"Kenapa bibi Kim memanggil ku, ya? Tapi kenapa bibi menyuruh anak itu yang datang! lihatlah, pagi pagi begini saja pria itu sudah merusak pagiku. Menyebalkan."
Youra menggerutu kesal sembari memilih pakaian di lemari untuk ia gunakan sebelum pergi. Ya, Youra baru saja selesai mandi. Setidaknya tidak ada bau aneh yang keluar dari tubuhnya ketika berkunjung ke rumah orang.
🌸🌸
Setelah pulang dari rumah si gadis, Pria itu langsung menuju area meja makan seraya mengambil beberapa buah untuk ia kunyah sambil bermain ponsel bersama dengan orang tuanya yang sedang sarapan pagi.
Tidak ada pembicaraan sampai antensi mereka teralihkan ketika mendengar bel rumah berbunyi.
"Nak, tolong pergi dan cek siapa yang datang ya, mungkin saja itu Youra"
Namjoon menoleh kemudian mengagguk pelan.
Pintu rumah di buka menampilkan sosok gadis cantik yang berdiri di ambang pintu "Pagi Kim.."
Suara itu mengalun indah di telinga Namjoon seolah gadis itu adalah gadis lemah lembut sehingga hampir membuat Namjoon tertipu kalau tidak segera tersadar.
Namjoon berdecak malas gadis ini pintar sekali ber acting "Ck, tidak usah berpura pura, tidak ada orang di sini."
"Benarkah?" sahut Youra mencodongkan kepalanya ke dalam rumah.
"Ma-"
"Tidak kau bilang juga aku akan tetap masuk kok." sela Youra menerobos masuk, Sengaja menabrak bahu Namjoon yang terdiam ditempat.
"Aku baru tahu ada sekretaris sepertinya." gumam pria itu menatap bahu Youra yang kian menjauh.
🌷🌷
"Youra, sudah datang cantik?"
"Iya bibi.."
Bibi Kim menatap ke belakang mencari keberadaan seseorang "Dimana Namjoon?" tanyanya mengerutkan dahi bingung. Anaknya nampak tak muncul dibalik tubuh gadis cantik di depannya ini.
"Di sini," sahut Namjoon tiba tiba menyusul.
Tuan Kim berdeheman, meraih air putih untuk ia teguk "Kalau begitu ayoo kita sarapan bersama."
Namjoon dan juga Youra kemudian mengambil tempat duduk dimeja makan, mereka duduk berdampingan.
"Maaf ya sayang, kami sarapan duluan tadi." kata bibi Kim pada Youra.
"Ah? tidak apa apa bi."
"Tidak usah canggung pada kami, huh?" Tuan Kim terkekeh santai melihat pergerakan Youra yang sepertinya masih agak kaku, belum terbiasa.
"Iya paman," Youra tersenyum kikuk. Masih tidak terbiasa dengan keadaan apa lagi paman Kim bergabung dengan mereka. Sementara Namjoon, pria itu mulai mengambil sarapannya.
"Kau tau kenapa kami memanggil mu kemari? Oh maaf, Kami juga sedang buru buru makanya makan duluan" ujar bibi Kim lagi.
"Huh?" kata Namjoon dan Youra serentak, keduanya sama sama mengerutkan dahinya bingung.
"Iyaa kami buru buru," tambah Tuan Kim.
"Kenapa?"
"Kami akan bepergian ke luar kota sebentar lagi. Ada perjalanan bisnis yang mendadak."
"Ayah, kenapa baru memberitahu ku sekarang?"
"Mendadak."
Namjoon mengagguk setuju, pria itu mengerti kesibukan orang tuanya yang sedang menjalankan sebuah bisnis di luar kota. "Memangnya sampai berapa hari?"
"Satu hari, dua puluh empat jam."
"Baiklah, oh tapi bagaimana dengan makanan ku? nanti tinggal delevry saja, kan?"
Bibi kim tersenyum lalu menggeleng, menandakan tidak boleh. 'Makanan luar belum tentu sehat.' katanya, namjoon mengerti itu. lagi pula anaknya ini juga sudah terlalu sering memesan makanan online di luar sana, bahkan hampir setiap hari.
Namjoon mengernyitkan alisnya bingung seolah bertanya kenapa "Jadi, ibu mau membuatku kelapararan sendiri di rumah?" tanyanya yang mendapatkan gelengan.
"Lalu?"
"Kau tidak sendiri."
"Lalu bersama siapa?"
"Kan ada Youra yang akan menemanimu."
"APA?!"
"Uhuk uhuk," Youra tersedak makanan. Pasalnya, gadis itu baru saja menelan makanannya dan langsung terkejut kala mendegar penuturan bibi Kim barusan. Dengan cepat Namjoon menyodorkan air putih pada gadis itu, entahlah setan apa yang merasuki pria itu.
"Pelan pelan saja" bibi Kim menatap Youra khawatir. Merasa kasian karena Youra jadi terbatuk akibat terkejut dengan ucapannya.
"Ibu gila? maksudku kenapa harus Youra? kenapa harus ditemani? aku sudah dewasa ayah, ibu, Aku bisa melakukannya sendiri," paparnya tidak terima.
"Tidak, kau harus ditemani."
Namjoon mendesah kesal.
"Lagi pula, Youra juga akan membantu memasak untukmu," bibi Kim menoleh pada Youra yang masih terpaku menatap dirinya.
"Kau baik baik saja, sayang?"
Youra menggerjap polos, "I iya."
bruk.
Namjoon menyimpan sendok dan garpunya secara ugal ugalan pada meja makan tak sempat menghabiskan sarapan lalu beranjak pergi menuju kamarnya. Sepertinya pria itu sangat marah, Tuan maupun bibi Kim hanya menggeleng melihat bahu anaknya yang kian menjauhi area ruang makan.
Apakah mereka keterlaluan memperlakukan anaknya seperti anak kecil? Tapi semua itu demi kebaikan mereka bersama, ibu Namjoon hanya merasa khawatir jika anaknya akan kesulitan jika tidak ada dirinya.
TBC.
Tekan bintang dipojok kiri bagian bawah untuk mendukung penulis^^
KAMU SEDANG MEMBACA
24 Hours
Fanfiction[ Completed l Bab 20 - 24 Sedang Revisi] '24 jam bersama Namjoon Bagaimana jika seorang pria dan gadis cantik dewasa yang sering disebut musuh disatukan bersama 24 jam di dalam rumah? ©ellsanov / Mei 20