-Si Kembar-

436 18 1
                                    

"Mereka itu ibarat pangeran sekolah."

"Bahkan kakak kelas takjub sama mereka, nggak sedikit yang iri dan ngancem mereka. Bahkan ada yang sempat nantangin mereka battle."

"Oh, iya? Tapi gue denger mereka menang."

"Emang. Orang tua mereka aja lomba taekwondo dulu pas remaja. Bokapnya tampan banget dan nyokapnya cantik, serius."

"Pantesan, nurun ke anaknya."

"Si kembar dari kelas XI IPA-A1 itu? Mereka berdua kayak penguasa sekolah tau, nggak!? Udah tampan, pinter, keren lagi. Jadi sorotan banyak mata karena mereka mencolok banget."

"Nggak cuman pintar di bidang akademik, non akademik juga. Mereka terus ikut lomba OSN, ikut lomba di bidang olahraga terutama basket, kebayangkan kebanggaan kepala sekolah."

"Pulang bawa medali emas."

"Mereka itu kompak."

"Selalu barengan."

"Kedatangan mereka selalu bikin heboh yang lain."

"Yang bedain mereka adalah kalau yang pakai anting salib di telinga kiri itu sang kakak, kalau di kanan itu sang adik."

"Nggak ditegur apa sama guru?"

"Ya sempat ditegur, tapi ya gitu.. mereka bandel."

"Mereka itu kayak..."

"BROTHER IN DUPLICATE."

"Shht.. mereka dateng tuh!"

Selalu ada pembicaraan seperti itu di sekolah. Tak heran. Tersenyum miring, Leon dan Lean berjalan menyusuri koridor sekolah, sorot mata para gadis tertuju pada mereka, dominan takjub. Tak banyak ada juga yang benci dengan mereka namun memilih diam karena tak berani berkutik.

"Mereka keren banget!"

Leonardo Agra Raymond.
Cowok dingin, cenayang, angkuh, sesukanya sendiri saat bertindak, genius, jago bermain piano, jago beladiri, tatapan tajam menusuk bak elang, licik, usil, tak peduli akan cinta, mudah bosan, sangat sayang dengan keluarga terutama sang adik, dan memiliki anting berbentuk salib di telinga kiri.

Leanarda Agra Raymond.
Sang adik yang selalu nurut dengan kakaknya, takjub akan sang kakak, murah senyum, ceria, ramah, suka jahil, pintar, jago bermain biola, jago beladiri, sangat sayang dengan keluarga terutama sang kakak, dan memiliki anting berbentuk salib di telinga kanan.

Sesampainya di kelas, Leon dan Lean mengerjap heran

"Bukannya ini udah masuk? Kita kayaknya telat sepuluh menit, kan?

Lean menatap arloji di tangan kirinya. "Bener. Tadi juga banyak yang keluar kelas."

"Apa guru-guru pada rapat?"

"Yo! Leon, Lean!" Sapa Joan yang sudah menghampiri dan merangkul mereka berdua.

"Lepasin nggak?" Tatapan tajam Leon mulai menusuk.

Bergidik ngeri. "Oke, oke."

Lean terkekeh melihat tampang Joan yang ketakutan ketika melepas rangkulannya.

"Heh, tau nggak? Ada anak baru di kelas sebelah."

Difa berucap, Leon dan Lean saling pandang. Otak usil mereka sudah mulai terhubung.

Menatap kedua kembaran itu dengan tangan dilipat. "Jangan mulai lagi, deh." Ujar Alex yang sepertinya tahu apa yang akan dilakukan Leon dan Lean.

"Why?" Tanya mereka bersamaan.

"Semester dua waktu kelas sepuluh kalian nge-bully anak baru dari kelas sebelah dan membuat dia pindah lagi, emang dasar kalian ya!"

Kedua tangan ia masukkan ke dalam saku celana. "Oh, elo mau kita bully juga?" Tawar Leon dingin yang jelas dibalas gelengan Alex.

"Suka-suka kalian aja dah." Final Alex.

"Kelas berapa emang?" Tanya Lean dengan senyum nakalnya.

"XI IPA-B1." Jawab Difa.

Tanpa ba-bi-bu, kembaran itu sudah keluar dari kelas.

Dapat. Seorang cewek rupanya.

"Hei, hei, itu mereka!"

"Siapa? Si kembar, ya? Aduh keren banget kenapa, sih!"

"Minggir, duo pangeran lewat tuh."

"Oh.. jadi ini anak barunya." Lean mulai membuka pembicaraan tepat di depan anak baru itu yang tengah duduk manis di bangkunya.

"Hallo! Gue Lean. Dan ini kakak gue, Leon. Tapi gue lebih suka manggil dia Kak Leo. Lihat, kita mirip, kan?"

Gadis itu masih termangu akan double L. "Gue harap kita bisa jadi teman." Lean memberikan wink manisnya yang sering ia berikan pada cewek-cewek lain, kejahilannya itu benar-benar tak bisa lepas.

Sedangkan Leon, menatap tajam anak baru itu. Wajahnya semakin mendekat hingga membuat gadis baru itu salah tingkah.

"Elo..." Kalimatnya mengambang.

—==—

Tolong tinggalkan jejak!
Thanks for reading:*

Double L : BROTHER IN DUPLICATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang