Lisa tampak normal.
Tak ada raut wajah sedih. Sedikit pun tidak ada. Lalu, tak ada pula tanda-tanda gadis itu sedang linglung atau melamun.
Hal yang membuat Sehun dan Bambam saling bertukar tatap dengan isi pikiran yang sama; apa Lisa sehat(?).
"Kalian mikirin apa sih? Kok serius banget?" Somi mulai sewot melihat bagaimana ekspresi kedua cowok itu. Ia bertolak pinggang, mencoba menerka isi pikiran kedua laki-laki tersebut. "Lagi mikirin yang mesum-mesum, ya?"
Sehun berdecak, "Enggak lah."
"Enggak salah lagi maksudnya?" Goda Somi membuat kedua pemuda itu menatap Somi sinis.
Apa kedua laki-laki ini sedang datang bulan?
Menggedikkan bahu tak acuh, gadis itu mencoba bertanya lebih jauh. "Jadi, kalo memang gak mikirin yang mesum-mesum, kalian mikirin apa?" Tanya Somi penuh selidik. Tetapi, belum lagi Sehun menjawab, Lisa sudah memotongnya lebih dulu.
"Lihat deh, Som! Gila! Jungkook cakep banget!" Seru Lisa kegirangan. Somi terpelongo, sedangkan Sehun dan Bambam akhirnya mendapat jawaban atas pertanyaan dalam benak mereka tadi; Lisa gak waras.
Somi menatap Lisa aneh. Sudut matanya melirik ke arah Sehun dan Bambam, mencoba memberi kode. Tapi, apa yang didapatkan Somi adalah ekspresi wajah mereka yang seakan bicara; ini nih yang kami pikirkan daritadi.
Sadar akan kecanggungan yang merasuki ketiga sahabatnya, Lisa menatap ketiganya bergantian. Ia mengernyit. "Loh? Kok pada diam? Somi tumben gak ngomel. Sehun sama Bambam juga tumben adem ga pasang muka jutek-jutekan padahal duduk samping-sampingan. Kalian sehat? Atau habis salah makan?"
Serempak, hati ketiga mereka menjerit, harusnya kami yang nanya begitu!
"Ekhem," Somi berdeham, mencoba menguasai dirinya sendiri. Ia tahu pertanyaannya akan terkesan jahat. Tetapi, rasa penasarannya sangat tinggi hingga ia memutuskan untuk menanyakannya. "Lis, kamu sehat?"
Pertanyaan Somi langsung dijawab Lisa dengan anggukan tanpa ragu. Baginya, ia sehat jasmani dan rohani. "Sehat, kok. Kenapa?"
"Ya, aneh aja gitu." Bambam membalas gantung. Sehun mengangguk setuju. "Aneh aja lihat kamu tiba-tiba balik ceria. Padahal sejak pulang dari tempat wisata minggu lalu kamu---"
Sehun tak melanjutkan perkataannya berkat pelototan Somi dan Bambam yang seakan ingin menelannya bulat-bulat. Sehun tersenyum canggung, menelan ludahnya sendiri karena sudah membahas hal yang saat ini terlarang untuk dibahas.
Ya maaf. Sehun khilaf.
Lisa yang paham apa maksud sahabat-sahabatnya itu tersenyum kecil. "Perhatian banget, jadi sayang."
"Sama aku, Lis?" Tanya Sehun semangat. Lisa mengangguk mantap mengiyakan. Hati Sehun berbunga. Tetapi, itu tak berlangsung lama.
"Aku sayang kalian. Sayang kamu, sayang Somi, sayang Bambam. Kalian perhatian banget sama aku. Makasih, ya." Lisa berujar polos tanpa paham kata-katanya itu membuat Sehun yang tadinya meroket ke langit ke tujuh langsung terhempas ke dasar palung terdalam.
Damage-nya bukan maen, coeg.
Bambam dan Somi? Sudah jelas mati-matian menahan tawa masing-masing.
Bukannya apa, hanya saja ekspresi di wajah Sehun tuh gak bisa bohong. Ekspresi Sehun menjelaskan betapa tersakitinya namja itu dengan pengakuan Lisa yang katanya 'sayang' semuanya.
Lisa masih tersenyum, menatap postingan terbaru Jungkook. Ia menghela nafas. "Aku tahu kok kalian takut aku sedih karena semalam ketemu Jungkook---"
KAMU SEDANG MEMBACA
JungLook
FanfictionJeon Jungkook Fanfiction | Lizkook Di mata para fans, pasti ada hal yang menarik perhatian dari bias atau idol yang disukainya. Entah itu wajahnya yang rupawan, entah itu suaranya yang merdu, atau alasan lainnya. Untuk Lisa sendiri, Jungkook sudah s...