Lisa menatap semangat sang idola yang sedang menyiapkan minuman untuknya. Gadis itu tersenyum bahagia, memperhatikan dengan detail bagaimana idolanya itu membuatkan minuman untuknya agar bisa ia ingat dan khayalkan kembali di rumah nanti sebagai bahan halu baru.
Gantungan kunci beruang couple ternyata memang barang yang bagus. Tidak sia-sia Lisa memilihkan itu untuk Somi sebagai hadiah ulangtahun. Kalau diingat lagi, saat itu saking bingungnya memilih warna, Lisa menimang-nimang selama tiga jam di toko aksesoris hingga akhirnya memutuskan untuk membeli kedua gantungan kunci tersebut dengan dalih couple-an.
Lisa sama sekali tak menyangka berkat gantungan kunci yang membuatnya berada di toko aksesori selama berjam-jam itu, ia bisa bertemu dengan idolanya sendiri.
Somi tiba, menarik kursi di sebelahnya dengan lemas, bertolak belakang dengan Lisa yang menatapnya dengan wajah riang. "Somi, Jungkook ada disini!" Lisa berbisik riang pada Somi. Somi terkekeh, berusaha bersikap normal walau sayangnya ia gagal. Somi menangis, membuat Lisa yang tadinya riang mendadak menatap sahabatnya itu panik. "E-eh? Kenapa, Somi?"
"Huaaaaa! Lisaaa! Maaf!" Seru gadis itu merengek memeluk Lisa yang refleks langsung balas memeluknya, "Kenapa?"
Somi terisak, "A-aku bohong ke kamu sebelumnya. A-aku me-memang adiknya dia. Ma-maaf a-aku gak ngaku... hiks. Aku-aku---huaaa!"
Lisa mencoba menenangkan gadis itu, mengusap rambut Somi lembut. "Gapapa. Pasti berat, ya, jadi adiknya artis? Gak masalah, kok. Aku yakin kamu pasti punya alasan. Udah ya, cup cup. Jangan nangis."
Tangisan Somi mulai mereda. Sedangkan Jungkook sudah datang dengan segelas sirup lengkap dengan selasih dan nata de coco. Jungkook ikut menarik kursi dan duduk di hadapan Lisa.
"Dia malu," ucap Jungkook membuat Lisa menoleh bingung.
"Dia malu punya Abang kayak aku. Soalnya, menurut dia aku narsis." Sambung Jungkook menjelaskan. Lisa terkekeh. "Semua orang pasti pernah narsis, kok."
Lisa menatap Somi dan mengusap rambut Somi dalam dekapannya lembut. "Aku bisa jaga rahasia kalo kamu memang gak mau orang-orang tahu Jungkook itu abang kamu."
"Li-lisa," panggil Somi membuat Lisa memiringkan kepalanya. "Makasih. Ta-tapi, aku takut."
"Takut kenapa?"
"Takut kalo kamu udah kenal sama Jungkook kamu bakal nyesel pernah ngefans sama dia." Jawab Somi membuat Jungkook merasa tertohok. Canggung, Lisa membalas. "A-ah? Enggak bakal, kok. Tenang aja."
"Duh, Lisa! Kamu tuh belum lihat gimana bobroknya Jungkook! Aku yakin kamu nyesel ngefans sama dia!"
Lisa menggeleng, "Gak bakal, kok. Tenang aja oke?"
"Kamu gak bakal musuhin aku walau Jungkook malu-maluin, kan?" Tanya Somi bersungguh-sungguh yang dibalas Lisa dengan anggukan. "Iya, Somi. Ga bakal, kok."
Tanpa mereka sadari, sosok yang mereka bicarakan sedang memegangi dadanya dengan ekspresi dramatis karena merasakan perih yang teramat sangat atas perkataan adik perempuannya sendiri.
Kenapa kamu setega itu, Somi? Kenapa?! Batin Jungkook semakin mendramatisir keadaan.
Lisa menatap cengo Jungkook yang sedang memegangi dadanya dramatis. Ditatap seperti itu membuat Jungkook menurunkan tangannya dari dada kirinya, mulai meringis karena sadar ia ditatap saat sedang melakukan sesuatu yang memalukan di depan fansnya sendiri.
Somi benar. Ia memalukan.
Jungkook akhirnya mengakui bahwa ia adalah seorang penyanyi tampan yang sedikit narsis dan agak memalukan.
Lisa yang melihat itu menahan tawanya sendiri. Berdeham, ia bicara. "Lagian, aku suka Kook-oppa apa adanya, kok."
Ucapan Lisa yang begitu manis lengkap dengan senyuman malu-malu yang menggemaskan membuat Jungkook terperangah takjub. Somi masih sesegukan, tetapi mendadak hanya bisa menahan ekspresi jijik menyadari abangnya itu terpana pada senyuman Lisa.
"Lisa, jangan bikin dia kambuh. Bisa-bisa kamu beneran nyesel pernah ngefans sama dia," ucap Somi mencoba menghindarkan Lisa dari marabahaya yang mungkin terjadi. Jungkook bangkit dari duduknya, menghindari tatapan kedua gadis SMA itu. "A-aku mau ke kamar dulu. Aku baru ingat ada hal yang harus aku lakuin. Have fun."
Setelah selesai mengatakan itu, Jungkook berlalu. Lisa tak dapat sedetik pun mengalihkan pandangan dari Jungkook hingga pria itu tak lagi dapat terlihat olehnya.
"Dia manis," gumam Lisa masih terkagum-kagum meski sosok idola tak lagi ada di hadapannya.
Di satu sisi, Jungkook yang kini berada di kamar tak lagi menahan senyumnya yang lebar layaknya orang dungu. Ia menepuk-nepuk pipinya, berharap apa yang ia rasakan ini bukanlah mimpi.
Lagian, aku suka Kook-oppa apa adanya, kok.
Kalimat manis dari gadis manis sahabat adiknya yang bernama Lisa itu kembali terngiang, membuat senyuman Jungkook semakin lebar. Pelan, ia mengingat nama lengkap gadis itu kembali.
"Lalisa Manoban," gumamnya dengan senyum yang mengembang tanpa mampu ditahan.
Baiklah. Jungkook tidak akan mempermalukan dirinya di hadapan Lisa seperti harapan Somi!
- J u n g L o o k -
WOHOOOOO LISA SAMA JUNGKOOK UDAH KETEMU
Jujur. Selama nulis adegan mereka ketemu lepi ga pernah bisa berhenti senyum. Ikut senyum-senyum sendiri astagaaaaaaaaaaa
Semoga feelnya sampai ke kalian biar kita senyum-senyum bareng-bareng
Oke. Seperti biasa aku akan mengingatlan jangan lupa berikan vote dan komentar untuk menambah semangat author dan berinteraksi dengan author.
See you!
KAMU SEDANG MEMBACA
JungLook
FanfictionJeon Jungkook Fanfiction | Lizkook Di mata para fans, pasti ada hal yang menarik perhatian dari bias atau idol yang disukainya. Entah itu wajahnya yang rupawan, entah itu suaranya yang merdu, atau alasan lainnya. Untuk Lisa sendiri, Jungkook sudah s...