17. Karma

126 24 0
                                    

...

Aku tahu keusilan seperti ini akan terjadi. Aku pernah mengalaminya. Dan aku tidak terlalu ambil pusing. Sudah biasa. Aku masih bisa mentolerirnya.

Seharusnya aku selalu berfikiran seperti itu.

Kenyataannya, aku tidak setangguh itu. Aku tidak bisa menambah beban pikiran Dara. Perempuan itu terlalu polos untuk diberikan cobaan lebih. Namun aku juga tidak bisa menelan semuanya. Selezat-lezatnya makanan yang aku beli dari Seokjin, tetap saja terasa hambar.

Aku kembali mengucilkan diri di belakang labor bahasa inggris. Satu-satunya tempat untukku bisa merenung. Makan sendirian dengan perasaan kacau sungguh menyebalkan.

"Heh, kenapa kamu bisa makan disini?"

Aku menoleh cepat. Jimin membulatkan matanya kaget. Melihat perubahan tampangku yang adoreable menjadi poorable pasti menimbulkan banyak tanya.

Hatiku yang seharusnya setegar karang, berubah arang. Mataku memanas. Tiba-tiba ada sesuatu yang mengganjal ditenggorokkanku. Entah kenapa aku ingin terlihat lemah pada orang yang selalu ku ajak bertengkar itu.

Saat air mataku mengalir, aku sudah berada dalam pelukan Jimin. Bukannya berhenti menangis. Air mataku semakin deras. Jimin menepuk pelan punggungku. Kali ini aku amat berterimakasih pada Tuhan karena seorang Park Jimin yang begitu perhatian adalah sepupuku.

Disela isakkan. Disela genangan air mata. Aku melihat beberapa orang disana. Salah satunya adalah sumber dari rasa bersalahku sekaligus sumber masalah.

Apakah ini karma?

...

Reminds - BTS Kim Seokjin FF [5] [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang