04.

947 97 12
                                    

"So--mi?" Seruan tertunda diiringi suara motor sport yang belum dimatikan itu membuat Somi yang sedang membereskan peralatan mewarnai menoleh. Ia menatap abangnya itu dengan tampang datar, seperti biasanya.

"Udah pulang?" Tanya Somi santai diangguki Jungkook dengan anggukan terpatah. Mengerjap, Jungkook bertanya. "Kamu... sendirian?"

Somi mengangguk. "Iya. Kenapa?"

"Ja-jadi kenapa tadi kamu tanyain abang tentang kapan abang pulang?" Tanya Jungkook yang langsung dijawab Somi cepat. "Tadi kerja kelompok. Somi gak mau abang ketemu temen Somi."

"Kenapa?"

Somi tersenyum manis bagai boneka anabelle, menatap abangnya serius. "Karena takutnya nanti abang narsis," jawab Somi nyelekit membuat Jungkook terperangah.

Tak peduli dengan raut wajah tersakiti sang abang, Somi melanjutkan perkataannya sambil menatap peta. "Kalau aja mereka tahu aku itu adikmu dan kamu narsis dihadapan mereka, aku tidak tahu akan semalu apa aku nantinya. Intinya, aku menghindarkan kamu dari teman-temanku agar kamu tidak mempermalukan aku."

Aku narsis? Batin Jungkook bertanya-tanya. Menghela nafas, Jungkook berucap. "Somi sayang, aku ini abangmu. Gak mungkin dong abang mempermalukan kamu di depan teman-teman kamu sendiri?"

Somi menaikkan alis tanpa membalas, membuat Jungkook melanjutkan perkataannya. "Abang juga ga mungkin mempermalukan diri abang sendiri dengan bersikap narsis di depan teman-teman kamu. Abang itu ganteng, suaranya bagus, artis pula. Masa abang mau---"

"Itu apa namanya kalo bukan narsis?" Potong Somi dengan tatapan tajam membuat Jungkook mengatupkan mulutnya kembali.

Oke. Ucapan Somi mungkin ada benarnya.

"Udah, ah. Abang cepet sana mandi. Mau sampai kapan diatas motor terus? Mau lanjut nge-narsis pake motor gede?" Sindir Somi dengan menekan kata narsis membuat hati Jungkook serasa tertusuk belati. Jleb banget. Punya adik seperti Somi memang membuatnya harus bisa dan siap menerima alangkah pahit serta kejamnya kenyataan di setiap waktu.

Somi yang sudah selesai membereskan perlengkapan mewarnai kini membawa peta serta perlengkapan tersebut ke kamar. Sesampainya di kamar, Somi meletakkannya di meja belajar sebelum menjatuhkan diri ke dekapan kasurnya tercinta.

"Dibanding takut dipermalukan, aku lebih takut Lisa tahu kalo aku adiknya tuh setan." Gumam Somi pelan sambil menatap langit-langit. Menghela nafas, ia menggelengkan kepalanya pelan. "Tapi, dia memang suka narsis sih di rumah. Aku gak mau Lisa terkejut lihat idola yang dia suka setengah mati aslinya bobrok kayak ayamnya Tok Dalang gitu." Somi kembali bergumam sambil bergidik ngeri membayangkan jika hal itu terjadi. Lisa yang biasanya selalu berceloteh panjang lebar dengan semangat jika membahas Jungkook nantinya akan menatapnya sinis setelah tahu kebobrokan Jungkook yang tiada tara dan ditambah keadaan bahwa gadis itu tahu Somi adalah adik 'mantan idolanya' itu.

Tidak, tidak, tidak! Somi tidak ingin itu terjadi. Ia tidak ingin Jungkook yang notabene-nya adalah abangnya sendiri bersikap narsis di depan penggemar berat abangnya sendiri yang juga merupakan sahabatnya saat ini. Bisa kacau kehidupan Somi nantinya.

Nanti memang pasti ketahuan. Tapi, yah, mungkin suatu saat nanti hati Somi sudah siap ketika hal itu terkuak. Atau bahkan mungkin saja kelak Somi yang akan mengakuinya sendiri setelah ia merasa dirinya dan Lisa siap membicarakan tentang Jungkook. Dirinya yang sudah siap menunjukkan kebobrokan abangnya dan Lisa yang siap menerima kenyataan bahwa sifat asli idolanya itu benar-benar wujud dari kebobrokan yang hakiki.

Meraih ponsel di saku celananya, Somi menatap foto selfienya dengan Lisa beberapa saat lalu ketika sedang hangout bersama.

Jangan bilang kalau kalian beneran abang-adik?

Pertanyaan Lisa di sekolah tadi pagi membuat Somi kembali merutuki dirinya sendiri. Ah, bagaimana kalau nantinya Lisa mencapnya sebagai pembohong karena tidak mengakui bahwa dirinya adalah adik perempuan Jungkook saat itu? Lagipula kenapa ia sepengecut ini?

Somi tersenyum kecut. Diam-diam hatinya kini berharap agar apapun yang terjadi nanti, baik itu berhubungan dengan statusnya sebagai adik Jungkook atau bukan, persahabatan mereka bisa terus berlanjut.

Masih sambil memandangi potretnya dengan Lisa, Somi berucap lirih. "Semoga nanti kita bisa bicarain tentang Jungkook baik-baik, ya."

- J u n g L o o k -

Heloooo
Helooooo
Helooooooo

Halo para sayangku!

Semoga kalian masih dalam keadaan sehat, ya.

Dan semoga ceritaku bisa selalu menghibur kalian♡

Jangan lupa berikan vote dan komentarnya, ya♡

See you♡

JungLookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang