17. 2 April

2.5K 274 9
                                    

"Galau terus." ucap Shuyang.

"Iya nih, pasti mikirin Zeyu." ucap Mingrui.

"Gue gak galau." jawab gue.

"Masa?" kata Taeri.

"Tau ah." kata gue.

Dred dred.

yuzeyuxiaoyu: Sayang, lagi sekolah ya?

nara_tuan: Jam istirahat.

yuzeyuxiaoyu: Sama siapa?

nara_tuan: Sama Taeri, Mingrui, Shuyang.

yuzeyuxiaoyu: Makan gak?

nara_tuan: Makan dong.

yuzeyuxiaoyu: Beneran makan?

nara_tuan: Iya Xiao Yu.

yuzeyuxiaoyu: Aku gak bisa chat kamu di line bisanya lewat ig.

nara_tuan: Iya, gapapa.

yuzeyuxiaoyu: Kagen.

nara_tuan: Aku juga.

yuzeyuxiaoyu: Peluk peluk *peluk*

nara_tuan: Jangan mulai deh.

yuzeyuxiaoyu: Hehehe.

nara_tuan: Udah masuk. Nanti chat lagi.

yuzeyuxiaoyu: Yang rajin belajarnya By.

nara_tuan: :(

yuzeyuxiaoyu: Kenapa?

nara_tuan: Kangen kamu :(

yuzeyuxiaoyu: Baru seminggu aku tinggal. Katanya masuk nanti chat lagi.

oooOOOooo

Zeyu is calling a video call

"Selamat ulang tahun, sayang."

Gue cuma bisa senyum dari balik selimut yang menutupi setengah wajah gue.

"Tanggal dua 'kan sekarang?"

"Iya. Dua April."

Sekarang Zeyu yang senyum.

"Maaf Nara."

"Maaf kenapa?"

"Sorry because I can't be with you."

"Tapi-"

"Udah dulu, hari ini kamu masih sekolah."

"Hari ini?"

"Sekarang udah mau jam setengah satu dini hari di sana."

"Iya bener."

"Aku matiin ya. Bye love you."

Video call kita udahan gitu aja tanpa gue jawab dulu.

oooOOOooo

"Ada yang ulang tahun nih." kata Taeri.

"Gue lagi gak semangat." gue duduk di bangku gue.

"Kenapa? Galau aja terus." kata Taeri.

Datang Mingrui dan Shuyang yang jalan ke arah kita.

"Morning Beb." sapa Mingrui ke Taeri.

"Eh jangan gitu. Kasian Nara gak ada Zeyu disini." kata Shuyang.

"Apaan sih lo!"

Udah masuk bulan April gue harus siap-siap buat ulangan kelulusan. Kira-kira Zeyu pulangnya kapan? Gak mungkin bakalan terus di sana.

Tring.

Bell masuk udah bunyi. Taeri duduk sama gue lagi, Mingrui sama Shuyang, Yuna sendiri.

oooOOOooo

"Semua totalnya limapuluh ribu rupiah."

Gue cari dompet di dalam tas, tapi gak ada. Gak mungkin kalau ketinggalan, gue selalu bawa kemana-mana kok.

"Mba kayanya dompet saya ketinggalan." ucap gue ke mba kasir nya.

"Pakai uang saya saja mba."

Gue noleh ke sebelah kiri — Erik?!

Erik ini mantan gebetan gue, mantan gebetan bukan mantan pacar.

"Nih belanjaan kamu." kata Erik sambil kasih belanjaan punya gue.

Selesai belanja gue sama Erik ngobrol dulu di cafe terdekat. Erik yang ajak bukan gue yang minta.

"Erik makasih udah nolongin. Nanti di transfer." kata gue.

"Udah gak usah." kata Erik.

"Jangan gitu Rik. Ini namanya utang dan harus dibayar." kata gue.

"Iya lah terserah." kata Erik.

oooOOOooo

Di Indonesia jam 10 malam di sana jam berapa ya? Cek dulu deh takutnya udah terlalu malam.

Ternyata cuma beda satu jam, di sana lebih cepet. Berarti jam 11 udah malem banget sih.

Tapi kangen gimana dong, emang ya kalau udah menyangkut perasaan itu memang susah.

ZENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang