19. Malam Tahun Baru

2.4K 273 3
                                    

31 Desember

Tring.

Erik: Jalan yuk.

Nara: Males pasti macet ini malam taun baru.

Erik: Cuma makan malam.

Nara: Tapi sebentar, cuma makan aja.

Erik: Iya janji cuma makan.

read

Gue siap-siap dandan apa adanya. Gue keluar dari kamar buat pamitan.

"Mih Pih. Pergi dulu ya." ucap gue.

"Mau kemana? Xiao-"

"Keluar sebentar, bye Mih Pih love you."

Gue pergi ke luar, di gerbang udah ada Erik sama mobilnya. Gue masuk ke dalam mobilnya, parfum yang dia pake harum banget.

"Gak ada yang ketinggalan?" tanya Erik.

"Enggak, udah semua." jawab gue.

"Bagus kalau gitu." ucap Erik sambil senyum tiba-tiba tangannya menggenggam tangan gue.

oooOOOooo

Zeyu: Aku di Soekarno Hatta.

Zeyu beneran pulang? Gak lagi mimpi 'kan ini?

Itu chat yang dikirim Zeyu tadi jam 7 pas gue pergi dari rumah.

Zeyu: Kamu dimana? Aku dirumah kamu Kata Mamih kamu pergi.

Nara: Kamu beneran pulang?

Zeyu: Iya. Aku sendiri gak sama Mama Papa.

read.

"Erik. Aku harus pulang sekarang."

"Buru sejam disini, ini 'kan malam tahun baru santai aja."

"Tapi Rik aku memang harus pulang sekarang."

"Yaudah kalau gitu."

Untung Erik orangnya baik. Erik antar gue sampai depan gerbang rumah.

"Nara tunggu!" ucap Erik ketika gue mau turun dari mobil.

"Apa?"

Kedua tangannya memegang tangan gue. "Kita dipertemukan lagi."

"Terus?"

"Kita juga udah lama deket."

"Rik, mending to the point aja deh kelamaan kalau kaya gini."

"Aku suka sama kamu, kita pacaran aja."

Erik nembak gue?

Seriusan?

Demi apa?

Dred dred.

Zeyu pake telpon lagi. Gue geser warna merah.

"Sorry Rik aku gak bisa, harus masuk kerumah sekarang." ucap gue sebelum turun dari mobil.

Gue langsung masuk kerumah. Zeyu ada di ruang tengah.

"Xiao Yu."

Zeyu noleh terus bangkit dari duduk. Gue peluk badannya.

"Kamu jahat!"

"Iya tau. Kata aku juga apa. Menjaga perasaan itu susah apa lagi jaga komunikasi." Zeyu peluk gue.

Tangannya bergerak mengusap punggung gue. Kangen.

"Malam tahun baru loh. Mau keluar?" tanya Zeyu sambil melepas peluknya.

Tangannya beralih ke kedua tangan gue. "Cincin kamu mana?"

"Ada di kamar. Tadi, di lepas dulu takut ada apa-apa."

"Oh, aku kira kamu gak mau pake."

Sorry I lied, baru aja gue jalan sama Erik.

"Keliling pake motor, yuk." ajak Zeyu yang di jawab dengan anggukan kepala.

Selama keliling tangan gue gak lepas buat peluk Zeyu.

oooOOOooo

Tengah malam gue udah ada dirumah sama Zeyu. Kita liat kembang api dari balkon belakang rumah.

Cup.

Gue cium pipinya Zeyu.

"Ulang tahun kamu juga bulan Desember 'kan." kata gue.

"Udah lewat." jawab Zeyu.

"Gapapa, mau kado apa dari aku?"

"Gak usah, cukup ketemu sama kamu aja itu udah jadi kado buat aku."

ZENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang