Hari ini jam pertama, pelajaran olahraga.
"Oke pemanasan di mulai."
Semua mengikuti instruksi dari guru, selesai pemanasan kita disuruh lari keliling lapangan.
"Capek banget, anjir." kata Taeri.
"Padahal baru 2 putaran." jawab gue.
Kita lari sampai 5 putaran. Setelah lari, ada tanding basket cewek lawan cowok.
"Yang kalah gendong yang menang, keliling lapangan sekali putaran."
Gue main bagian kedua, mainnya di kasih waktu 15 menit. Taeri main pertama.
"Oke, mulai."
Peluit di tiup, gue nonton Taeri di pinggir lapangan.
"Hai."
Gue noleh ke sebelah kanan, Zeyu duduk di samping Gue. "Main bagian kedua? Sama, dong."
"Iya." jawab gue.
Gak terasa udah 15 menit. Perempuan yang menang jadi cowok gendong sampai keliling lapangan, gue juga harus menang.
"Parah, capek banget." kata Taeri.
"Gue gak mau main, ah." kata gue.
Taeri sama Zeyu langsung noleh ke arah gue.
"Bagian kedua. Main sekarang."
Zeyu narik tangan gue sampai turun ke lapangan. Gue gak bisa main basket.
Belum apa-apa udah 3-0 cowok tuh emang jago ya kalau main basket.
"Ayo, buruan main jangan diem aja." kata Zeyu ke gue.
"NARA SEMANGAT!!!"
Itu suara teriakan Taeri dari pinggir lapangan.
"Buruan main." kata Zeyu.
Mau sampai kapan pun gue orangnya gak jago dalam bidang olahraga.
Priiit.
Udahan? Kalah dong gue 3-0.
"Yang kalah gendong yang menang!" teriak Zeyu.
Yaampun kenapa sih harus kaya gini.
"Akh!"
Gue langsung noleh ke belakang.
"Zey! Lo mau buat gue mati hah?! Lo cekik leher gue!"
"Sorry, Beb."
Tiba-tiba Zeyu jongkok di depan gue.
"Sini naik." suruhnya.
"Gue yang harusnya gendong lo." kata gue.
"Udah buruan naik, gak ada penolakan sama gue." katanya.
Gue naik ke atas punggungnya Zeyu, dia bawa gue keliling lapangan.
"Zey lo tuh menang. Kenapa lo yang gendong." teriak Mingrui.
Gue mempererat pelukan gue di lehernya Zeyu.
"Zey, udah, mau turun." kata gue.
Zeyu gak denger omongan gue. Kita berhenti setelah mengelilingi lapangan.
"Gue tuh cowok, harusnya gue yang gendong cewek." kata Zeyu ke Mingrui.
Pelajaran olahraga selesai. Tiba-tiba Zeyu narik tangan gue, dia bawa gue ke UKS.
"Ngapain sih kesini? Mana sepi cuma kita berdua." kata gue.
"Lo tembus."
Gue langsung liat pantat gue, ternyata bener dong tembus tapi sedikit. Paling kesel kalau udah tembus kaya gini.
"Tunggu di sini. Gue mau ngambil seragam lo, dimana disimpennya?" tanya Zeyu.
"Di atas meja." jawab gue.
Zeyu pergi keluar dari UKS. Lagian kenapa bisa tembus sih? Kesel!
Gak lama Zeyu datang sambil bawa seragam punya gue di tangannya.
"Nih."
Kok dia kasih gue pembalut, dapet dari mana?
"Udah buruan nih, gue mau balik lagi ganti baju." kata Zeyu.
Gue ambil seragam gue sama pembalut dari tangan Zeyu.
"Makasih."
KAMU SEDANG MEMBACA
ZENA
FanfictionDasar ibu hamil, eh... gak boleh gitu Zey, inget demi anak. Mulai : 27.05.20 Selesai : 06.06.20 Revisi : 06.06.20 Selesai : 07.06.20 Merekomendasikan : 🎶 Waktu Yang Tepat