"Sshhh ahhh air, mana air putihmu?!" Kata Youra sembari mengibaskan tangan pada wajahnya.
"Dasar gadis idiot," cibir Namjoon.
"Dimana air?!"
Namjoon terkekeh melihat wajah merah si gadis "Tidak ada air disini, pergi dan ambillah sendiri."
"Punyamu tidak ada?"
"Aku sudah menyuruh mu mengambilnya tapi kau tidak melakukannya. Sekarang rasakan, nikmati pedasnya kimchi buatanmu sendiri nona choi."
"Aishhhh! kenapa kau sangat menyebalkan?eoh?"
Namjoon mengernyit "Aku tidak salah dengar, kan?"
Youra segera menggelengkan kepalanya yakin "Tidak, kau memang sangat menyebalkan!"
"lalu apa maumu sekarang?" tanya Namjoon seraya melipat tangan di dadanya.
"Setidaknya kau mengambilkan aku minum atau semacamnya," ucap Youra ragu ragu.
"kau pikir aku sebodoh dirimu? dan apa kata mu tadi, Semacamnya?"
Youra menggangguk.
"Kau mau aku memberimu racun? pikirkan baik-baik sebelum kau mati ditempat."
Youra tampak frustasi "Akh! kau ini banyak bicara sekali."
"Harusnya kau yang lebih sadar diri" kata Namjoon tak mau kalah.
"Ini semua ulahmu, kau yang membuatku memakan kimchi itu!"
"Bukankah kau sendiri yang membuatnya lalu apa salahnya kau menyicipnya, kan buatanmu sendiri nona Choi."
"Tapi-"
Namjoon terkekeh, mendadak rasa pedas dalam mulutnya seperti berkurang dengan sendirinya setelah asyik melihat gadis itu yang kesakitan akibat masakannya sendiri "Tapi apa?"
"Ttapi ya seperti itu.."
"Sudahlah ini pedas, aku malas berdebat denganmu. Ya tuhan, dapurmu jauh sekali," kata Youra setelah berjalan menuju dapur dari pada harus menunggu pria itu mengambilkan untuknya. Dalam sejarah hidupnya tak pernah sekalipun pria itu memperlakukan Youra seperti gadis gadis pada umumnya selalu seperti kucing dan tikus.
Tapi begitulah cara mereka beradaptasi dengan suasana yang mereka ciptakan sendiri. Dibalik itu semua, terdapat hati kecil yang saling menyayangi satu sama lain.
"Sebaiknya kau harus berlari jika ingin menyelamatkan mulutmu itu Youra ssi" Pekik Namjoon sambil tertawa keras tidak peduli gadis di depan sana yang berjalan dengan menghentakkan kakinya kesal.
"Sialan" gerutu Youra.
"Untungnya pedas di mulutku sudah redah," gumam Namjoon.
🌸🌸
Bruk.
Youra membanting tubuhnya di sofa setelah kembali dari dapur. Jangan lupa bibir gadis itu memerah agak bengkak Errr...Namjoon menoleh lalu tertawa kecil. Masih dengan kegiatannya menyuap kembali tteokbokki di mulutnya.
"Apa? Kenapa kau tertawa?" Ketus Youra tampak sewot.
Pria itu terkekeh gemas "Tidak, kau hanya lucu."
"Kau menertawakan ku ya?"
"Yak! aku tidak bilang begitu."
Mata bulat bak rusa itu memincing kesal "Lalu kenapa kau tertawa?"
"Karena ini mulutku, ekspresiku, wajahku, terserah diriku." Oh astaga! Pria itu selalu saja menjawabnya dan tak mau kalah darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
24 Hours
Fanfiction[ Completed l Bab 20 - 24 Sedang Revisi] '24 jam bersama Namjoon Bagaimana jika seorang pria dan gadis cantik dewasa yang sering disebut musuh disatukan bersama 24 jam di dalam rumah? ©ellsanov / Mei 20