"Nar, bangun. Naraaa. Nara Tuan."
Gue membuka mata, di depan gue ada Zeyu. Kita masih di mobil? Gue ketiduran?
"Cepet turun, kita makan malam."
"Jam berapa sekarang?"
"Jam delapan, turun udah pada nungguin."
Gue sama Zeyu masuk kedalam rumah. Mamih sama Papih udah ada di meja makan bareng sama orangtua Zeyu. Gue duduk di samping Zeyu.
Dep.
"Sebentar, Papa cari dulu lilin." kata Papa Zeyu.
Gue takut, gue takut sama gelap.
"Apa sih pegang-pegang?" kata Zeyu.
Gue emang lagi pegang tangannya Zeyu, gue takut beneran.
"Nih, lilinnya udah ketemu." kata Papa.
Meskipun lilin udah hidup tapi gue masih parno.
"Nara kenapa, sih?" kata Zeyu.
"Gak usah takut Nar. Gak ada apa-apa." kata Mama Zeyu.
"Nara kaya lo banget, ya, Mark." kata Papa Zeyu.
"Zey." panggil gue.
"Apa sih, kenapa?" tanya Zeyu.
"Kalau ada pocong kaya di film tadi, gimana?" kata gue.
"Oh. Jadi, tadi kalian nonton horor. Ngapain sih? Udah tau kamu itu anaknya penakut, masih aja nonton film horor." kata Mamih.
"Serius. Gimana kalau nanti dia datang?" kata gue.
"Heh. Ngomong tuh di jaga, jangan sembarangan. Pocong tuh tangannya di iket, kakinya juga di iket. Mana bisa dia nyakitin lo." ucap Zeyu.
"Zeyuuu."
"Gak ada apa-apa Nara." kata Papih.
GAK MAU NONTON HOROR LAGI 😭
oooOOOooo
"Pulang sekolah main lagi kerumah."
"Kemarin udah, Zey."
"Main lagi."
"Main terus."
Tiba-tiba pas gue sama Zeyu lagi ngobrol, Taeri datang.
"Nara liat. Masa si Mingrui ngebaperin gue lewat chat." kata Taeri.
"Masa sih? Mana gue liat?" ucap gue.
"Si Gougou suka kali sama lo." kata Zeyu.
"Gue serius Zey, gak bohong." kata Taeri.
Taeri kasih handphone-nya ke gue. Gue sama Zeyu baca chat mereka dari awal sampai habis.
"Woy! Gou Mingrui!" panggil Zeyu. Kebetulan Mingrui baru aja masuk ke kelas.
"Kesini lo." kata Zeyu.
"Jangan!" bisik Taeri.
Terlambat. Mingrui udah ikut gabung.
"Apa?" tanya Mingrui.
"Lo ngebaperin anak ini?" tanya Zeyu.
Taeri langsung melotot ke Zeyu. Mingrui noleh ke arah Taeri.
"Oh, si ikan teri maksud lo?" ucap Mingrui.
"Nama gue Taeri bukan ikan teri. Gou Mingrui!" kata Taeri.
Gue sama Zeyu cuma tahan tawa kita berdua.
"Mingrui tangkap!"
Aw!
"Woy hati-hati dong. Kena kepala cewek gue, nih."
Dasar Shuyang, mana sakit banget lagi dia lempar bolanya, walaupun kecil kalau di lempar dengan kenceng bakal tetep sakit.
"Sorry Zey." ucap Shuyang.
Tangan Zeyu masih ngusap-ngusap kepala gue, suara deham di kelas pun ramai.
Sebenernya aku sendiri bingung mau bawa ff ini kamana, soalnya mereka masih anak-anak di bawah umur.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZENA
FanfictionDasar ibu hamil, eh... gak boleh gitu Zey, inget demi anak. Mulai : 27.05.20 Selesai : 06.06.20 Revisi : 06.06.20 Selesai : 07.06.20 Merekomendasikan : 🎶 Waktu Yang Tepat