Aku memilih mengamati jalanan yang terang. Terlalu bingung untuk membicarakan apa. Nampaknya Seokjin berpikiran sama. Laki-laki cerewet itu tidak banyak bicara. Ah, aku harus memikirkan sesuatu.
"Kamu mau kita berhenti disana dan makan malam dulu?"
Heh. Aku membulatkan mata. Akhirnya Seokjin mengajakku bicara.
"Ah. Antarkan aku pulang saja."
"Baiklah." Mendengar suara Seokjin yang pelan membuatku merasa bersalah. Aku amat tidak tahu diri jika menolak Raja sekolah untuk kedua kalinya.
"Se-sebenarnya aku juga lapar. Really hungry. But my dad—Ah, Ayahku ingin aku pulang sekarang." Ujarku menjelaskan. Seokjin hanya menganggukkan kepala mengerti. Dari kaca spion aku bisa tahu wajahnya mengatakan sebaliknya.
"If you really wan-Jika mau mentraktirku bagaimana kalau minggu ini?"
Aku bisa melihat perubahan raut wajah Seokjin meskipun sedikit aku rasa dia senang. Melihatnya aku juga se-di-kit ikut senang.
"Oke. Aku traktir makanan. Kamu traktir nonton."
Aku mendelik tak terima. "What?"
"Ongkos taximu malam ini gunakan untuk membeli tiket film." Putusnya.
"Aku rasa tiket film lebih mahal dibandingkan ongkos taxi." Sebalku.
"Kalau begitu aku akan mentraktirmu makan diluar tiga kali lagi diakhir pekan, gimana?"
"Call." Sahutku senang. Jika hitungannya seperti itu aku tidak rugi.
Tunggu, kenapa wajah tampan Seokjin yang terpantul di spion terlihat lebih senang dari padaku.
Aku menghela nafas pelan. Aku dijebak. Akhir minggu yang harusnya kugunakan untuk malas-malasan jadi berubah haluan. Bakat dagangnya luar biasa menyesatkan.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Reminds - BTS Kim Seokjin FF [5] [✔️]
FanfictionBegini, Bukannya aku gak percaya cinta dan ending happily ever after. Aku percaya! Contohnya aku melihat sendiri temanku yang lambat jadi tambah bego pas suka sama gebetannya. Dan sepupu ku yg aneh jadi tambah alay pas modus sama orang yang dia suk...