! Pikirannya negatif banget!"
"Apa hal positif yang bisa dipetik waktu liat cewek dan dua cowok ada di kamar?! Apa Somi apaaaa?!" Balas Jungkook berseru sambil menunjuk-nunjuk Sehun dengan jari tengah.
Oke. Sehun paham Jungkook emosi. Tapi, kenapa nunjuknya harus ke dia bukan Bambam?
Terkadang, Sehun merasa dijadikan anak tiri dalam cerita ini.
"Wah, ada keributan apa ini?" Sosok Seongwoo tiba-tiba muncul di daun pintu, berakting seolah tak tahu apa-apa. Somi memicing, menatap sosok itu sinis.
Pasti Seongwoo biang keroknya.
Hm. Kalau dipikir-pikir lagi, itu makhluk titisan iblis kenapa makin lama makin sering mampir, ya?
Seongwoo hanya tersenyum kecil menanggapi tatapan sinis Somi. Berdeham, ia berucap. "Daripada kalian dianggap kumpul kebo, gimana kalo kalian belajarnya di teras aja?"
Sehun, Bambam, dan Somi saling bertukar tatap. Somi menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Ga-gak bisa! Soalnya ini... anu---"
"Misi rahasia!" Sehun melanjutkan perkataan Somi tanpa pikir panjang. Jungkook mengernyit. "Rahasia? Tugas apa emangnya pake rahasia-rahasia?" Tanya Jungkook serius, membuat ketiganya meneguk ludahnya sendiri.
"Ini---anu. Sebenernya kami bahas sesuatu yang privasi. Makanya kami bahasnya sembunyi-sembunyi di kamar begini. Maaf kalo itu bikin abang kepikiran yang aneh-aneh tapi kami ga ada buat yang aneh-aneh, kok." Bambam mencoba menjawab jujur. Jungkook baru saja akan bertanya lagi tetapi Seongwoo malah menutup mulutnya ketika bibirnya baru terbuka. "Kalo memang mau bahas yang privasi, mending kalian bahas di luar aja. Kafe, kek. Atau dimana gitu. Kasian Jungkooknya khawatir. Kalo Mama sama Papa Somi lagi di rumah juga pasti bakal marahin kalian kalo tahu kalian kumpul di kamar begini."
Ketiganya kompak mengangguk lemah. "Yaudah, Sehun sama Bambam ke bawah dulu, gih. Aku mau ganti baju."
"Lah, ngapain? Ganti baju juga ga bakal bikin Bam---argh!" Ucapan nyinyir Sehun terputus karena Somi dengan sadisnya menyikut perut pemuda itu kuat hingga mundur beberapa langkah. Tanpa peduli hal itu membuat tiga orang lainnya meneguk ludah kasar, mengacungi jempol kebarbaran Somi.
KAMU SEDANG MEMBACA
JungLook
FanfictionJeon Jungkook Fanfiction | Lizkook Di mata para fans, pasti ada hal yang menarik perhatian dari bias atau idol yang disukainya. Entah itu wajahnya yang rupawan, entah itu suaranya yang merdu, atau alasan lainnya. Untuk Lisa sendiri, Jungkook sudah s...