Happy 1,1k vieww
Makasii supportnya kalian semua 🤧Di Sebuah Sofa berukuran cukup besar berwarna maroon telihat dua sejoli yang sedang sibuk berkutat dengan kegiatan serius mereka masing masing. Sesekali salah satu dari mereka meringis kesakitan.
"Aww.."
"Shh apa kau bisa melakukannya dengan benar dan tidak kasar Namjoon ssi?"
"Oh ya tuhan perih sekali," kata Youra terus berceloteh membuat pria yang di depannya mengeram marah.
"Diamlah, kau terlalu banyak berbicara" intonasi suara dari pria itu terdengar datar sambil terus fokus pada kegiatannya.
"Setelah ini kau harus berterima kasih padaku, mengerti? "
Youra mengernyit bingung lalu berkata "Untuk?"
"Karena aku telah mengobatimu, bodoh. Hari ini aku baik padamu seterusnya tidak lagi."
Memutar bola mata jengah Youra mendengus kesal "Kau pikir ini ulah siapa sampai seperti ini? lagi pula kau ini perhitungan sekali padaku yaa atau jangan jangan kau tidak ikhlas?"
"Iya, bisa di bilang begitu."
"Ya Tuhan kau sangat menyebalkan! Menjauh sedikit, terlalu dekat."
Permintaan Youra tidak diindahkan begitu saja oleh Namjoon, si pemuda malah makin mengikis jarak keduanya.
"Kenapa semakin dekat?"
"Jangan terlalu percaya diri."
"Aw yak! Kau sengaja ya?!"
Benar, Namjoon dengan sengaja menekan luka pada dahi Youra yang sedang ia kompres menggunakan air hangat.
"Kau-"
"Demi tuhan aku akan gila!" sela Namjoon terlampau kesal lalu melanjutkan "kau itu benar benar tak bisa tenang ya.. kau mau aku mencium mu lagi?"
Youra seketika di buat bungkam, tidak mau di cium lagi. Gadis itu hanya duduk diam sambil memejamkan matanya. Satu hal yang Youra tahu sekarang, selain menyebalkan tetangganya satu ini ternyata mesum juga.
Sebelum peristiwa mengobati ini terjadi, sebenarnya pria itu hendak melangkah pergi masuk ke kamar setelah melakukan aksinya pada Youra tadi, mencium. Tapi segera di cegat oleh Youra, katanya pria itu harus bertanggung jawab untuk mengobati luka di dahinya. Namjoon yang tak mau tapi terus dipaksa oleh Youra pun mereka mulai beradu argumen panjang lebar sampai dimana Namjoon menyerah.
"Sudah sudah, sekarang minggir. Bukan mengobati kau malah makin melukainya."
"Terima kasih."
Youra mengernyit "Huh?"
"Kau harus berterima kasih padaku Youra."
"Tidak mau, kau saja tak ikhlas mengobati ku.."
"Cepat kalau tidak hitungan ke 10 aku akan menciummu lagi."
"Yak! Kenapa mengancam seperti itu huh? Ancaman mu tidak estetik sekali. Aku akan mengobatinya sendiri tanpa bantuan mu sekalipun."
"Cepat.. 123-"
Youra mendengus "Terima kasih banyak Namjoon ssi..."
"Kenapa sulit sekali mengatakan terima kasih? Huh?" Kata Namjoon setengah mengejek.
"Bukan urusan mu tuh."
"Ck, gadis aneh."
"Bibirnya itu pedis sekali, tapi kenapa rasanya terlampau manis?" batin Namjoon.
"Omong omong di mana obat merahnya?" Tanya Youra sibuk mengutak atik kotak obat.
"Cari sendiri."
"Bantu dulu Namjoon.." Youra menahan pergelangan tangan Namjoon ketika pria itu hendak pergi.
"Obat merahnya tidak punya kaki jadi pasti disana. Sudah, lepaskan tanganmu ini" Namjoon melirik pergelangan tangannya yang di pegang oleh Youra.
"Tidak, obat merahnya tidak ada disini."
"Lihat, dimana? Disini? Tidak ada."
"Aku tidak peduli."
"Apa kau tidak bisa membantuku sekali saja?" Lirih Youra penuh harap.
"Berikan.." Namjoon menunjuk kotak tersebut menggunakan dagunya untuk di berikan padanya dan dengan segera Youra menyodorkan kotak tersebut dengan gerakan cepat.
"Kalau aku dapat aku akan mencium mu."
Bola mata Youra membulat kaget.
Bugh.
"Ishh kenapa ancamanmu selalu seperti itu sih? Kau ini mesum sekali !"
"Memangnya kenapa? Apa matamu itu tak berfungsi? Aku masih melihat obat merahnya tadi disini" kata Namjoon menatap kotak tersebut mencoba menemukan sesuatu disana.
"Dimana?"
"Di sini, aku melihatnya tadi disini."
"Dimana??" Namjoon mengutak atik kotak tersebut sehingga bentuk dalamnya sudah berubah total, berantakan.
"Yak! Jangan di berantakan, bodoh." Seru Youra mengambil alih kotak tersebut. "Tangan mu itu ceroboh sekali," lanjutnya kesal.
"Obatnya tidak ada ya? Yasudah deh seperti nya memang benar barang itu punya kaki" kata Namjoon sambil berbalik.
"Hei, kau mau kemana?" Tanya Youra setengah kesal.
"Kamar ku."
"Tolong bantu cari obat merahnya Namjoon, aku melihatnya juga tadi disini," Youra dengan poppy eyesnya. "Takut dahiku bengkak karenamu. Apa kau mau aku menuntutmu atas tindakan kekerasan?"
Pria itu berdecak kesal "Ck, menyusahkan."
Tbc.
Bantu support nya teman teman😍
KAMU SEDANG MEMBACA
24 Hours
Fanfiction[ Completed l Bab 20 - 24 Sedang Revisi] '24 jam bersama Namjoon Bagaimana jika seorang pria dan gadis cantik dewasa yang sering disebut musuh disatukan bersama 24 jam di dalam rumah? ©ellsanov / Mei 20