Namjoon bersumpah. baru kali ini, pertama kali ada seorang gadis yang memasuki area kamarnya. Bahkan keluarga atau kerabat dekatnya saja tak pernah masuk selain ibu dan ayahnya tapi kali ini? Ya, bisa di bilang ini adalah kejadian langka.
Saat akan menaiki undakan anak tangga ke tiga karena berniat menyusul Youra ke kamar yang dengan seenak jidat memasuki tempatnya bernaung sebagai tempat beristirahat tapi pria malah di buat terperanjat kaget kala atensinya mendengar-
"Ibu Astaga!!" teriak Youra dari atas sana.
Langkahnya pria itu di hentikan sejenak. Namjoon mendongak dengan ekspresi bingungnya sambil menatap lama pintu kamarnya.
'ada apa dengan gadis itu?'
Dor.
Dor.
Pintu kamarnya di gedor kuat seolah ada sesuatu yang mendesak.
"Yakk!! Ibuu !!!!" Rengek Youra sembari mencoba membuka daun pintu kamar Namjoon.
Dicobanya sekali lagi, tapi sial! Hasilnya nihil.
Dor.
Dor.
Dor.
"Namjoon-ah, Buka pintunya!"
"Sial! Kenapa pintunya tak mau ter-"
pintu kamar dibuka.
Bruk.
Dengan segera Youra memeluk tubuh besar pria itu dengan erat. Nafasnya tampak sangat berat sembari mengais banyak udara.
"Hikh, ibu hikh," isak gadis itu sesengukan terlampau rapuh.
"Ada apa denganmu?" Namjoon menjadi khawatir kala Youra tak kunjung buka suara dan semakin memeluknya erat.
"Terjadi sesuatu?"
"Ibu..," Youra semakin menegelamkan wajah di dada bidang Namjoon yang sangat lebar sekaligus keras.
"Ibumu tidak disini idiot," cibir Namjoon sambil berusaha menenangkan gadis itu. Masih curi khas pria itu jika terlampau ketus pada Youra.
Bugh.
"shhh."
Youra mendongak dengan mata sembabnya sembari menarik ingus "kenapa kau sangat menyebalkan Hikh hikh.."
"Iya maaf. bagaimana kondisi mu sekarang, sudah agak baikkan?" Katanya sembari mengusap lembut surai gadis itu dari belakang.
"Menjauh," kata Youra lirih.
"Huh?"
"Menjauh dari sini dulu."
"Baiklah tapi apa kau bisa melepaskan tanganmu ini? Aku nyaris tidak bernapas."
"Tidak, tidak mau."
"Aku yang hampir mati disini jadi bawa aku keluar sekarang juga namjoon-ah" rengek Youra semakin menguatkan lengannya di sisi tubuh pria itu.
"Bagaimana caraku berjalan sekarang kalau begini Youra. Kau terlalu erat mengukungku, bodoh," kata Namjoon mencoba bersabar.
Bugh.
Bugh.
Lagi-lagi tubuh Namjoon menerima pukulan ringan di dadanya.
"Iya, baiklah," kata Namjoon pasrah sembari berjalan malas menjauhi kamarnya.
🌸🌸
"lepaskan."
Youra mulai merenggakan dekapannya kala posisi mereka sudah lumayan jauh dari kamar Namjoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
24 Hours
Fanfiction[ Completed l Bab 20 - 24 Sedang Revisi] '24 jam bersama Namjoon Bagaimana jika seorang pria dan gadis cantik dewasa yang sering disebut musuh disatukan bersama 24 jam di dalam rumah? ©ellsanov / Mei 20