Hours 7

513 80 7
                                    

Youra mendengus kesal menatap pria di depannya. Berjalan dengan sengaja menabrakkan bahu pada Namjoon ketika melewati pria itu lalu menuju ke arah kaca di samping sofa. Diam, gadis cantik itu tampak masih fokus menatap luka di dahinya yang katanya cukup mengerikan.

"Huh, ini semua karena ulah mu."

"Aku?"

Youra mendengus lagi "Lalu ini ulah siapa? Hantu?"

"Tapikan.. "

"Dahiku lecet karena ulahmu! kenapa kau sangat menyebalkan sekali Kim?" ketus gadis itu merasa sewot.

" Aku tidak sengaja Youra. Aku tidak sejahat itu menyakiti mu sampai berdarah." 

"Kau bilang kau sengaja" Lirih Youra sambil menarik ingus sedih.

Youra kembali berbalik ke arah kaca menatap pantulan dirinya disana "Ibu hiks.." 

"Youra-"

"Hiks lukanya mengerikan."

"Aku akan membantumu membersihkan itu atau kau mau kerumah sakit?" 

Youra berdecak kesal "Kau ini ya, kenapa sih menyebalkan sekali? Aku kesal sekali denganmu Namjoon ssi."

"Kau pikir aku tidak kesal denganmu juga?" Kata Namjoon sewot.

Youra meringis beberapa saat sebelum berkata lagi "Ssh sudahlah. Lebih baik kau diam saja dahiku nanti jadi tambah sakit mendengar mu."

"Dasar perempuan memang selalu benar."

Youra bergerak maju ke arah Namjoon sambil menunjukan air mata sedihnya dipelupuk mata.

"Apa apaan, menjauh, darahmu bau."

"Aku akan membunuhmu jika kau masih banyak bicara! Ya Tuhan.."

Namjoon menghela nafas "Lebih kau pergi cuci darah itu dulu sebelum mengering, maka itu akan tampak menjijikan."

"Bukan urusan mu!" 

Namjoon meringgis "Mengerikan. Kau terlihat aneh seperti..." 

"Seperti apa?"

"Psikopat." 

"Benarkah?"

"Iya, pergilah cuci sekarang juga."

"Tidak."

"Kenapa?" 

"Suasananya akan sangat mendukung untuk membunuh seseorang, apalagi dengan wajahku yang seperti ini. Bukan kah itu keren?"

Namjoon menggeleng "Tidak, jangan gila segeralah cuci dahimu itu Youra jangan banyak tingkah seperti ini."

Youra melotot kesal. Lalu berjalan semakin dekat..

"Kemarilah."

"Berhenti bodoh! Menjauh, darahmu bau." 

"Ini karena ulahmu juga."

"Sudah di bilang aku tidak sengaja sama sekali. Kau tuli ya?"

24 HoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang