08.25
Suasana mereka sangat hening. Tidak ada pembicaraan apapun setelah Youra mengomeli Namjoon tapi tak mendapat respon dari pria itu sendiri. Akhirnya Youra memutuskan untuk kembali lagi ke dalam rumah dan memberi jarak jauh dengan pria itu yang tengah bersantai dengan tenang.
Youra melirik, Namjoon tengah menaikan kedua kakinya diatas sofa sambil menikmati beberapa cemilan snack di tangannya serta di temani acara tv yang sejak tadi menyala.
Oh astaga, nyaman sekali anak itu.
Berbeda dengan dirinya, seorang gadis tampak sedang menggerutu kesal tidak dijinkan pulang. Youra dengan malas mengotak atik ponselnya asal, tidak tahu harus berbuat apa. Pasalnya posisinya kali ini sedang berada di dapur tepatnya di meja makan.
Sebenarnya gadis itu sudah berbicara bahkan merengek baik baik minta pulang tapi Namjoon masih tidak mengindahkan permintaan si gadis. Youra bahkan sudah berkali kali mencoba merebut remote pagar dari Namjoon tapi hasilnya nihil, kekuatan mereka jelas jauh berbeda.
Sial sekali.
"Namjoon ssi, apa kau tidak berniat memulangkan ku dari sini atau mungkin menggusirku?" Pekiknya sedikit bernego.
"Katakan iya maka aku akan sangat berterima kasih."
"Hei! Kau mendengarku, tidak sih?" lanjutnya lagi masih tak mendapat tanggapan pria itu.
Detik berikutnya, volume tv dari ruang tengah malah seperti ingin meledak karena terus di tinggikan.
Lelah, Youra sangat lelah sekarang. Tangannya ia lipat, lalu kepalanya ia sembunyikan pada tumpukan tanggannya di atas meja. Youra mulai memejamkan mata perlahan Ingin sekali tidur sekarang, rasa kantuknya kembali menyerang.
Tapi Youra tidak boleh tidur di sini. Hanya saja mata sayup gadis itu tidak bisa di ajak kompromi, matanya sudah ingin tertutup sempurna. sebelum suatu suara mengusik indra pendengaranya, lagi.
"Hei, idiot."
Youra berdecak "Kenapa kau disini?"
Ternyata Namjoon menghampiri Youra di dapur.
"Dasar gadis kebo. Bangun, ini masih sangat pagi untuk tidur."
"Kau barusan mengatakan apa? huh?" Mata Youra memincing kesal.
Namjoon menatap datar wajah Youra yang memerah, tampak sangat kesal dengan dirinya. Namjoon tak perduli, pria itu memutuskan kembali pada tempatnya semula, ruang tengah.
Lalu untuk apa ia datang ke sini? Hanya untuk membangun kan Youra? Dasar pria aneh, pikir Youra.
"Oh aku mengerti. Kau sudah berniat memulangkan itu kenapa kau datang ke sini? apa kau sudah berubah pikiran?" Tanyanya tapi seperti sedang berbicara dengan tembok. Kim Namjoon benar benar menyebalkan, sungguh.
"Kau mendengarku kan Namjoon ssi? Apa kau mendengarku?! lepaskan aku dari kandangmu ini, sialan!"
"Sudah selesai memgumpati ku?" Tanya Namjoon buka suara sambil menoleh. Kasihan juga gadis itu dari tadi teriak tapi tak ia respon sama sekali.
"Apa kau tidak lelah berteriak dari tadi, cantik? Sebaiknya sekarang kau buatkan aku sarapan saja, itu bukan ide buruk."
"Hah?"
"Kenapa kau cerewet sekali? Lakukan saja seperti berat sekali saja."
"Kau!" geram Youra kesal.
"Cepatlah cantik, aku lapar."
"Dasar bajingan tidak tahu diri ini, Aku akan membunuhmu setelah ini! " Youra mulai beranjak menghampiri Namjoon diruang tengah dan hampir saja menarik rambut pria itu sebelum pria itu lebih dulu menarik Youra ke dalam pangkuannya.
Astaga! Apa yang anak ini lakukan?! Rasanya Youra ingin berteriak saja. Mimpi buruk apa Youra semalam.
TBC.
Mendadak nama cewenya di ganti ya. Mohon pengertiannya🤗
Oh iya, kayaknya kalau update chap lagi mesti double, soalnya aku jarang up kan, sekalian biar cepat tamat kali yaa hhe
KAMU SEDANG MEMBACA
24 Hours
Fanfiction[ Completed l Bab 20 - 24 Sedang Revisi] '24 jam bersama Namjoon Bagaimana jika seorang pria dan gadis cantik dewasa yang sering disebut musuh disatukan bersama 24 jam di dalam rumah? ©ellsanov / Mei 20