-Leon Lean-

594 29 3
                                    

"LEON! LEAN!" Suara Kelin menggema ke seluruh penjuru rumah. Bahkan Bilo harus mengedipkan matanya beberapa kali, entah kenapa tapi dia harus melakukannya.

"Ma.. nggak usah teriak-teriak kenapa, sih?" Leon menaikkan selimutnya.

"Masih pagi, matahari aja udah nongol." Kini Lean mengeratkan pelukan gulingnya.

"Justru itu kita disuruh sekolah, bego!" Leon menampar muka Lean yang berada di sebelahnya. Benar, mereka satu kamar bahkan satu ranjang.

Dengan setengah sadar. "Oh gitu, baguslah. Kita sekolah biar pinter."

"Kita udah pinter nggak usah sekolah," gumam Leon yang mungkin juga setengah sadar.

Kelin yang melihatnya berkedut mata. "Ah sudahlah, mereka sudah besar. Harus dapat konsekuensi sendiri. Mama percaya sama kalian aja." Kelin berjalan santai keluar kamar mereka berdua.

Bilo mengangkat kedua alis. "Mana jagoan kembaran ku?" Ia selesai memasak dan menaruh serbet biru di meja.

"Dua puluh menit mereka keluar kamar." Ucap Kelin melihat jam.

"Serius? Kayaknya mereka bakalan telat." Bilo menaruh dua gelas susu cokelat di meja. Siapa lagi kalau bukan untuk double L.

"Ya.. kalau telat mereka bakal melompat pagar sekolah setinggi tiga puluh kaki."

Hening. Mereka saling pandang kemudian tertawa. "Sudah, biarkan saja. Remaja." Kelin duduk di meja makan juga Bilo yang geleng-geleng kepala.

^^^

"Yosh! Lo udah siap, An?"

Lean tersenyum miring dan menenteng ranselnya. "Ayo kita gemparkan sekolah kembali setelah liburan semester."

Mereka berdua keluar kamar dan menuju dapur. Sarapan bersama keluarga pun dimulai, dengan sedikit tergesa kembaran itu meneguk susu sampai tak tersisa.

"Berangkat dulu, Ma, Pa."

"Hati-hati sayang."

"Double L-nya Papa semangat ya!"

Benar-benar keluarga yang ceria. Apalagi Bilo, sosok Papa sungguh merasuki jiwanya.

"Elo naik skateboard entar elo gue tarik naik sepeda," tuding Leon pada Lean.

Mengacungkan jempol. "Mana talinya?"

"Di dalem tas gue. Ambil."

Lengkap dengan helm dan pelindung siku juga lutut, mereka berdua selalu kompak. Dan itu Kelin ajarkan pada mereka berdua akan selalu menjaga keselamatan. Tentu saja, Kelin tak mau anak unik yang terlahir kembar itu lecet.

Susah buat produk bagus kayak Leon dan Lean.

"Siap, Adik?"

"Yoi, Kak!"

—==—

Gimana nih sekuel anaknya Kelin × Bilo?
Author masih bingung mau bikin konflik gimana & kasih klimaks atau nggak, yang penting jalanin yang ada dulu:)

Double L : BROTHER IN DUPLICATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang