"Huek..."
"Aku bikin teh manis anget ya."
Gue langsung ke dapur buat teh manis. Zeyu lagi gak enak badan dari tadi muntah terus.
"Zey, minum dulu." gue kasih secangkir teh manis anget ke Zeyu.
"Langsung istirahat, gak usah kerja dulu." kata gue sambil bantuin Zeyu minum.
"Udah bilang tadi kalau hari ini gak enak badan, gak bisa masuk kerja." kata Zeyu.
oooOOOooo
Gue sama Zeyu lagi belanja bulanan.
"Zey. Aku kesana dulu sebentar." kata gue.
"Kemana?" tanya Zeyu.
"Ketempat coklat." jawab gue.
"Hm."
Artinya 'iya' 'kan kalau kaya gitu?
Gue pergi ke tempat coklat. Gue ini orangnya lebih suka yang manis-manis daripada yang pedas.
"Nara."
Erik. Ngapain disini?
"Gimana sekarang sama Zeyu?" tanya Erik.
"Gak ada pembahasan lain apa? Zeyu terus aja yang di bahas." jawab gue.
"Siapa tau, gak kuat sama dia."
"Sembarang banget ya tuh omongan."
Set.
Tiba-tiba ada yang narik tangan gue dari belakang.
"Jangan ganggu istri gue."
Zeyu langsung bawa gue pergi dari depan Erik.
oooOOOooo
"Masih sering mual Zey? Kedokter aja yu." kata gue yang langsung di jawab dengan gelengan kepala.
"Periksa aja Zey."
"Enggak Sayang. Ini cuma sakit biasa."
"Tapi kamu udah dari kemarin loh mual terus kaya gini."
Ting tong.
Gue buka pintu utama.
"Siapa Yang?" Zeyu datang.
Gue gak tau perempuan ini siapa. Perutnya gede pasti lagi hamil.
"Maaf siapa?" tanya Zeyu.
Tiba-tiba perempuan itu nangis "Ini aku, masa kamu lupa."
Gue sama Zeyu saling liat-liatan.
"Aku datang kesini buat anak kita."
Tunggu, dia bilang — anak?
"Ayo kita ke Singapore lagi. Kita pulang."
Oh, jadi gini perbuatannya selama disana.
"Jangan pura-pura lupa Zey. Kamu bilang mau cerai sama istri kamu dan setelah itu kita bakalan hidup bahagia."
Bangsat.
Gue pergi ke kamar. Hati gue sakit. Jangan-jangan Zeyu mual karena morning sickness? Bisa jadi gitu.
oooOOOooo
"Sayang kita bisa bicara soal ini baik-baik."
"Apa yang mau di omongin? Ternyata bener foto yang Erik kirim ke aku itu."
"Foto? Foto yang mana?"
"Alah Zey. Jangan pura-pura bego deh, kamu selama di Singapore selalu jalan sama cewek 'kan."
Udahlah gue muak, gue mau pergi dari rumah.
Zeyu menghela napasnya "Nara. Kamu lebih percaya sama Erik daripada sama aku suami kamu sendiri?"
"Iya. Aku lebih percaya sama Erik daripada sama kamu, buktinya Erik bener ada perempuan yang lagi hamil anak kamu. Aku mau pulang. Jangan pernah cari aku karena secepatnya aku bakalan urus perceraian kita."
Gue bener-bener pergi dari rumah. Sumpah, dami apapun gue kecewa sama Zeyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZENA
FanfictionDasar ibu hamil, eh... gak boleh gitu Zey, inget demi anak. Mulai : 27.05.20 Selesai : 06.06.20 Revisi : 06.06.20 Selesai : 07.06.20 Merekomendasikan : 🎶 Waktu Yang Tepat