-Ungkapan yang berkebalikan-

91 7 2
                                    

Don't forget to Vote and Comment
Happy reading^^
__________________
Sudah lebih dari dua minggu, dan Lean masih saja dekat-dekat dengan Viona. Leon menyadari sesuatu jika Viona adalah Irina. Maksudnya, Viona mengubah posisi namanya, Menjadikan dirinya sebagai Viona, bukan Irina yang seperti dahulu.

"Dia bukan cewek baik-baik, Leon. Gue pernah lihat dia ngebully cowok waktu SD, gue nggak tau gara-gara apa. Tapi kayaknya dia.. agak aneh."

Tuturan Brian terus saja menyelimuti otaknya.

"Kak!"

"Hm?" Sedikit tersentak.

"Ngapain ngalamun gitu? Mikir apa, sih?" Lean datang dengan mengancingkan kemeja seragam berwarna biru langitnya.

Leon geleng-geleng. Ia berjalan menuju lemari.

"Gue nggak mau pakai jas seragam dari sekolah, gue mau pakai jas warna putih."

Lean mengangkat kedua alis, "heh? Jas putih yang dari Om Sean itu?"

Mengangguk, Leon langsung memakainya, "bagus, kan?"

Berbinar, "boleh juga. Tapi.. dasinya juga harus diganti warna putih."

Leon melihat dirinya di cermin, memang benar yang di katakan Lean.

"Oke. Kita pakai dasi warna putih aja, bukan dasi sekolahan."

Lean ikut-ikutan.

"Kenapa nggak sekalian celananya di ganti sama warna putih? Om Sean nggak beliin kita jas tanpa bawahan, kan?"

"Satu setel, emang bener lo, An."

Mereka akhirnya mengganti celana hitam mereka dengan warna putih yang senada dengan jas mereka.

Memang seperti itu mereka berdua. Setelah menyetel jas dan terlihat rapi, mereka terasa berbeda. Terlihat seperti... Bangsawan?

"Hari ini, gue pengen nembak Viona." Lean tiba-tiba berujar.

Heh?

"Nembak Viona?"

Lean mengangguk mantap, "hm. Gue udah cukup lama deket sama dia, gue nggak mau lama-lama."

Gawat.
~~~
"Jadi, menurut lo tuh cewek merubah penampilan, gitu?"

Leon melirik Brian yang duduk di sofa dengan kedua alis terangkat. Leon mengangguk pelan, "gue yakin."

Ikut berpikir, Brian menekuk alis ala profesor berpikir keras dan kritis, "mungkin lo bener. Tapi masa, sih, sampai pakai wig sama lensa kontak?"

"Lah iya gue mikirnya gitu, sampai segitunya." Leon juga memiliki secuil ketidakpastian.

"Dan satu lagi.. tuh cewek bukannya suka sama elo? Kok sama Lean?"

Mengernyit dahi Leon, "maksudnya?"

"Dia itu sukanya sama elo."

Diam, Leon berkedip dua kali.

"Ya kali aja kan dia suka sama adek gue." Sangkalnya.

Brian tak setuju, jelas-jelas dia mengamati sejak SD sampai SMP, baginya cewek itu terbilang aneh, fanatik.. atau terobsesi dengan Leon.

"Gue gak yakin kalau tuh cewek suka sama Lean."

Leon agak bingung, tapi yang dia tahu jika Lean sekarang tengah dekat dengan Viona. Atau bisa dibilang tengah dalam masa PDKT. Dan jika Lean tersakiti akan tingkah Viona, dia tak akan tinggal diam.

Double L : BROTHER IN DUPLICATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang