20. Kutek Baru

2.4K 272 4
                                    

Panggilan gue dari tadi gak diangkat sama Zeyu.

Nara: Please jangan buat aku khawatir.

Di chat di telpon tetep gak ada balasannya.

Dred dred.

Taeri: Nara cepet ke rumah sakit.

Nara: Kenapa? Ada apa?

Taeri: Pokoknya cepet kesini. (mengirim lokasi)

Ada apa sih suruh gue kesana. Mobil gue lagi habis bensin.

oooOOOooo

"Zey. Kok kamu disini? Siapa yang sakit?" tanya gue

"Tenang dulu Sayang, tenang." jawab Zeyu.

"Mingrui, Nara." ucap Taeri.

"Kemarin Bang Hanyu berantem sama anak sebelah, mereka balas dendam sama kita." tambah Shuyang.

"Woy, Yu Zeyu!"

Tiba-tiba datang 3 cowok yang penampilannya kaya anak jalanan gitu deh.

"Zey tenang disini gak ada gege line." ucap Shuyang.

"Kemana lo selama ini! Ck. Dasar pengecut lo!" ucap laki-laki itu sambil nunjuk Zeyu.

Laki-laki itu menarik baju Zeyu lalu memukul Zeyu bersama teman-teman yang ikut dengannya.

"Dasar payah!"

Mereka pergi dari rumah sakit. Keadaan Zeyu saat ini hancur, wajahnya yang terkena pukulan pasti sakit. Gue bawa Zeyu pulang. Gue obatin luka memar di wajah dia.

"Pelan-pelan Yang, sakit..."

"I-iya Zey tahan dulu sebentar."

oooOOOooo

Hari ini gue sama Zeyu pergi ke Soekarno Hatta buat jemput Papa Mama Zeyu.

"Nara, itu Mama sama Papa."

Mama sama Papa jalan ke arah kita berdua.

"Lama ya kita gak ketemu." kata Mama.

"Iya Ma. Mama gimana sekarang?" tanya gue.

"Mama sehat sekarang." jawab Mama.

"Yuk kita pulang." kata Papa.

Kita berempat pulang ke rumah orangtua Zeyu.

"Zey." panggil gue.

Zeyu yang lagi fokus main hape langsung noleh ke arah gue.

"Aku punya kutek baru loh warnanya pink."

Gue keluarin kutek dari dalam tas gue. Kemudian gue tarik tangan Zeyu.

"Yang jangan ah, masa aku pake beginian." tolak Zeyu.

"Cuma sebentar, yaudah iya kalau gak mau." kata gue.

Gue masukin lagi kutek ke dalam tas gue. Tiba-tiba ada jari tangan di depan mata gue. Gue noleh ke arah Zeyu dia malah senyum.

Gue kutekin kukunya Zeyu. 10 kuku gue kasih kutek.

"Tunggu sampai kering." kata gue.

Zeyu tiup-tiup kuku jari tangan dia, lucu liatnya ih.

Tring tring.

Erik called a voice call

"Siapa tuh Erik?"

Pake telpon segala lagi. Gue langsung matiin telpon ubah ke mode silent.

"Bukan siapa-siapa, temen kampus doang." jawab gue.

"Oh."

oooOOOooo

"Xiao Yu."

"Ya."

"Bagi permen."

Zeyu menggelengkan kepalanya.

"Ih kamu 'kan punya banyak, masa diminta satu aja gak mau kasih."

"Itu buat persiapan."

"Persiapan apa?"

"Pengganti rokok."

Hah?

"Nih, katanya mau permen." kata Zeyu sambil kasih gue permen dia.

"Gak bekas lo juga kali bambang!"

"Katanya mau 'kan, nih makan."

Permen yang udah di makan Zeyu akhirnya masuk ke dalam mulut gue.












Sorry ini cuma ff.

ZENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang