Bruk.
Tubuh Youra dibanting pelan oleh Namjoon membuat sang gadis ingin meledak kala melihat air muka Namjoon yang meledeknya sekarang.
"Ya!! Apa yang kau lakukan?!" ketus Youra berusaha untuk tetap bangkit dari posisinya, tak lupa dengan tangannya yang memegang erat ujung baju Namjoon.
"Ya! Hei! jangan bercanda!" ujarnya sembari menarik narik ujung kaos pria itu, sesekali tangannya menengadah mencari lengan atau jari jemari untuk ia pegang sebagai bantuan. Pasalnya, Namjoon sengaja menyembunyikan tangannya dari Youra.
"Jangan bercanda, apa yang kau lakukan ku mohon keluarkan aku dari sini," rengek Youra masih dengan kegiatannya. Karena Masih tidak mendapat respon, Youra akhirnya bangkit dan beranjak berdiri.
Oh lupakan dengan napas gadis itu yang sudah naik turun, setidaknya ia bisa keluar dari sini.
Baru saja akan berlari menuju ambang pintu, lengannya dicekal, Youra menoleh dengan tatapan tajamnya.
"apa maumu?! Kau mau memperkosa ku? Huh?! Lepas, lepaskan!" Kata Youra meronta ronta, kepalanya bergerak mendekat ke tangan namjoon yang memegang erat lengannya berniat memberi satu gigitan disana agar ia bisa lepas dari sini.
Sial dan sial!
Namjoon malah berhasil menarik tubuhnya dan memeluk Youra dari arah belakang. Selamatkan Youra sekarang.
"Ku bilang lepas! Jangan menyentuhku, sialan!"
"Lepas! lepaskan aku! Kau tidak mendengarku ya?!"
"Kenapa, Sekarang kau tidak usah takut lagi dalam gelap, sudah ada aku disini." Kata pria itu buka suara, akhirnya.
"Sudah aku bilang aku tidak takut sama sekali! Aku hanya merasa sesak, sialan!"
"Disini banyak udara kau tidak akan mati jika disini lebih lama."
"Aku tidak terbiasa, sekarang lepaskan aku! Aku akan keluar sendiri!"
Namjoon menggeleng sambil tersenyum. Pikir namjoon selain membuat lagu, hobinya juga senang membuat Youra marah-marah sekarang. Entahlah ini lucu baginya.
"Hikh hikh."
Namjoon mengernyit sembari mengendurkan pelukannya, atensinya mendengar suara samar tangis seseorang yang tak lain adalah Youra.
"H hei,"kata Namjoon segera membalikan tubuh gadis itu agar menghadap padanya.
"Lihat, lihat aku," kata Namjoon sembari mengangkat dagu Youra yang merosot ke bawah. Di lihatnya samar samar wajah Youra yang air mukanya saja sudah tak bisa ditebak.
"Aku bercanda Youra.." Pun Youra kembali menatap manik mata Namjoon, dengan tatapan sendunya lalu mulai kembali berbicara.
"Tolong lepas, aku sesak disini.." Rengek Youra kembali menelisik kondisi kamar Namjoon. Rasanya ini seperti gudang saja -pikir Youra.
"Kau sesak?" Youra menggangguk, Youra dibuat membulat kala wajah Namjoon yang bergerak mendekat pada wajahnya.
"A apa yang k kau l lakukan? M menjauh."
Chup.
Lagi dan lagi, bibir itu berhasil mencecap disana. Memberi kecupan lembut namun perlahan kembali menempel. Youra dibuat melayang dengan isi pikirannya saat ini.
Ini -ini GILA!
Apa yang harus Youra lakukan sekarang? haruskah ia menampar wajah mulus didepannya ini? memberi pukulan atau semacamnya agar kegiatan ini segera berhenti? Tapi..... Mengapa tangannya terasa kaku? Berat untuk di angkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
24 Hours
Fiksi Penggemar[ Completed l Bab 20 - 24 Sedang Revisi] '24 jam bersama Namjoon Bagaimana jika seorang pria dan gadis cantik dewasa yang sering disebut musuh disatukan bersama 24 jam di dalam rumah? ©ellsanov / Mei 20