10. Truth Or Dare

2.8K 331 6
                                    

Gue sekarang lagi di kamarnya Zeyu. Pulang sekolah gue main ke rumahnya.

"Nar."

Zeyu duduk di bawah ranjang sedangkan gue duduk di atas.

"Hmm."

"Main TOD, yuk."

"Udah gak zaman." balas gue sambil fokus ke handphone.

"Buruan sini turun." Zeyu mulai narik tangan gue.

"Apaan sih Zey, lepas deh." kata gue sambil lepas tangan dia.

Bukan Zeyu kalau gak keras kepala.

"Ada apa sih ini? Zeyu, jangan buat Nara bete dong."

Tiba-tiba ada Mama di depan pintu.

"Habisnya di suruh turun malah gak mau." kata Zeyu.

"Yaampun Xiao Yu."

Siapa tuh Xiao Yu?

Mama datang ke sini cuma buat kasih cemilan.

"Zey. Kok, Mama panggil lo Xiao Yu?" tanya gue.

"Itu panggilan keluarga sama orang terdekat." jawabnya.

"Oh."

"Lo juga kalau mau manggil Xiao Yu, boleh kok." kata Zeyu.

Daripada gue gabut gak jelas, gue akhirnya ikutan main TOD.

"Nih, ya, botolnya gue puter." kata Zeyu.

Malah ke gue dong.

"Truth Or Dare."

"Truth." jawab gue.

"Jawab jujur, gak jujur gue sumpahin lo bisul." kata Zeyu.

"Y. Buruan." tangan gue mengambil biskuit.

"Gimana reaksi pertama lo, waktu lo tau kalau kita di jodohin?"

"B, aja." jawab gue.

"Serius dong woy!" protes Zeyu.

"Ya terus gue harus gimana sih Zey? Pertama itu gue gak mau, karena lo bad boy. Tapi entahlah, gue juga gak tau kenapa gue bisa terima ini."

Giliran gue yang puter botol, sekarang arahnya ke Zeyu.

"Truth Or Dare." kata gue.

"Truth." jawab Zeyu.

"Lo suka 'kan sama Yuna?"

Zeyu langsung noleh kearah gue.

"GILA LO! Mana mungkin gue suka sama Yuna." tambah Zeyu.

"Oh."

"Jangan-jangan, lo cemburu, kalau gue sama Yuna." kata Zeyu sambil nunjuk gue.

Dengan cepat gue menggeleng.

"Jujur aja."

"Enggak, Zey."

"Beneran enggak?"

"Iya. Gue sama sekali gak cemburu."

Zeyu cuma ngangguk, terus dia pindah ke atas ranjang sambil main handphone.

"Hai, lagi apa?"

Siapa tuh?

Gue langsung rebut handphone dari tangan Zeyu.

"Apaan sih Nar?"

Gue liat handphone-nya ternyata gak nyala. Gak ada apa-apa. Zeyu mengambil handphone punyanya.

"Lo pikir gue video call sama siapa? Sama Yuna?"

"Ih nyebelin!" gue ambil bantal buat pukul Zeyu.

oooOOOooo

"Permisi, tuan putri mau duduk." kata Taeri ke Zeyu.

"Hari ini gue duduk disini. Lo, duduk sama Mingrui." balas Zeyu.

"Terus nanti Shuyang?" tanya Taeri.

"Sama Yuna." jawab Zeyu.

Bell masuk berbunyi, hari ini gue duduk sama Zeyu. Taeri harus pindah ke bangku Mingrui.

"Mereka kaya yang canggung gak sih keliatannya?" kata gue.

"Udah biarin aja. Biar mereka makin deket." jawab Zeyu.

ZENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang